five

14.2K 1.2K 138
                                    

.
.
.
.
.
.



Makan malam di kediaman Mahveen sangat meriah karna disebabkan oleh kenakalan embun.

"Lo diem napa sih ribut mulu"kesel rangga

"Tau tuh yg lain juga pada diem aja makan, lo caper mulu"tunjuk arka pada embun

Dengan wajah santai embun membalas ucapan rangga dan rafa."Lo berdua diem napa sih nyerocos mulu"

"Embun diem sayang"ujar ayah kai lembut

"Ok ayah"jawab embun tersenyum lucu menatap ayah kai.

Rafa dan rangga melotot tak terima mendengar ucapan embun, apa apaan jawaban itu.

"Dah lah embun udah selesai, embun mau nonton kartun aja"ujar embun

"Embun habiskan makan mu"suruh opa jack dengan suara dingin.

Embun hanya diam dan berjalan santai keruang tv.

"EMBUN"teriak marah maxiem

"Sstt diem... Berisik"jawab embun santai dan terus berjalan keruang tv.

"Liat ajaran mu kai, akibat kau terlalu memanjakan putrimu dia jadi semena mena sama orang yg lebih tua"marah opa jack

"AYAH JANGAN DENGERIN OPA JACK, OPA IRI SAMA EMBUN"teriak embun dari ruang tv

Kai dan silvi bukannya marah mereka berdua malah terkekeh gemas melihat tingkah embun.

"Tentu saja aku memanjakan putriku dad, dia putriku satu satu nya princess kecil milikku peri kecil milikku dan istriku. Dimana letak kesalahan ku memanjakan nya, bukankah kalian dulu senang saat embun lahir kedunia tapi ada apa dengan kalian belakangan ini yg membenci putriku hanya karna dia ingin kasih sayang dari kalian, tapi kalian menganggap nya seperti sampah yg sangat menjijikan. Istriku sudah berjuang mempertaruhkan nyawa nya untuk melahirkan embun tentu saja aku harus selalu memanjakannya"ujar kai kepada mereka semua.

"Dan kalian ayah kecewa melihat kalian yg membiarkan adik kalian sendiri terjatuh dari tangga dan tidak menolong nya"tunjuk kepada ketiga putra nya.

Kai dan silvi pergi dari meja makan menyusul embun diruang tv.

Sedangkan yg lainnya masih mencerna ucapan kai yg mengena ulu hati mereka.

***

"Embun ayo sayang tidur udah tengah malam ini"ujar ayah kai santai

Embun menatap sinis ayah kai."apaan tengah malam, nda ayah minta di ruqyah kayanya deh"

"Ayah kamu itu lagi kumat dek gila nya, udah ayo tidur sama bunda biar ayah tidur diluar"

"Apaan aku tidur diluar, embun harus nya tidur diluar ye gak mbun"ujar ayah kai dengan gaya sok muda nya.

"Heh enak aja ayah itu tidur diluar embun kan anak bunda"

"Ya ayah suami bunda"ejek ayah kai

"Tapi bunda itu milik embun ayah"kesel embun

"Milik ayah"

"Embun"

"Ayah"

"Embun"

"Ayah"

"Ayah"

"Embun"

"Yesssss ayah kalah, ayo nda kita ke kamar tinggalin aja laki laki gila itu"ejek embun menarik tangan bunda silvi kekamar.

"EMBUN bisa bisa nya kamu bilang ayah gila, ayah kejar kamu"lari kai mengejar embun dan bunda silvi

"Huwaaaaaaa bundaaaaaa ada orang gila kejar kejar embun"teriak embun

***

Pagi ini embun tengah bersiap siap dengan seragam sekolah nya, Dia tidak memberi tahu bunda dan ayahnya kalau hari ini dia akan bersekolah.

"Udah cantik saatnya embun yg cantik ini beraksi"gumam nya dengan smirk mengerikan.

Embun berjalan ke meja makan dengan langkah anggun, tidak memperdulikan mereka yg melihat nya dengan tatapan berbeda beda.

"Selamat morning ibu bapak"sapa embun dengan senyum tengil.

Ayah kai juga menjawab dengan wajah tengilnya."selamat morning juga adik adik"

"Anak dan ayah sama saja"gumam mereka

Embun dan ayah kai tidak memperdulikan gumaman mereka.

"Kok kamu pakek seragam sekolah sayang? Kamu itu belum sembuh total"ujar bunda silvi

"Embun bosen bunda dirumah, jadi embun boleh sekolah ya janji deh embun gak bakal nakal"bujuk embun

"Tanya sama ayah kamu, kalau ayah ngizinin bunda juga ngizinin kamu sekolah"

Embun dengan jurus andalan nya membujuk sang ayah."ayah boleh ya embun sekolah, embun janji gak bakal nakal. Tapi kalo ada yg jahatin embun tonjok gak papa ya ayah"

Bunda silvi menghela nafas pasrah mendengar bujukan embun"haahh... Adek gak ada orang lagi bujuk kaya gitu ngomong nya"

"Ssstt bunda diem aja ok embun lagi bujuk ayah"

Ayah kai hanya diam dan melihat apa yg dilakukan oleh princess kecil nya itu.

"Ayah ih malah diem aja"

"Baiklah kamu boleh sekolah tapi jangan banyak mikir ntar kepala kamu sakit, kalo guru kamu nyuruh kamu buat mikir tonjok aja gurunya ok dek"

"Ok ayah"

Mereka semua kecuali bunda silvi yg ada dimeja makan menjatuhkan rahang nya mendengar ucapan ayah kai.

Bunda silvi menggeleng geleng kan kepalannya melihat kelakuan putri bungsu dan suaminya, bagaimana bisa kelakuan dan sifat mereka berdua bisa 100% sama.

Sepertinya saat membuat embun aku lupa membaca doa, mangkannya sifat kai menurun pada embun....batin bunda silvi.

"Ekhemm, lanjut kan sarapan kalian"suruh opa Jack dengan wajah datar andalan nya.

Mereka melanjutkan sarapan dengan hening hanya dentingan sendok yg mengisi ruang makan itu, sebelum di hancurkan oleh suara menyebalkan milik ayah kai.

"Embun pergi sama abang abang kamu ya, ayah gak ngizinin kamu bawa mobil"suruh ayah kai

Embun melihat ke arah abang² nya pikiran jahil menghinggap di kepala cantik nya."gak mau, ntar embun diturunin di pinggir jalan"

Rangga, Rafa dan Arkana melotot terkejut mendengar ucapan embun. Mereka bertiga melihat kearah embun dan terkejut melihat senyum sinis embun.

"Siapa yg nurunin embun dipinggir jalan?"tanya bunda silvi

"Bunda tanya saja sama sama mereka"ujar embun.

Dengan wajah dingin ayah kai bertanya kepada anak anak nya."jadi selama ini kalau ayah suruh kalian berangkat bareng embun kalian turunin embun dipinggir jalan?"

"Bukan kah bagus dia diturunin di pinggir jalan, dia bisa merenungkan kesalahan yg dia perbuat selama ini"Ujar maxiem anak pertama papa Keenan dan mama Ailana.

Embun dengan malas membalas ucapan maxiem."memang nya apa yg kuperbuat selama ini? Sehingga aku harus merenungkan itu semua hm"

Sebelum maxiem menjawab ucapan embun ayah kai lebih dulu bersuara."sudah embun berangkat sama abang aja ya, kalo embun diturunin di pinggir jalan tonjok aja wajah mereka bertiga"

"Ok ayah"

Embun berdiri dan berjalan kearah bunda silvi dan ayah kai."bunda embun yg cantik embun berangkat kesekolah dulu"

Embun berganti menghadap kearah ayah kai."ayah embun yg jelek embun berangkat kesekolah dulu, jangan rindu embun rindu itu berat biar suami embun aja yg rindu embun"

"Masih kecil gak boleh ngomong suami², sudah sana pergi"

"Daaaaaaa ayaaaaaaah, woy cepetan"teriak embun

Rangga, Rafa dan Arkana jalan menyusul embun yg sudah menangkring di dalam mobil.





Next gak?








TRANSMIGRASI CUTE PSYCHO(Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang