nine

14K 1.2K 136
                                    

.
.
.

.
.
.

Embun menatap polos semua orang yg ada di lobi kantor.

Tapi jika dilihat lebih teliti kalian bisa melihat tatapan sarat akan membunuh yg kuat.

"Maafkan kami tuan, kami salah"ujar mereka

Kai tidak mengindahkan permohonan mereka dan menyuruh jams tangan kanan nya untuk mengurus mereka."jams urus mereka"

"Baik tuan"

Jams langsung membereskan mereka semua, karyawan yg dipecat oleh Kai menatap benci kearah wanita resepsionis sebut saja namanya viona.

Sedangkan viona menatap benci ke bunda silvi dan embun.

"Ayo sayang kita keruangan ku aja"ajak ayah kai menarik tangan bunda silvi dengan lembut.

"Ayo, aku sangat tidak tahan melihat wanita itu rasanya aku ingin mencakar cakar wajahnya"geram bunda silvi

Kai hanya terkekeh gemas melihat raut wajah sang istri.

Ah mereka sepertinya melupakan sesuatu, sepasang suami istri itu terus berjalan tanpa melihat kebalakang dimana peri kecil menggemaskan milik mereka yg hanya berdiam berdiri menatap viona.

"Tunggu, sepertinya kita melupakan seseorang"ujar tiba tiba bunda silvi

"Siapa sayang?"

Bunda silvi membalikan badannya begitu juga ayah kai dan dia bisa melihat embun yg terus menatap kearah viona.

"Astaga embun ayo sayang"ajak bunda silvi

Tapi embun tidak bergeming dia tetap berdiri diam.

Ayah kai yg melihat itu merasa ada yg aneh melihat peri kecil nya yg hanya berdiri diam menatap viona.

Ayah kai menurunkan pandangannya ke tangan embun yg terkepal erat. Ah dia mengerti peri kecilnya sedang marah.

"Tunggu disini"ujar nya pada sang istri.

Ayah kai berjalan kearah embun dan langsung menggendong embun ala koala.

Ayah kai heran dia bisa merasakan kemarahan dari sang putri yg tidak pernah ia lihat sebelumnya.

Dan ayah kai pun langsung menyadarkan embun dengan mengelus lembut punggung embun agar amarah nya menghilang."embun hey udah ya"

"Dia udah nakalin bunda"ujar embun

"Iya ayah tau, nanti ayah hukum dia karna udah nakalin bunda"

Ayah kai berjalan dengan embun digendongan nya dan itu tidak luput dari mata bawahan nya.

Mereka bertiga sampai di ruangan ayah kai, dan ayah kai pun mendudukan dirinya dengan embun dipangkuannya.

Disusul bunda silvi duduk disamping ayah kai yg sedang menenangkan embun.

"Embun kenapa sayang?"tanya bunda silvi

Embun menatap bunda silvi dengan mata bulat berkaca kaca, aw itu sangat menggemaskan.

"Perempuan itu udah nakalin bunda..hiks..."tangis embun akhirnya keluar

"Hei jangan nangis sayang, lagian bunda gak ada yg luka lihat ni"bujuk bunda silvi mengusap lembut pipi gembul putrinya.

"Tapi...hiks...nda...."

"Udah hei jangan nangis, peri kecil ayah jelek ntar kalo nangis. Kita jalan jalan aja gimana? Embun mau mau kemana hm?"bujuk ayah kai

"Embun mau makan ayah, embun laper"ujar embun

"Oh yaampun bunda lupa sayang bawa makanan, ayo ayo mas kita cari makan putri ku harus makan"ajak bunda silvi

TRANSMIGRASI CUTE PSYCHO(Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang