3

992 85 6
                                    

Jangan pelit voute dan koment















" Ku mohon Eomma bantu aku, tolong jadilah walinya bebaskan dia Eomma ku mohon" Taehyung terus memohon pada ibunya agar mau menjadi wali dan membebaskan Jungkook. Tapi berkali Taehyung memohon berkali itu juga dia mendapat penolakan. Ibunya bahkan terlihat sangat acuh dan tidak menghiraukannya sama sekali.

Bahkan saat sang ibu sudah jengah dengan renngekan Taehyung hendak berdiri meninggalkan sang anak Taehyung lebih dulu memeluk kaki sang ibu. Membuat wanita paruh baya itu memijit pelipisnya.

Bahkan kini Taehyung telah menangis memeluk kaki sang ibu.

" Dengan satu syarat " bukan ini bukan ibu Taehyung yang menjawab. Tapi sang ayah yang datang dari arah luar berjalan masuk sambil melepas ikatan dasi yang mengait di lehernya. Sepertinya baru pulang kerja.

Taehyung yang langsung berbalik menghadap ayahnya. Sosok itu terlihat dangat tenang dan tatapan nya tak lepas dari sang anak.

" Appa..." 

" Jika kau mau menyetujui syaratnya appa akan mengeluarkan pemuda itu " Ucap laki laki paruh baya itu lagi.

Taehyung sejenak menundukkan wajahnya. Urat kepalanya seketika menonjol tanda di berfikir keras. Syarat.

Satu kata yang terpatri di benaknya. Jelas bukan perkara mudah jika sudah berkaitan dengan syarat. Akan ada yang di bayar mahal nantinya jika saja dia mengaggukkan kepala mengiyakannya. Bahkan Taehyung sadar betul kalau sang ayah tak pernah melakukan sesuatu tanpa berfikir apa hasil dari akhirnya nanti.

Tapi perasaannya kembali tergores jika mengingat dan membayangkan satu hal. Jungkook. Pemuda manis yang sudah di cintainya dengan penuh kasih semenjak satu tahun lalu. Kini terbayang olehnya bagaimana tubuhnya meringkuk memeluk lututnya di sudut ruangan berjeruji itu. Dingin dan pasti dia kesepian. Membuat Taehyung seketika meremas dada saat membayangkannya. Tidak . Ini tidak boleh di biarkan. Dari pada membiarkan Jungkook menderita sendirian di dalam sana lebih baik terima saja persyaratan yang di ajukan ayahnya meski dia tak tau apa itu.

" Baiklah Appa aku terima syaratmu " jawab Taehyung yakin.

Sang ayahpun melangkah duduk di kursi tunggal ruang tamu di ikuti ibunya yang berjalan ke arah belakang ayah Taehyung memijit bahu bidang suaminya sembari ikut berdebar mendengarkan lanjutan persyaratan yang akan di katakan suaminya pada anaknya. Jujur untuk masalah ini ibu Taehyung bingung harus bagaimana. Melihat anaknya begitu menderita sekarang adalah suatu kesakitan juga untuknya. Namun dia harus bagaimana karna di sini jelas sang anak melakukan kesalahan. Dan sebagai ibu dia tentu tidak mau anaknya berada di jalan yang salah.

" Aku akan membebaskan pemuda itu asal kau mau pindah sekolah dan tinggal dengan Pamanmu, di Seoul. " Ucap ayahnya tenang namun bagai petir untuk Taehyung.

Pindah ?

Itu artinya sama saja dengan berpisah

Dengan

Jungkook.

" Tidak Appa...aku tidak bisa. Ku mohon berikan syarat yang lain , apa saja asalkan jangan pisahkan aku dengan Jungkook, aku tak bisa....aku tak sanggup...".

" KIM TAEHYUNG......!!!!"

Suara sang ayah terdengar menggelegar mengejutkan Taehyung maupun Ibu nya. Taehyung bahkan sempat terperanjat.

" Apa kau sadar dengan apa yang kau lakukan itu. Apa kau sadar dengan tindakanmu itu!!. Kau membuat aib Taehyung. Kau membuat malu muka kedua orang tuamu..!!! APA KAU SADAR HUH....!!!"  Murka ayahnya.

Taehyung makin menundukkan kepalanya
Sedikitpun tak mampu melihat orang tuanya. Sadar sekali akan apa yang telah dia lakukan ini adalah mencoreng arang di muka orang tuanya.

Tapi itu hanya sebatas logika saja baginya. Karna nyatanya perasaan dan hatinya berkata lain. Cintanya bukanlah suatu kesalahan. Cintanya bukanlah aib karna sesungguhnya tak ada yang salah dengan cinta. Siapa saja berhak memberi dan menerima cinta itu. Termasuk dirinya dan Jungkook.

.
.
.
.
.

Jungkook sudah kembali mulai beraktifitas. Pagi ini sudah rapi dengan seragamnya. Hatinya di buat sedikit berdebar ada terselip rasa takut dan tidak percaya diri menghampiri. Mengingat kasusnya kemaren pasti tidak mudah baginya untuk sekedar kembali ke sekolah. Akan banyak cemooh yang dia dengar. Tidak berbuat masalah saja dia sudah sering menerima cacian hanya karna dia seorang yatim piatu dan miskin. Apalagi sekarang.

" Kookie fighting.....!!" tangannya mengepal di udara menyemangati dirinya sendiri.

Benar saja.

Sambutan perta yang di dapat Jungkook saat baru sampai di sekolah adalah

Pandangan sinis

Gunjingan

Tatapan membunuh dari murid murid lain seakan ingin dia lenyap dari muka bumi.

Dan yang terburuk sekarang adalah

Telur busuk

Air comberan

Tepung

Dan berbagai benda lainnya

Kini tengah menyelimuti tubuhnya.

Jungkook di bully.



" Tak apa Kookie....kau harus kuat " Kembali menyemangati dirinya sendiri sambil membersihkan diri di toilet. Dia tidak bisa marah pada prilaku satu sekolah yang memperlakukannya dengan buruk hari ini. Karna bagaimanapun dia sadar. Semua itu di lakukan hanya karna kesalahannya. Kesalahan yang dimata orang adalag suatu dosa tak termaafkan, menjijikkan dan juga hina. Kesalahannya hanya satu.

Mencintai Kim Taehyung.

Bicara soal Taehyung.

Jungkook jadi sadar dia tak melihat intensitas sosok yang sudah membebaskannya dari penjara itu dari tadi. Mereka memang beda kelas tapi biasanya Taehyung selalu orang pertama yang di lihatnya jika memasuji gerbang sekolah. Berdiri pongah menanti kedatangannya dan mereka akan masuk kelas masing masing sebelum saling mengecup satu sama lain di koridor yang sudah sepi.









Tapi pagi ini tidak ada Taehyung. Bahkan saat dirinya sudah jadi bahan bullyan satu sekolah pun Taehyung tak muncul.

Dulu Taehyung yang paling dulu murka kalau ada saja siswa yang mengganggu Jungkook.

" Taehyung ke mana ya...apa dia tidak masuk sekolah...?"



Pertengahan jam terakhir sekolah seorang guru menjemput Jungkook untuk di bawa ke kantor.

" Kepala Sekolah mencarimu "

" Tapi Pak...."

" Maaf Jungkook ini sudah hasil rapat dan keputusan seluruh guru dan komite sekolah, kami tidak bisa mentolerirmu, tindakanmu jelas mencoreng nama baik sekolah dan kau memberi contoh buruk pada taman tamanmu. Jika kau ku beri dispensasi maka ada peluang untuk yang lain akan melakukan hal yang sama "

Jungkook termenung membenarkan ucapan Kepala sekolah itu.

" Sekali lagi maaf, sungguh di sayangkan tapi kau sendiri yang merusak masa depanmu" .

Jungkook mengangguk kembali meng iya kan.

Saat kakinya ingin berbalik melangkah lagi lagi suatu pernyataan dari kepala sekolah itu serasa meruntuhkan segala dunianya. Seakan semua gelap seketika di matanya.

" Kim Taehyung di pindahkan, dan kau tidak akan bisa lagi melanjutkan pendidikanmu di sekolah manampun, karna namamu sudah masuk dalam daftar blacklist untuk seluruh sekolah Korea "











Tbc

scenery End (pindahan dari akun lama )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang