ketika masa liburan habis, aku kembali harus dihadapkan pada kenyataan jika aku masihlah terdaftar sebagai mahasiswa di salah satu kampus negeri di yogyakarta. jadi, mau tidak mau, aku harus balik merantau ke jogja untuk melanjutkan pendidikanku.
aku dan calvin kembali ke jogja, menaiki mobilnya, lagi. sehingga perjalanan kami tidak terasa membosankan karena dijalani berdua meski kami tau, sampai di jogja, segudang kegiatan bersiap menyambut kami.
dua hari, sejak hari kembalinya aku dan calvin ke jogja, aku dan dia sama-sama langsung tenggelam dalam kesibukan. berbagai kelas, dan tetek bengek soal perkuliahan lainnya menyita waktu kami. sehingga dua puluh empat jam, kembali terasa terlampau singkat dan tak cukup.
namun, dibalik semua kesibukan itu, ada satu hal yang berbeda di hubungan kami berdua. yaitu, kami menjadi semakin rajin mengabari satu sama lain. sebenarnya, aku yang meminta hal itu, karena aku tidak ingin tidak mengetahui kabar calvin sehingga kasus dirinya sakit hari itu terulang kembali. calvin juga menyanggupinya, dan memintaku untuk tidak sungkan mengirim pesan lebih dulu kepadanya.
hubungan kami perlahan-lahan semakin membaik. mulai kembali ke jalan yang seharusnya. kami semakin nampak seperti pasangan pada umumnya, yang berpacaran berlandaskan cinta.
beberapa kali, calvin memperlakukanku seperti tengah memberi afeksi nyata yang kadang membuatku lupa perihal mengapa hubungan di antara kami bisa terjadi. karena baik aku, maupun calvin sudah tidak pernah membahas hal itu lagi.
malam ini, malam minggu. beruntung, baik aku maupun calvin, kami sama-sama sedang tidak memiliki sesuatu yang harus dikerjakan. sehingga kami memutuskan untuk menghabiskan waktu senggang yang langka ini berdua.
apartemen calvin, lagi-lagi kami pilih sebagai tempat untuk ber-quality time. aku yang datang ke sana, sore setelah kelas terakhirku selesai, membawa seplastik snack untuk jadi teman mengobrol nanti. sayangnya, ketika aku datang, calvin tidak ada di apartemen. dia sempat bilang sih tadi siang, sore ini akan mengantar mobilnya ke bengkel. tapi kukira itu tidak lama. ternyata sampai sekarang pun dia belum juga pulang. terpaksa, aku harus menunggu hingga dia datang.
selama hampir dua jam menunggu calvin pulang, aku mengisi waktuku dengan berbagai kegiatan. dari mulai mandi, merapikan sedikit apartemennya, mengganti sprei, melipat selimut yang miring, memesan makanan via online karena aku sedang tidak ingin memasak, sampai menonton tutorial menampol pacar yang tidak menepati janji. tapi dia masih belum juga datang.
aku sudah hampir ketiduran di sofa ruang tamu calvin saking bosannya menunggu dia pulang, andai suara pintu apartemen yang dibuka mendadak tidak menginterupsiku. seketika, mataku mengerjap. sedetik kemudian, aku sudah mengangkat kepala sehingga pemandangan calvin yang sudah tidak karuan bentuknya langsung menyambut indera pengelihatanku
calvin pulang dengan keadaan lembab. kaos hitamnya nampak sedikit basah. sedang jaketnya yang sudah ditenteng di tangan kiri, nampak jauh lebih basah. seakan itu belum cukup memperjelas kabarnya, rambut acak-acakan dan bibir yang maju dua senti, menambah kesan buruknya berkali-kali lipat.
"lama banget," omelku. "selingkuh sama montir mana lagi?"
mendengar pertanyaanku yang amat sangat ngaco sekali, membuatnya refleks menoyor dahiku pelan dengan jari telunjuk namun tanpa membalas dengan kata. aku yang baru saja ditoyor, tentu saja langsung protes. tapi dia nampak berusaha untuk tidak mendengarkan dan mulai meletakkan barang bawaannya satu persatu.
"mau kemana?" tanyaku lagi, saat tahu dia akan beranjak pergi menjauhiku.
"mandi," jawabnya pendek, lantas melangkah gontai ke kamar mandi setelah menarik handuk dari gantungan.
KAMU SEDANG MEMBACA
lets (not) fall in love. ✔ (SUDAH DITERBITKAN)
Fanfictionft seo changbin. [sudah tersedia di shopee dan tokopedia] pacaran tanpa jatuh cinta? emang bisa? AU ; lowercase 2020, seobarbie. eskalokal.