2

33 11 4
                                    

Kelas X IPA 1, jam 6.30 pagi, dimana gue berada sekarang yang sedang duduk di kursi pojok sebelah kanan nomor 2 dari depan dengan posisi tangan terlipat menopang dagu.

Hari ini merupakan hari dimana dimulainya awal tahun ajaran baru di SMA Garuda, yang mana gue masih kelas 10 atau 1 SMA. Pagi ini, entah apa yang merasuki gue sehingga gue datang kepagian, makanya saat ini mata gue super duper ngantuk.

"Woi, diah!" Teriak Lala mengagetkan gue sambil menepuk meja keras. Gue seketika terbangun dari kantuk.

"Anjrit! Apaan sih lu la! Pagi2 udah cari masalah aja!" Umpat gue ke teman sebangku gue sekaligus sahabat gue dari SMP.

"Ahahhaahah! Lagian masih pagi udah ambil posisi aja lu kebo!" Balas Lala sambil meletakkan tasnya di meja dan duduk di kursi sebelah gue.

Tunggu dulu, sebelum lanjut gue kenalin dikit ni bocah yang nama lengkapnya Arsyila Syafia yang dipanggil Lala. Dia sahabat gue dari SMP dan dia gadis yang manis, kulit sawo matang, rambutnya sebahu bergelombang, tinggi 156cm, periang, aktif sosmed dan cerewet. Ibarat kata orang, gue kalau bareng nih bocah bagaikan bumi dan langit. Dan karena dia gue mengenal apa itu facebook, instagram, dan media sosial lainnya. Sekian.

"Tidur gue ga nyenyak semalam karena takut telat, kan gue udah janji ke diri gue, kalau gue ga bakal telat kesiangan lagi waktu SMA", ucap gue sambil mengusap kedua mata.

"Ha.ha.ha. helo diah! Lo pikir gue percaya gitu sama janji busuk lo? Lo itu sama aja kek buaya darat, jambu", ledek Lala sambil mengambil hp dari tasnya.

"Buset nih bocah! Kalau bukan karna gue ada hutang budi ama dia, udah gue sleding pala nih bocah! Hufftt sabar diah sabar. Anggap aja ini ujian hidup." Umpat gue.

Tapi, gue cuma membalasnya dengan menghembuskan napas keras dan kembali ke posisi tadi dengan menghadap dinding. Kembali tidur.

Setengah jam kemudian bel masuk berbunyi nyaring. Mengagetkan gue dari tidur nyenyak.

"Assalamualaikum, selamat pagi semua. Saya Bu Desi Ratnasari. Wali kelas kalian sampai kenaikan kelas nanti. Saya harap kelas ini, kelas yang dapat dibanggakan dan terpuji. Baiklah, sebelum kita melanjutkan pembelajaran hari ini. Alangkah baiknya kita melakukan perkenalan diri dulu. Karna seperti kata pepatah, tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak akrab. Kita mulai dari depan. Dipersilahkan.", Sapa wali kelas X IPA 1 sekaligus guru bahasa Indonesia kelas X sembari memperkenalkan diri.

Perkenalan berjalan lancar begitu pun gue, walau sedikit gugup. Kelas juga berjalan dengan lancar, hingga berbunyi bel pergantian jam belajar berikutnya.

"Sekian kelas kita untuk hari ini, Wassalamu'alaikum", pamit bu desi sambil melambaikan tangan dan membawa buku ditangan kirinya. Berikutnya pelajaran biologi, yang berjalan dengan baik. Entah karena baru masuk atau teman kelas ini pada jaim semua.

Jam istirahat.

"Diah, yuk jajan", ajak Lala menarik pergelangan tangan gue. Gue mau tak mau pasrah ditarik Lala.

"La, habis ini temenin gue ke toilet ya, kebelet nih", kata gue selesai ngabisin ketoprak mamang kantin. Lala mengacungkan jempolnya, menyetujui.

Gue berlari kecil sambil menarik Lala menuju toilet sekolah. Saat gue hampir aja sampai tujuan, tanpa sengaja gue menubruk seorang cowo plus menginjak sepatunya. Dan gue dengan polosnya cuma bilang maaf tanpa melihat keadaan cowo itu lalu kabur masuk toilet.

Waktu gue keluar dari toilet, gue kaget tiba-tiba aja ada 4 orang cowo yang menanti di depan pintu yang salah satunya menatap tajam ke arah gue dengan tangan terlipat ke dada. Gue yang ga tahu menahu langsung menarik Lala dan jalan cepat menuju kelas. Yang saat bersamaan cowo yang natap sinis ke gue itu menarik lengan gue kasar.

"Ck. Apaan sih?", Kata gue ketus.
Si cowo langsung mengangkat kakinya yang menunjukkan sepatu sebelah kanannya penuh debu bekas pijakan. Gue seakan langsung tersadar kesalahan gue yang tanpa sengaja menginjak kaki seseorang sebelum masuk toilet.

"Trus?", Kata gue pura2 ga tau.

"Astaga! Kalian kan A4 yang terkenal itu kan? Geng para cowo tampan plus selebgram terkenal!", Histeris Lala menunjuk para cowo didepan gue.

"Eh tapi ini ada apa ya? Dan lo Azka kan? Ngapain lo kek mau bela diri kungfu gitu angkat kaki sebelah? Lo mau ngelawan diah? Gue mohon jangan deehh, Diah ini walaupun cupu tapi dia udah sabuk hitam taekwondo.", Sambung Lala dengan kecerewetannya, yaa itulah Lala yang membuat gue dari SMP dijauhi para cowo karna penjelasannya barusan.

Cowo yang tadi mengarahkan sepatunya ke gue dengan spontan menurunkan kakinya setelah mendengarkan ucapan Lala barusan. Dan berkata, "gue tandain lo", sambil menunjuk gue dan berbalik pergi yang diikuti geng nya.

Sesampai dikelas Lala ga henti2nya bertanya tentang masalah yang gue hadapi barusan, cz dia dari tadi sibuk mantengin hpnya tanpa tau gue sudah dilabrak sama cowo aneh n the geng barusan.

"Yah, jelasin dong. Kenapa lo bisa berhadapan kayak tadi sama geng A4 itu?", Tanya Lala lagi.

Gue melengos kasar. "Tau ah! Salah lo sendiri sibuk sendiri. Males gue bahas yang tadi. Gedeg banget gue liat tu cowo. Pen gue banting apa ya!", Kata gue kesal.

"Oke yah! Gue ga bahas masalah tadi. Cuma gue kasih tau lo ya. Tadi itu A4 dimana yaitu Azka, Arka, Arsel, dan Aldo. Mereka itu walaupun baru kelas X sama kayak kita, cuma satu sekolah udah tau mereka. Kata orang mereka geng no 2 paling ditakuti dan disegani setelah geng senior kelas 12. Mereka tanpa seleksi udah menduduki posisi di OSIS, bukan cuma itu mereka selebgram terkenal dan ganteng2 yaahh. Dan dari mereka berempat yang paling berdamage itu si Azka, yang berdiri di depan lo tadi sambil angkat kaki itu. Karna dia yang kabarnya paling susah menaklukkan hatinya trus dia dingin kayak es, keras kayak batu, perkataannya tajam kek silet tapi dari semua itu membuat para cewe jadi penasaran dan klepek2 sama dia yahh. Termasuk gue, kayak cowo yang di novel romantis gitu lho yahh. Makanya gue kaget waktu lo bisa berhadapan sama mereka apalagi azka sampai tajam gitu natap lo.", Jelas Lala panjang lebar yang mana gue ga ngerti dia lagi ngomongin apa.

Waktu gue mau menjelaskan kejadian tadi, tiba2 guru masuk. Seketika obrolan kami terhentikan, dan dilanjutkan dengan kegiatan ajar mengajar.




Oke, sekian dulu tapi lanjut baca yaa!
Terimakasih untuk yang bersedia meninggalkan jejaknya di komentar maupun vote cerita gue ;)

Gue Diah!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang