6

26 11 2
                                    

Di mall, setelah capek putar putar temenin Lala. Akhirnya, Lala mengajak gue istirahat makan siang di salah satu restoran di mall. Lala memesan makanan dan gue memilih tempat duduk di lantai 2 dekat jendela.

"Hufftt, capek banget gue. Tapi gue seneng bisa dapet nih serum. Muach. Ntr malam bakal gue unboxing sambil bikin konten" kata Lala memamerkan salah satu barang belanjanya.

Gue cuma diam, dan melihat keluar jendela. Dari kejauhan gue melihat Kak Syifa dan Azka jalan berdampingan keluar dari toko baju perempuan. Gue langsung mencolek Lala dan menunjuk ke arah Kak Syifa dan Azka berada.

"Ada apa diah?" Kata Lala sambil mencari yang gue tunjuk.

"Btw, itu bukannya Kak Syifa dan Azka ya la?" Tanya gue yang masih menunjukkan ke arah sepasang makhluk yang sedang berjalan itu.

"Iyaaa yah, ngapain mereka jalan berduaan tuh? Mereka pacaran ya? Tapi setau gue si Azka itu kan jomblo, apa mereka menjalin hubungan backstreet ya?" Cerocos Lala kemudian. Yang gue balas dengan mengangkat bahu, gatau.

Kami masih memperhatikan mereka yang berjalan mesra dimana Kak Syifa tiba-tiba menggandeng tangan Azka. Gue dan Lala langsung bertatapan kaget tapi kembali memantau dari kejauhan kemudian mereka turun menuju pintu keluar mall.

Tapi gue dan Lala teralihkan karna pelayan sudah mengantarkan pesanan kami. Gue lanjut makan dan tidak memikirkan apa yang gue lihat barusan. Tapi Lala sibuk bilang ini bilang itu, nuduh ini nuduh itu, blablabla beragumen dengan sendirinya yang akhirnya capek dan ikut makan.

Sesampai rumah, gue langsung menghempaskan tubuh gue ke kasur. Dan sekejap memejamkan mata dan pada akhirnya teringat apa yang gue lihat tadi siang di mall. Kok bisa ya?

Bukannya minggu kemarin gue liat waktu kegiatan klub,  Kak Syifa dan Kak Ade bercanda mesra di depan Azka kek friendzone gitu, tapi si es batu ga respon apa2 tuh. Melirik kaga, melihat tajam kek kesal pun ga, atau bete kelihatan cemburu gitu. Ga samsek. Apa bener ya mereka menjalin hubungan backstreet. Pikir gue berdebat dengan diri sendiri.

Lah bodo amat! Mending gue mandi, makan, trus nonton anime OP lanjutan minggu ini.

Hari Jum'at sepulang sekolah, waktu gue masuk ruangan klub gue mendapati Kak Tiffany, Arka, Azka, Aldo dan Arsel sudah didalam. Lala izin pulang duluan katanya sakit perut digrup padahal ngakunya ke gue pergi pertemuan fanbase KPop-nya.

Gue duduk disebelah Kak Tifanny yang sedang asyik dengan rajutan ditangannya. Sedangkan geng A4 gue liat Arka yang sedang mengajarkan Aldo dan Arsel merajut sedangkan si es batu fokus sendiri merajut.

"Mau bikin apa kak?" Tanya gue ke Kak Tifanny.

"Ini mau bikin tas. Hehe", jawab kak Tifanny yang tetap asyik dengan rajutan ditangannya. Gue cuma bergumam mengerti.

"Diah kalau mau ikutan ambil aja peralatan sama benangnya dilemari. Jarumnya yg menengah aja untuk pemula." Kata Kak Tifanny selanjutnya sembari menunjuk ke lemari yang ada di sudut ruangan.

Lalu, gue berdiri dan beranjak mengambil jarum yang disarankan Kak Tifanny dan gue mengambil benang berwarna biru.

"Heh. Cupu, sekalian dong ambilin gunting. Gue lupa nih." Teriak Aldo menyuruh gue seenaknya.

"Ada kaki kan?" Jawab gue ketus sambil menutup lemari dan kembali duduk disebelah Kak Tifanny.

"Dih. Pelit amat lu. Sempit kuburan lo baru tau rasa" celetuk Aldo selanjutnya. Gue cuma meliriknya sekilas dan minta Kak Tifanny mengajar kan gue cara merajut untuk rumus baru.

Tiba-tiba Arka berdiri dan beranjak mengambil gunting didalam lemari, dan kembali duduk.

"Pemalas amat lu!" Katanya sambil melemparkan gunting tersebut ke arah Aldo.

Gue Diah!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang