Part 8

910 65 3
                                    

"Premmm"

Dekkk, langkah Prem terhenti karena mendengar suara orang yang memanggilnya.

"Apakah wanita itu ada masalah denganku?" Tanya Prem dalam hati, iya Prem tau yang memanggilnya adalah si wanita itu.

Sebentar Prem berpikir apakah Prem harus menemui nya atau terus berjalan meninggalkan nya.

"Apa aku boleh tidak menemuinya?" Pekik Prem dalam hatinya.

Tak

Tok

Tak

Tok

Si wanita itu pun semakin mendekat ke arah Prem dengan berjalan lengkak lengkok bak model dengan temannya yang selalu menemani nya.

"Hey Prem, tunggu dulu mau kemana lu?" Ujar si wanita sambil teriak kepada Prem hingga membuat orang yang ada di situ melihatnya.

Mungkin aneh bagi mereka karena mereka tau kalo si wanita itu selalu mengejar ngejar Boun hingga membuat yang lain susah untuk mendekati Boun sampai Prem datang dan dekat bahkan di dekati duluan sama Boun.

"Hi phi" jawab Prem pada wakita itu sambil tersenyum manisss (gula kali ah manis)

Si wanita itu pun mendekat ke arah Prem dengan tatapan tajam dan tersenyum sinis.

"Mau ke mana lu, ayo lu ikut gua sekarang" ujar si wanita kepada Prem dan langsung memegang tangan Prem, menyeret Prem secara kasar yang di ikuti oleh teman si wanita itu.

Mereka telah sampai di satu kelas yang kosong yang sudah tidak terpakai.

"Apa yang mau phi lakukan?" Tanya Prem kepada si wanita itu.

Si wanita dan teman nya itu hanya tersenyum miring karena mereka berhasil dengan rencana mereka untuk membawa Prem ke tempat kosong itu.

Plakkk

Tamparan si wanita tepat sasaran di pipi putih Prem hingga terdapat bekas tamparan yang memerah itu.

"Auuuu, apa yang phi lakukan?" Tanya Prem ke pada si wanita itu karena Prem tidak mengerti dengan ke adaan nya yang tiba tiba mendapatkan tamparan dari si wanita itu

Plakkk

Dengan kasar si wanita itu menampar lagi pipi Prem setelah Prem bertanya padanya.

"Gua udah bilang sama lu jauhin Boun, jangan pernah lu dekat dengan Boun atau kalo tidak lu bakalan tau akibatnya." Ujar si wanita kepada Prem yang tengah tertunduk merasakan rasa sakit yang di terima karena tamparan si wanita itu.

"Ikat dia jangan sampai dia berani beraninya gangguin Boun gua" ujar si wanita kepad temannya itu dan di angguki iya oleh temannya.

Plakkk

Plakkk

Plakkk

Ta henti hentinya si wanita itu menampar pipi Prem hinggak keluar darah dari sudut bibir Prem

"Hiksss, sakit phi tolong berhenti sakit" Prem yang mendapat kan tamparan itu hanya menangis melihat keadaan nya sekarang yang bahkan dulunya tidak pernah ada yang memarahinya tapi sekarang apa ini yang di terima Prem sebuah tamparan dari seseorang yang bahkan Prem tidak mengenal nya.

"Ayo kita tinggalkan dia di sini" ujar si wanita kepad temannya itu

Si wanita dan temannya itu pun meninggalkan Prem sendirian di tempat itu dengan keadaan kaki dan tangan nya yang terikat di lantai yang dingin.

"Hiksss, Tolong kumohon siapapun tolong aku."

Tolong

Tolong

Tolong

Teriak Prem setelah kepergian si wanita itu.

Prem berusaha membuka ikatan di tangannya itu angar Prem bisa keluar dari tempat itu, namun hasil nya nihil sangat susah untuk membuka nya.

"P'boun tolong aku, hiksss ku mohon tolong aku" ujar Prem dalam hati berharap ada yang menolong nya, karena sekarang Prem sudah sangat lemah jika harus memberontak.

-

Di sisi lain sesampai nya Boun di rumah Boun berusaha mengetuk pintu rumah Prem untuk memastikan bahwa Prem telah ada di rumah nya.

Tok

Tok

Tok

Premmm

Premmm

Tok

Tok

Tok

"Premmm apa kau di dalam?" Teriak Boun dari luar kamar Prem, namun tidak ada sautan sama sekali dari dalam rumah Prem.

"Apa dia tidur?" Pekik Boun dalam hatinya.

"Yasudah kalo tidur nanti kalo sudah bangun baru di temui lagi." Tambah Boun dalam hatinya.

Akhirnya Boun pun masuk ke kamarnya meninggalkan kamar Prem yang tidak ada sautan nya sama sekali.

Setelah beberapa saat Boun mencoba memanggil Prem lewat telpon untuk mengajak nya makan malam karena Boun berpikir pasti Prem belum makan malam.

Prem calling

"Ayolah Prem ku mohon angkat kamu pasti belum makan." Ujar Boun sambil mencobanya untuk memanggil Prem dalam telpon.

1

2

3

3 panggilan tidak di jawab oleh Prem sampai bembuat Boun bingung tidak biasanya Prem tidak mengangkat telpon dari Boun.

Akhirnya Boun memastikan untuk pergi ke kamar Prem kalo kalo Prem masih tidur

Premmm

Teriak Boun dari luar kamar premm

Tok

Tok

Tok

Premmm

Tanpa henti Boun terus memanggil Prem tapi tidak ada sautan sama sekali hinggak itu membuat Boun bingung sekaligus merasa khawatir.

"Apa aku boleh masuk saja," ujar Boun dalam hatinya karena Boun sekarang merasa sangat khawatir.

Akhirnya Boun pun memasuki kamar Prem, untung saja Boun sudah biasa keluar masuk kamar Prem jadi Boun tau sandi pintu rumah Prem.

Premmmm

Premmmm

"Apa kau di dalam?"

Teriak Boun yang sedang memasuki rumah Prem.








Bersambung

Gimana seru gak?
Maap nya kalo nggak seru, tetap pantengin terus nya maap kalo telat updet 😊

Happy reading broccoli 🥦🌈

Cinta Pertama "Bounprem" 🥦Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang