Part 29

1.3K 69 13
                                    

Sesampainya di taman bermain, Boun juga Prem pun keluar dari dalam mobil.

"Hia" panggil Prem pelan

"Hemmm, mau apa sayang?" Tanya boun balik pada Prem dengan tangan boun yang sudah memegang pipi kiri Prem.

"Apa aku boleh bermain sepuasnya?" Pinta Prem dengan bibir yang maju kedepan dan tingkahnya yang di imut imutkan.

Boun yang melihat itu, ahh rasanya mau langsung di bawa pulang lagi saja takut ada yang melihat miliknya ini yang sangat menggemaskan.

"Tentu, apapun yang Prem mau" balas boun.

Prem yang mendapatkan jawaban seperti itu pun bersorak ria sendiri dengan berjingkrak jingkrak layak nya anak kecil yang mendapatkan Prem.

Akhirnya Prem pun mulai bermain dengan di temani boun yang siap siaga di depan nya.

"Apa Prem bahagia?" Tanya boun yang tengah melihat Prem menaiki kuda kudaan.

Prem yang mendengar itu hanya menganggu juga tertawa sesekali karena permainan yang dia dapatkan.

Selesai berkeliling dengan permainan tepat pada jam sepuluh malam, boun juga Prem menaiki salah satu permainan di sana.

Mereka menaiki kincir angin (kalo kata orang Sunda mah kurung manuk😂) berdua saja.

"Hia, apa tidak apa apa? Aku takut!" Ucap Prem yang mulai panik karena kincir angin nya mulai naik ke atas.

"Tenang sayang ada phi di sini, tenang ok." Ucap boun dengan lembut juga tak lupa dengan tangan nya yang tengah mengelus Surai hitam milik Prem.

"Prem tau? Phi sangat bahagia bersama Prem." Ucap boun yang masih memeluk Prem.

"Maksud phi?" Tanya Prem yang tidak mengerti, dengan mendongakkan kepalanya ke atas agar melihat boun.

"Kamu adalah cinta pertama phi, phi belum pernah merasakan yang namanya jatuh cinta, hingga phi bertemu denganmu phi meresakan nya." Ucap boun lembut.

Prem yang mendengarnya hanya bisa tersenyum dan memeluk boun dengan erat.

"Prem jangan pernah mengungkapkan phi na, phi sangat takut untuk kehilangan Prem." Lanjut boun

Prem yang mendengarnya hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban iya.

"Maafin phi belum bisa menjaga Prem dengan baik, phi janji akan menjaga Prem sebisa phi. Apapun yang terjadi jangan pernah berpikir untuk meninggalkan phi ok na." Lanjutnya lagi pada Prem.

Setelah mendengar itu akhirnya Prem bergerak dan berbalik menatap ke arah boun untuk berbicara.

"Hia tau, aku sangat bahagia bisa bersama hia. Aku harap hia tidak pernah tergoda dengan orang lain, maafin Prem yang manja ini, hia pasti cape kan dengan sipat Prem." Ujar Prem pada boun dengan mata yang mulai berkaca.

Boun yang melihat Prem mulai berkaca kaca menggeleng kan kepalanya. Lalu berucap.

"Phi suka Prem yang manja, phi suka sikap Prem, mata Prem yang bulat, pipi Prem yang chabby, juga bibir Prem yang merah muda ini." Ujar boun dengan menyentuh semua yang dia sebutkan tadi.

"Hiaaa, jangan tinggalin Prem na." Ujar Prem dengan manja dan langsung memeluk boun.

"Iya sayang iya" jawab boun yang langsung membalas pelukan Prem juga mengusap Surai hitam milik Prem.

Mereka akhirnya berpelukan sampai kincir anginnya turun ke bawah dan merekapun turun dengan tangan yang saling mengandeng.

"Apa Prem masih mau bermain?" Tanya boun dengan tangan yang mengusap peluh yang ada di dahi Prem.

"Aku cape hia, apa kita boleh pulang?" Jawab Prem dengan manja juga menggelengkan kepalanya.

"Tentu, apapun mau Prem hia turutin." Jawab boun.

Akhirnya merekapun memutuskan untuk pulang, entah itu ke apartemen boun ataupun Prem. Intinya mereka sekarang akan pulang.




Bersambung




Gimana? Seru gak sih?
Tetap support aku ya terimakasih 😇

Happy reading broccoli 🥦🌈

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 02, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cinta Pertama "Bounprem" 🥦Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang