tunangan

86 17 0
                                    

Sejak semalam gadis yang akan di jodohkan itu menangis sampai tertidur lelap dengan mata yang sembab

"Sayang bangun kamu harus siap siap pergi ke sekolah", mama salwa yang kasihan melihat mata sembab anak bungsunya itu sambil membangunkannya dengan kasih sayang


"Ughhh, mah salwa gak ke sokalah dulu yah soalnya kepala salwa sakit", yang bangun dari tidurnya dan memperbaiki cara duduknya

"Ya udh sayang kamu istirahat dulu, nanti mama bawa bubur sama obat di kamar kamu yahh", ucap mamanya sambil mengecup pucuk kepala anak bungsunya

Salwa cuma menganggukan kepalanya dan melanjutkan tidurnya supaya bisa meredakan sakit kepalanya yg melanda

Tok.. tok..

"Masuk aja pintunya gk ke kunci", teriaknya agak keras supaya yg di luar bisa mendengarnya

Pintu pun terbuka dan menampakan ayahnya yang akan menemui anaknya yang sakit

"Sayang maafin papa yah semalam", sambil mengelus puncak kepala anaknya

"Iya pah, tapi pah awa gak mau di jodohin", yang hampir menangis karna mengingat perjodohan yang papanya katakan semalam

"Sayang ini demi kebaikan kamu, papah gak mau kamu pilih orang yang gak tepat, papah yakin kamu bakalan suka dia", reno menjelaskan ke pada putri bungsunya itu

"Tapi kalau awa gak suka dia gimana?", tanya salwa

"Cinta itu akan datang secara tiba tiba jika kamu bisa menerimannya sayang", sambil mengecup tanggan putri kecilnya itu

"Oke pah, awa akan menerima perjodohan itu, kalau menurut papa itu yang terbaik buat awa", yang sudah menangis di pelukan ayahnya

Ayahnya cuma tersenyum dengan lembut dan mengusap punggung anaknya yang bergetar karna menangis

"Makasih ya sayang, percaya sama papa", kembali menyakinkan anaknya

Salwa cuma mengangguk dengan pasrah

Minggu, dimana hari ini salwa akan bertunangan dengan pilihan papanya. Salwa sudah bersiap siap karna sebentar lagi calon suaminya akan datang, eaak calon suamii

Tingnongg, suara bel berbunyi menandakan seseorang datang

"Eh itu ada orang siapa yah?, Atau jangan jangan si fauzan lagi". Yah fauzan adalah sahabat papanya salwa, mereka sudah bersahabat dari smp

Pintu pun terbuka dan terlihatlah tiga manusia yang berdiri dengan senyum mengembang

"Woy broo, apa kabar men, tanya papa salwa sambil bersalaman ala laki laki". Yah mereka jika bertemu akan bersapa begitu

"Alhamdulillah baik bro, lu apa kabar", jawabnya dan kembali menanyakan kabar sahabatnya juga

"Ehh jeng apa kabar", sapa mamanya salwa tak lupa cepika cepiki

"Alhamdulilah jeng baik", jawab fitri calon mertua salwa nanti

"Ehh yaudah masuk duluu", mama salwa mempersilahkan mereka masuk

Manusia EsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang