2

23 11 0
                                    

Jam enam pagi di hari Minggu, Kara sudah rapih dengan baju lengan panjang biru donker dan celana pendek hitam selutut. Udara pagi cukup dingin membuatnya memilih memakai pakaian panjang dan tebal.
Kara keluar dari kamarnya, mengambil napas panjang sekedar merasakan segarnya udara pagi melewati paru-paru lalu membuangnya sekali hembus. Sedikit meregangkan badan sambil berjalan ke arah kursi panjang yang berada di tengah-tengah gedung lalu duduk disana.

"Ni gua yang terlalu rajin atau merekanya yang emang tukang molor sih" gumam Kara. Aji maupun Lio belum ada yang membuka matanya. Lio masih menjadi lauk di gulungan selimut, sedangkan Aji dengan selimutnya yang hanya sampai pinggang.

Kara menghela napas, menyalakan hpnya membuka aplikasi instagram. Menyusuri beranda niat tidak niat.

"gila pagi gini udah gabut aja gua ngapain ya..? Lahaulaa"

Terlalu sibuk dengan omongan sendiri hingga tidak sadar dua orang pemuda di belakangnya memperhatikan sambil memasang wajah heran.

"Ni pemiliknya kah? Anjir masih pagi udah banyol sendiri normal gani" ucap pemuda berambut coklat tua dan sweater coklat muda lalu mendapat sikutan di pinggang dari pemuda satu lagi.

"Ngaco lu.. kayanya bukan, gue waktu telfonan sama pemilik sini suaranya kaya bapak-bapak. Ini ma penghuninya kali." laki-laki yang tadi menyikut berjalan menghampiri Kara yang masih leha-leha dengan hpnya.

"Permisi 'a"

Kara yang kaget dengan suara asing di belakangnya langsung berdiri dan menghadap ke asal suara.

"Penghuni baru?"

"Penghuni baru Bang?" Tanya Kara basa-basi. "Pagi bener datengnya"

"Nah bener gue penghuni baru disini. Tapi bener kan ini Neozone House? Oh iya gue Eric" kata laki-laki yang tadi bertanya pada Kara.

"Ohh iya bener Bang ini Neozone. Gue Kara Bang" balas Kara. Kemudian matanya menangkap satu lagi pemuda yang berdiri agak jauh di belakang Eric.

"Okela salken" Eric mengalihkan pandangannya ke arah pemuda yang tadi bersamanya lalu memanggilnya."oi sini den"

Laki-laki yang dari tadi hanya memperhatikan interaksi Kara dengan Eric mendekat lalu mengulurkan tangan ke arah Kara. "Alden Bang"

"Kara" sembari membalas uluran tangan Alden.

Singkat ya.

"Ngomong-ngomong baru lu doang disini?" Tanya Eric. Sedari tadi ia tidak melihat orang lain di sekitarnya.

"Ada kok Bang-"

"Kang aja"

"... okay ada Kang, cuma masih di alam mimpi aja" jawab Kara.

"Ooo"

Hening melanda

"Akang gaakan ke kamar?" Tanya Kara.

"Belom dapet kunci"

"Duain" sambung Alden.

Kara tertawa kecil mendengarnya." Salah sendiri dateng kok pagi bener"

"Mana mikir bakal sampe sepagi ini. Biasanya di tol macet banget ternyata pas gue di tol lancar jaya" elak Eric.

"Pada dateng dari mana emangnya?"

"Kita dari Jakarta Bang" jawab Alden.

"Ohh barengan ke Bandungnya?"

"Sodaraan"

"Pantesan"

"Ada air minum ga Kar? Haus gue" tanya Eric. Botol airnya sudah habis di perjalanan.

From Home : BEGINNING | NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang