Meta duduk di beranda cafe sambil menikmati secangkir kopi hangat...
"Woiii ngelamun aja, yang loe pikirin apaan sih blo?!" tegur cimmy membuyarkan segala lamunannya
" Ngga cim lagi puyeng aja kerjaan gak kelar-kelar dari kemarin lagi suntuk apa harus pergi liburan ya??pinggin cari suasana baru gitu..!!"
"Kamu tuh bukannya kurang piknik say tapi kurang cinta.." goda sahabatnya dengan penuh selidik menahan tawa...
"Heeem" jawab singkat Meta
"Jadi siapa yang akan kau pilih?!, Dokter Rey, Arjuna si playboy kampus kita, atau Doni?!da putuskan belum hatimu untuk siapa?!"cimmy kembali menggodanya
Memang gaya bicara Meta cara berfikirnya, wawasan yang ia punya banyak membuat cowok-cowok yang dekat dengannya muda akrab dan tak heran beberapa dari mereka jatuh hati, namun sampai detik ini, Meta belum juga menjatuhkan pilihannya, dia masih belum menemukan seseorang yang di rasa klik dengannya.
"Apaan si cim, tambah ruwet aja dengerin loe gacor" Meta melangkah pergi meninggalkan sahabatnya.
Sampai detik ini Meta belum bisa membuka hatinya perasaan bersalahnya kepada fajar beberapa waktu yang lalu masih menghantuinya, dirinya tak ingin mengulang kesalahan yang sama, jika memang dia merasa belum benar-benar cocok mana mungkin dia menerima kesepakatan hati untuk bersama, terlebih di usianya saat ini dia tidak ingin bermain-main apalagi terhadap urusan hati.
Satu semester lagi harus di tempuhnya dengan berat selama ini dia bukan hanya harus memutar otak tapi juga kerja keras, pagi kuliah sore hari harus kerja paruh waktu tapi dia sama sekali tidak mengeluh."Kaka Meta" seru Aldi dan Zahra dua murid kesayangannya. Sudah dua tahun terakhir ini dia menjadi guru privat untuk kedua bocah ini, Alhamdulillah Meta senang melakukannya.
"Hari ini kita belajar apa?!"kata Zahra manja
"Aku sudah menyelesaikan Prku" celetuk Aldi bersemangat
"Good boy and girl, hari ini kita akan belajar menghitung Ok" dengan senyum hangat Meta memulai pelajaran. Bunda mereka sangat baik pada Meta dia sudah menganggap Meta bak adik sendiri karena kedua anaknya yang hiperaktif tak heran beberapa pengajar sempat keluar masuk, tapi entah mengapa kedua anak ini begitu menyayangi Meta.
"Kak Mei aku sudah selesai mengajar mereka pamit pulang ya?!" Ucap Meta kepada perempuan paruh baya yang sedang duduk asyik menikmati teh hangat di ruang keluarga.
"Eh iya dek makasih loh...!!"
"Pamit kak assalamualaikum"
"Waalaikum salam"
"Meta tunggu...!!!"
"Iya kak ada apa?!"
"Ne bawah pulang..!!" Kak Mei menyodorkan rantang berisi makanan.
"Untuk makan malam kebetulan Kakak tadi masak banyak mubasir kalo gak habiskan."
"Makasih ka"
"Satu hal lagi besok hari Minggu tolong temani anak-anak pergi ke toko buku ya kamu gak ngampus kan?!, Nanti naik taksi online aja"
"Iy bisa kak"Minggu pagi sesuai janji Meta mengantarkan anak-anak didiknya ke sebuah Mall untuk membeli beberapa buku penunjang belajar mereka.
"Kak bis ini kita pergi makan ya lapar?!"kata Zahra sambil menarik-narik baju Meta memelas.
"Iy tunggu kak Aldi dulu ya"
Setelah selesai membeli beberapa buku mereka bergegas menuju satu outlet makanan siap saji.
"Kalian berdua duduk disini ya Kakak yang antri beli ok" seru meta kepada dua makhluk kecil itu, mereka kompak mengangguk bersamaan. Beberapa menit kemudian pesanan pun datang anak-anak makan dengan lahapnya. Mata Meta melihat ke segala arah hari Minggu begini semua bangku penuh, tiba-tiba matanya terhenti kepada beberapa sosok pemuda yang ada di samping jendela, beberapa diantara mereka melirik ke arahnya sambil tertawa."apakah aku terlihat lebih tua dan kedua bocah ini apa mereka berfikir kalo mereka anak-anakku?!" Guman Meta dalam hati. Saat keluar menuju pintu tiba-tiba tanpa sengaja Zahra menumpahkan minumannya ke salah satu dari pemuda itu.
" Maaf" ucap Zahra lirih
" Lain kali hati-hati ya" ucap pemuda itu hampir tanpa ekspresi. Guratan di wajahnya bahkan tanpa senyum....Meta segera menyodorkan sebuah saputangan ke arahnya .
"Laen kali bawah juga ayahnya mbak biar ada yang bantuin jaga." celetuk salah satu pemuda
Meta hanya tersenyum kecut memandang ke arah pemuda itu ia juga gak ingin menjelaskan panjang lebar membuang-buang waktu saja pikirnya.
Beberapa waktu berlalu akhirnya hari yang dia nanti tiba juga hari kelulusan yang dia nanti-nantikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
one-sided love
RomansMeta adalah gadis muda yang energik pandai bergaul, cerdas dan menarik...suatu hari kehidupannya berubah saat dia bertemu dan jatuh cinta dengan Arie pemuda tampan yang tegas, dingin dan cuek, sayang Arie tidak begitu tertarik dengannya bagaimana us...