Part 9

1.6K 179 6
                                    

Author POV

Di sisi lain saat ini para ksatria yang sedang menuju Grand Duchy (Wilayah kekuasaan Duke/Duchess), mereka sudah sampai dan saat ini mereka sedang menghadap Saintness.

"Salam kepada yang mulia Duchess saya kemari akan membacakan titah Raja yang sudah beliau berikan"

"Kepada Grand Duchess Emerald Reine Justine Aku sang Raja meminta bantuan mu untuk menemukan putri ku yaitu Ruby Stefhani Giliard yang di culik oleh Ratu Artemi. Aku memohon kepada mu mengingat kau seorang Saintness yang mempunyai kekuatan untuk melawan bangsa iblis"

Mendengar hal tersebut Emerald pun terdiam dia tidak menyangka padahal baru kemarin Ruby masih berada di pelukan nya namun sekarang telah pergi di culik oleh Ratu Artemi.

Emerald pun bergegas menyuruh pasukan nya untuk menuju istana dan Emerald sendiri langsung menuju istana menggunakan teleport. Setelah sampai Ia langsung menuju aula untuk menemui Raja Giliard.

Brak

Suara dorongan pintu oleh Emerald sangat keras dan di sana sudah berkumpul para menteri dan orang-orang penting lain nya. Melihat Emerald sudah datang semua nya langsung berdiri termasuk Raja.

"Apa yang kau maksud ?"

"Aku memohon kepada mu untuk menyelamatkan putri ku hanya kamu yang mampu untuk melakukan itu aku tidak tau harus bagaimana lagi selain meminta bantuan mu. Hanya kamu lah yang bisa melawan bangsa iblis"

"Bagaimana hal itu bisa terjadi bukan kah harus nya kau yang seorang Raja bisa melindungi seluruh rakyat mu tapi melindungi putri kecil mu saja kau tidak bisa ?" Ucap Emerald dengan nada dingin dan datar saat ini Emerald sedang berusaha untuk tidak menghancurkan segala nya. Sedangkan yang lain dan sang Raja terdiam.

"Baiklah aku akan membantu mu tapi dengan satu syarat setelah aku berhasil mengambil Ruby kembali kau harus menuruti apapun yang aku ajukan kepada mu tanpa penolakan"

Karena sang Raja yang sudah sangat putus asa dia pun langsung menyetujui nya tidak peduli apapun pendapat petinggi lain nya. Yang ia pikirkan hanyalah putri nya bisa kembali ke sini bersama nya.

Di Kastel Demora

Sedangkan di sisi lain saat ini Ruby sedang terjebak makan malam dengan Alice. Ia sudah sangat tidak nyaman ingin kabur namun dia sadar dia tidak boleh gegabah.

"Hey apa yang kau pikirkan ? Apa makanan nya kurang enak ?"

"Ehh ahh bukan begitu aku hanya kurang nyaman saja" kening Alice mengkerut mendengar hal tersebut.

"Aku tidak nyaman makan bersama mu karna kau tau lah kita baru mengenal dan tidak dekat sebelum nya, aku bahkan tidak tau kau" lanjut Ruby padahal dalam hati nya dia sudah tau siapa Alice dan bagaimana sikap nya melalui game.

Alice pun tersenyum dan bangun lalu menarik tangan Ruby, Ruby yang di tarik pun kaget namun saat ingin melepaskan nya Alice malah menggendong Ruby seperti koala. Alice tersenyum dan berbisik di telinga Ruby.

"Sttt diamlah kita ke kamar ku sekarang gadis manis"

Ruby yang mendengar nya pun langsung menjatuhkan kepala nya ke bahu Alice dan memeluk nya karena menahan malu. Mereka pun sampai dan Alice langsung duduk di kasur nya tanpa melepaskan pelukan nya pada Ruby.

"Lepaskan lah aku mau pergi"

"Loh mau kemana kamu kan bakal tidur sama aku" ucapan Alice membuat Ruby kaget karena dulu di game nya tidak pernah ada scene di mana Alice dan Ruby tidur di kamar yang sama.

"Kenapa ? Ga mau lah aku"

"Kok ngelawan sih istri aku ini ga boleh ngelawan sama aku dong aku udah nunggu 100 tahun loh"

"Hah ?!"

"Iyh aku nunggu 100 tahun buat bawa kamu ke sini sejak kamu lahir aku selalu ngawasin kamu, aku dapat ramalan bahwa kamu bakal jadi jodoh ku bahkan aku berusaha nahan buat ga bawa kamu dulu, masa skrng kamu nya ngelawan sih"

"Aku juga tau kamu punya pacar kan"

Ruby yang mendengar nya pun terkejut ia seperti di beri plot twist oleh game tersebut karena tidak ada deskripsi atau pun cerita nya Alice nunggu Ruby 100 tahun tuh ga ada.

"Udah ya nurut aja sama aku kalo kamu nurut semua aku kasih sama kamu ngerti ?" Tanpa sadar Ruby hanya mengangguk.

Alice pun langsung menciumi leher Ruby dan menjilat nya. Bahkan tubuh Ruby di tahan oleh Alice dan tidak bisa bergerak.

Alice langsung membanting Ruby ke kasur nya dan menatap nya dari atas Ruby yang tau akan hal yang terjadi selanjutnya pun menutup mata nya.

Alice menciumi dari kepala sampai perut Ruby tanpa ada yang terlewat kan dan dengkul nya menekan vagina Ruby dan itu membuat Ruby mendesah.

"Emhh ahh Al--- ah ice " tangan Ruby meremas sprei kasur Alice. Alice terus melakukan kegiatan tersebut dan jadi lah malam yang panjang bagi mereka berdua.


Salam peace ✌️💙

Pretty PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang