Part 19

1.1K 128 3
                                    

Author POV

Hari ini Ruby terbangun lebih dulu dari pada Alice ia merasa kepala nya sangat sakit, bahkan ia merasa bahwa tubuh nya sangat pegal seperti habis di pukuli. Ruby pun melihat ke samping dan bisa ia lihat Alice masih tertidur dengan tenang.

"Gimana gue bisa lupa kalo Alice bakal ngelakuin ritual ini, kalo ngikutin alur game nya Ruby ga sadar sekitar 3 hari kalo emang bener gue juga kaya gitu berarti ritual nya berhasil....

Hah~ cape banget ya ampun di pikir-pikir mulai sekarang kerjaan gue bakal lebih cape lagi," Batin Ruby.

Ruby bergelut dengan pikiran nya sambil memegangi kepala nya ia sangat pusing sekarang di tambah lagi memikirkan hal-hal yang akan terjadi kedepannya.

Alice terbangun merasakan ada nya gerakan dari Ruby, saat bangun Alice tersenyum melihat Ruby ia pun langsung memeluk dan mengecup kening Ruby.

Ruby yang sedang melamun pun terkejut akan hal itu ia pun melihat ke arah Alice yang saat ini sedang tersenyum kepada nya.

"Sudah bangun ? Sakit ya sayang ?" Tanya Alice.

Ruby hanya mengangguk karena dia memang sangat kelelahan dan juga sakit. Akhirnya Ruby pun di obati oleh Alice, Alice sangat hati-hati dan teliti saat merawat Ruby ia tidak mau istri nya tersebut merasa kesakitan lagi.

Sisa waktu libur Alice dan Ruby mereka pergunakan untuk bermanja-manja ria berdua, Alice menolak semua pekerjaan walaupun itu tiba-tiba ia ingin fokus dengan Ruby saja.

Tidak terasa masa liburan milik Alice dan Ruby sudah selesai mereka harus mulai bekerja kembali karena banyak pekerjaan mereka yang tertunda walaupun sudah di handle oleh Joshua dan Joshep.

Hari ini hari pertama mereka melakukan pertemuan dengan para menteri dan petinggi negara, Ruby hanya perlu menemani Alice dan memperhatikan kegiatan tersebut selama berlangsung untuk pembelajaran nya namun jika Ruby ingin berpendapat katakan saja Alice tidak akan melarang nya.

Ruby dan Alice pun memasuki ruang rapat tersebut para menteri dan petinggi yang lain nya pun segera berdiri menghormati Ratu dan Permaisuri mereka.

"Salam kepada yang mulia Ratu dan yang mulia Permaisuri," Ucap mereka.

"Bagaimana kabar kalian ? Saya minta maaf karena pekerjaan kita harus tertunda mengingat keadaan saya dan istri saya yang mengharuskan hal itu terjadi, karena banyak pekerjaan kita yang tertunda maka tanpa basa-basi lagi lebih baik kita mulai sekarang rapat ini," ucap Alice.

Rapat pun di mulai para menteri mengajukan keluhan dan permasalahan begitu juga dengan laporan apa saja yang terjadi di kerajaan begitu pula para petinggi melakukan hal yang sama, akhirnya Alice memberikan mereka solusi dan masukan secara satu persatu.

Ruby melihat Alice dengan kagum karena Alice sangat pintar memberi solusi namun juga sangat tegas apabila para bawahan nya tidak menjalankan amanat nya dengan baik.

Hingga akhirnya giliran menteri pendidikan lah yang maju dan melaporkan apa saja yang terjadi, Ruby terdiam melihat sang menteri tersebut, dia adalah Duke Ethan Grey Noir.

Di alur cerita di game nya Ruby pernah melihat Duke Ethan, Emerald dan Laura bersama mereka seperti sedang membicarakan sesuatu namun raut wajah mereka sangat tidak bersahabat.

Namun seperti nya Duke Ethan dan Emerald menjalani pertemanan yang baik tapi tidak dengan Laura melihat Duke Ethan menahan tangan Laura saat ingin menampar Emerald saat masih di akademi.

Jika Emerald menempati posisi pertama sebagai orang yang bisa melakukan sihir dengan sangat baik maka posisi kedua adalah Duke Ethan, namun Ruby tidak menyadari bahwa Duke Ethan adalah bangsa iblis.

Pretty PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang