Part 24

914 99 5
                                    

Author POV

Tinggal 2 bulan lagi perang akan terjadi seperti yang ada di game, dan dari waktu Ethan mengumumkan bahwa Putri Ruby sudah menikah dengan Ratu Alice banyak hal yang sudah terjadi.

Annette dan Harry terkejut dan tidak percaya bahwa Ruby benar-benar sudah menikah dengan Alice, sedangkan Laura ia semakin emosional dan kasar. Ia melatih pasukan nya secara tidak manusiawi bahkan sampai ada yang mati karena kelelahan dan terluka.

Di sisi lain keluarga kerajaan Giliard terkejut dan shock atas semua yang terjadi mereka tidak menyangka Putri yang mereka sayangi sudah manjadi permaisuri kerajaan iblis. Dan umat manusia merasa marah di karena Putri Ruby menikah dengan Ratu bangsa iblis, mereka menyangkal bahwa Ruby melakukan itu dengan suka rela mereka menuduh Alice menggunakan sihir pengendalian untuk mengendalikan Ruby.

Sedangkan Ruby sejak hari itu ia memutuskan untuk menghubungi Emerald walaupun ia menolak ajakan Emerald untuk kembali tapi Ruby tidak menolak saat Emerald datang kepadanya.

Emerald memerintahkan Milan untuk mengurusi pasukan nya untuk memulai perang, begitu pun dengan kerajaan manusia lain nya yang juga bersiap untuk perang. Di karenakan hal itu akhirnya Alice juga mempersiapkan pasukan nya oleh karena itu waktu bertemu dengan Ruby menjadi berkurang karena Alice sangat sibuk.

Alice sempat khawatir karena harus meninggalkan Ruby sendirian namun Ruby meyakinkan Alice bahwa ia tidak apa-apa oleh karena itu Alice pun lega. Tidak tau saja padahal kenyataannya jika Alice pergi Ruby selalu bersama Emerald, sebenernya hal itu juga di ketahui Dasha karena waktu itu tidak sengaja ia melihat Ruby dan Emerald sedang berciuman di kamar Ruby.

Dasha sangat shock namun Ruby memberi nya pengertian dan mengatakan untuk tidak memberi tau apa yang terjadi kepada Alice. Karena Dasha sangat menyukai dan menghormati Ruby mangka dari itu Dasha setuju bahkan terkadang Dasha selalu menjadi pengawas saat Emerald berkunjung ke kastel Demora.

Seperti saat ini contohnya hari sudah malam dan saat ini Emerald dan Ruby sedang berendam di kamar mandi yang berada di dalam kamar Ruby. Sedangkan Dasha memantau di luar ada siapa saja bahkan Dasha menyuruh pelayan lain untuk tidak masuk dan membantu Ruby mandi seperti biasa nya, Dasha mengatakan agar dia saja yang melakukan nya di karenakan Ruby sedang tidak ingin bertemu banyak orang.

Di lain sisi Emerald sedang mendekap dan memeluk erat tubuh Ruby dari belakang, tubuh telanjang mereka bersentuhan dengan Emerald yang sedang mengecup bahu Ruby dan leher nya.

Ruby menerima perlakuan Emerald dengan senang hati bahkan saat ini Ruby memegang tangan Emerald yang berada di perut nya.

"Emhh Emy hentikan jangan membuat tanda," ucap Ruby.

"Hemm baiklah tapi tetap biarkan aku memeluk ya sayang ?" Jawab Emerald dengan suara yang lirih, tentu saja itu membuat Ruby luluh dan menganggukkan kepalanya.

Ruby tau bahwa yang di lakukan nya ini salah mengingat dia adalah seorang istri dari Ratu kerajaan Artemi sekaligus ia adalah seorang permaisuri yang harus mencontoh hal baik. Sebenernya sudah biasa jika ada skandal bahwa permaisuri ataupun Raja dan Ratu mempunyai simpanan.

Namun entah mengapa Ruby merasa bahwa ia tidak boleh melakukan itu, setengah hati nya mengatakan bahwa ia tidak boleh melakukan ini sedangkan hati nya yang lain mengatakan untuk tetap melakukan ini.

Emerald juga sadar bahwa wanita yang ada di dekapan nya saat ini adalah wanita yang sudah menikah dan menjadi milik orang lain, namun akal sehat Emerald tidak bisa menerima itu semua sehingga ia tetap nekat melakukan hal ini.

Untuk seukuran Saintness ini adalah sebuah dosa karena merusak sebuah hubungan pernikahan, namun kembali lagi ke awal Emerald tidak peduli.

"Kapan istri mu akan kembali ke sini ?" Tanya Emerald.

"Aku tidak tau Emy kapan dia datang tapi sepertinya tidak akan lama lagi, oleh karena itu sepertinya kita tidak bisa terlalu sering bertemu."

"Kalau begitu apakah kau masih mencintai kekasih mu atau mantan mu mungkin ?"

"Laura maksud mu ?"

"Hmm..."

"........."

"Kenapa diam hemm ? Kau bingung ?"

"Huh aku sangat bingung Emy aku mencintai Laura tentu saja jika tidak untuk apa aku menjadi kekasih nya dan Alice aku menyayangi nya dia memperlakukan dengan sangat baik dan istimewa."

Ruby berbalik dan duduk di pangkuan Emerald lalu ia memegang kedua pipi Emerald agar kepala Emerald menghadap ke arah nya.

"Dan kamu aku sangat nyaman dengan mu, cara kamu memperlakukan, cara kamu menatap ku, bahkan cara kamu mencintai ku aku merasa nyaman. Aku tidak tau ini benar atau tidak tapi kurasa kamu menahan perasaan cinta mu kepada ku agar mereka tidak menjadi egois. Agar kamu bisa membuat ku nyaman dengan cara kamu yang mencintai ku tanpa paksaan cinta itu sendiri."

Emerald diam mendengarkan penuturan dari Ruby, tanpa pikir panjang Emerald menarik tengkuk Ruby dan mencium nya. Ruby pun membalas ciuman Emerald dengan mesra.

Setelah beberapa menit akhir nya ciuman itu pun selesai, Ruby menempelkan dahi nya ke dahi Emerald.

"Tenang lah sayang jangan terlalu di pikir kan, tentu aku sangat senang karena kamu nyaman dengan ku tapi pastikan lah dengan pelan-pelan sebenernya siapa yang kau inginkan jika kamu memang menginginkan ku maka aku akan segera membawa mu pergi dari sini. Dan jika kamu bertanya apakah aku menginginkan mu aku akan jawab dengan sangat yakin bahwa aku sangat sangat menginginkan mu."

Ruby pun langsung memeluk Emerald erat sungguh ia sangat bingung namun benar kata Emerald ia harus memastikan nya kembali.

Sedangkan Emerald membalas pelukan Ruby dan mengelus punggung nya sambil batin nya berkata.

"Sabar Emy sedikit lagi sedikit lagi Ruby akan jatuh ke pelukan mu, ahhh aku sangat tidak sabar melihat Ruby menjadi milik ku."

Akhirnya malam pun berganti pagi Emerald sudah kembali ke kerajaan Giliard dan Ruby pun melakukan kegiatan nya seperti biasa.

Di sisi lain di kerajaan Abyss saat ini Laura berada di kamar nya termenung akan apa hal yang harus di lakukan nya untuk mendapatkan Ruby kembali.

Laura di kenal dengan sosok yang tegas bijaksana dan pintar. Namun mereka tidak tau jika menyangkut Ruby Laura akan posesif, obsesif bahkan toxic.

Hal tersebut juga lah yang pernah membuat Laura dan Emerald bertengkar saat di akademi. Laura sudah merasa curiga dengan Emerald yang jarang datang jika sedang membahas hal untuk melakukan rencana mengambil Ruby kembali.

Selalu Milan yang menjadi perwakilan dari kerajaan Giliard padahal Emerald lah pewaris tahta kerajaan Giliard. Dan Laura pun ingat bahwa Emerald dan Ethan adalah sahabat baik namun itu dulu, semenjak kejadian ia dan Emerald bertengkar banyak yang mengatakan Emerald dan Ethan bermusuhan.

Namun ia curiga jika sebenernya Emerald bekerja sama dengan Ethan, tapi ia tidak mau gegabah dengan langsung menuduh ia harus mencari tau sendiri.

Oleh karena itu Laura berencana untuk menyamar dan menyusup ke kerajaan Artemi untuk mengetahui keadaan di sana bagaimana. Namun ia tau bahwa sangat sulit untuk menyusup ke dalam kerajaan Artemi.

Karena hal itu Laura berencana untuk mengambil artefak kerajaan Tasher di gua yang berada di kerajaan Tasher pusaka tersebut berupa anting.

Kerajaan Tasher memang di kenal dengan banyak nya artefak suci bahkan artefak terlarang pun ada.  Dan artefak yang ingin Laura ambil adalah artefak suci yang memiliki kekuatan menyamar sangat tinggi. Oleh karena itu Laura menghubungi Harry untuk meminjam artefak itu di karenakan Laura adalah seorang sword master maka tidak akan ada masalah jika ia memakai nya karena sihir di dalam tubuh Laura cukup kuat.

Berbeda jika orang awam yang memakai nya maka kemungkinan besar orang tersebut akan mati. Karena hal itu Harry pun mengijinkan dan meminjamkan artefak tersebut kepada Laura.




Salam peace ✌️💙

Pretty PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang