Bagian 23

563 146 41
                                    

Sebenarnya Jacob dam Kevin gak janjian mau buka bareng di luar. Cuma kebetulan kerjaan mereka lagi sama-sama numpuk dan harus pulang telat makanya gak sempet buka di rumah.

Kevin mampir ke salah satu restaurant fast food rencananya untuk beli makan biar sampai rumah gak usah pusing mau makan apa dan gak perlu keluar kamar. Tadinya mau drive thru aja, tapi antriannya panjang banget karena udah mepet buka. Jadi Kevin parkir mobil dan masuk ke dalam. Ternyata di antrian pengunjung ada Jacob lagi main HP.

"Eh, kok ketemu di sini sih?" Kevin nyolek Jacob.

Jacob yang kaget ujug-ujug denger suara Kevin langsung noleh, "lah kok lo di sini?"

Kevin dan Jacob sama-sama ketawa. Dan karena itulah mereka akhirnya milih buat makan di tempat aja.

"Inituh bener-bener gak ada ruang gerak ya, masa libur cuti bersama beneran H-1 lebaran sampe H+2." Kata Kevin membuka percakapan setelah selesai makan.

"Sudah 2 tahun nih begini. Tahun lalu malah sehari sebelum lebaran masih masuk." Jawab Jacob.

"Sebenernya sih larangan mudik itu gak masalah ya, tapi ya dikasih rehat gitu. Udah libur natal dikurangin, libur lebaran juga." Emang curhatan seorang budak korporat gak jauh dari kesejahteraannya sebagai karyawan.

"Lo ambil cuti aja, Vin."

"Gak bisa, Bang. Gue baru beberapa bulan kerja."

"Ohiya ya, tapi udah dapat THR belum?"

"Dapat sih, cuma gak full." Kata Kevin sambil makanin sundae.

"Iya emang, biasanya kalau udah setahun baru dapat satu kali gaji, tapi gaji pokok."

Kevin mengangguk membenarkan, "padahal gaji pokok mah UMR aja ya hahaha."

Jacob ikut ketawa.

"Lo gak ambil cuti pulang, Bang?"

"Engga sih. Gue simpan cuti buat Natalan biar bisa ke Toronto."

"Orang tua gak ke sini emang?"

Jacob geleng-geleng, "mereka ke sininya besok ini. Tapi cuma seminggu. Susah nyesuaiin jadwal mereka."

"Abang gak kangen apa sama orang tua jauh gitu?"

Jacob menghela napas sambil kilas balik dan mencoba ingat perasaannya tentang hal ini.

"Sebenernya sih awal-awal itu susah ya, karena gue deket sama mereka berdua dan zona waktu kita sama di Kanada kan beda banget. Kadang apa gue telfon malam, mereka lagi kerja, pas mereka telfon gue yang lagi sekolah. Tapi belakangan udah engga sih. Kalau gue mau telfon kapan aja juga udah diluangkan waktunya."

Kevin paham banget susahnya berkomunikasi beda negara.

"Dulu pas Papa sama Mama di Vancouver juga gue sempet struggle sih. Gue anak baru ngekos di sini, terus Mama sama Papa itu orangnya perfeksionis banget, jadi semua hal ditanyain, udah ini belum, itu belum, padahal gue udah gede. Tapi lama-lama udah engga lagi."

"Lo tuh dimanja banget ya, Vin?" Tanya Jacob.

"Sampai gue SMA, gue kalau beli baju pasti dibeliin Mama, Bang." Jawab Kevin sambil ketawa.

"Asli?" 

"Iyaa, seriusan hahahah."

"Orang tua lo pasti perhatian banget."

Akhirnya percakapan mereka berlanjut sampai jam 7 dan kemudian pulang.

***

"Kalo aku kangen gimana?" tanya Jane sambil manyun.

Sakala yang lagi sibuk milih kemeja jadi noleh. Ini si Jane beneran nanya begini serius apa engga? 

1.0 Tiga Puluh HariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang