Bagian 19

616 151 53
                                    

Hari ini Anggara sama Arjuna bakal sibuk buat persiapan mudik. Karena koper Arjuna yang segede orang mau naik haji itu gak mungkin dibawa pulang, jadi Arjuna mau beli koper yang lebih kecil.

Sebenarnya sih biasanya juga dia pakai ransel doang. Tapi kebetulan banyak yang mau dia bawa.

Beberapa baju yang udah gak pernah dipakai padahal masih bagus. Ada juga oleh-oleh buat Rindu. Belum lagi Bunda nitip gorden custom. Beratnya 5 kilo, jadi lebih baik nitip aja ke anak lanang.

Sementara Anggara mau nyari hoodie baru. Nggak ada alasan sih, cuma pengen doang.

Jadi sekitar jam 1 lewat, setelah Jumatan mereka pergi ke salah satu mall yang lumayan jauh dari kos.

Lagi sibuk milih hoodie, Arjuna dapat video call dari Eric.

"Oi, kenapa, Ric?" Tanya Arjuna.

"Kakkk, pusing banget gue sama kuliahhhhh." Rengek Eric sambil nangis. Gak tau beneran keluar air matanya apa cuma gimik doang.

Arjuna sama Anggara kaget tiba-tiba Eric video call sambil meraung-raung gitu, "kenapa kenapa?"

"Gue udah gak tidur 24 jam gara-gara tugas sama kuliah ini. Mau gila rasanya." Kata Eric sambil guling-guling.

"Mau dibeliin apa, Ric?" Tanya Anggara yang ikut prihatin.

"Bisa nitip ijazah S1 gak??"

"Hah, ada-ada aja." Kata Anggara sewot kemudian lanjut cari hoodie.

"Masih lama kah kuliahnya?" Arjuna yang tanya.

"Masih sampai jam 3." Jawab Eric.

Arjuna ngeliat jam di tangannya, masih jam 2.

"Sebentar lagi kok. Dengerin dulu jangan telfon gue ntar gak masuk."

"Nitip makanan boleh gak?"

"Mau apa?"

"Ketoprak."

"Ketoprak dimana? Adanya kan malam."

"Kebab aja deh."

"Yaudah nanti gue beliin. Jangan nangis." Kata Arjuna sambil ketawa.

"Oke."

Setelah telfon ditutup Arjuna lanjut ngikutin Anggara.

Setelah beli ini dan itu, akhirnya mereka ke toko kebab buat beliin pesanan Eric. Sambil nunggu, mereka sambil ngobrol dan nahan laper nyium bau harum daging di panggang.

"Kayaknya gue mau balik ke Jogja aja." Kata Arjuna.

"Maksudnya?"

"Gue nyari kerja di sana. Atau nanti gue bakal nyusul Om gue di Kalimantan. Engineer kan banyak dicari di sana." Kata Arjuna sambil mainin kunci motor di meja.

Anggara gak langsung ngerespon, dia ngontrol emosinya dulu.

"Kenapa?" Akhirnya pertanyaan itu keluar.

"Gak papa. Mungkin bukan di sini tempat gue. Lagian sekalian nemenin Ayah sama Bunda."

"Tapi kan kakak lo di sini."

"Iya, dia kan kerja di sini. Ada istrinya juga."

"Lo udah yakin?" Tanya Anggara serius.

"Jujur gue gak yakin," Arjuna nyengir, "lihat aja nanti dah. Paling engga sampai Juli."

"Lo kan ada job lain, Jun. Jadi gak nganggur-nganggur banget."

"Iya, tapi gue pengen kerja yg terjadwal gitu loh. Kerjaan gue sekarang mah untuk menyambung hidup doang. Gue pengen berguna di bidang gue."

1.0 Tiga Puluh HariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang