09

1.6K 236 24
                                    

"Kak gimana nenek?"

Yoshi tidak meresponnya, karena neneknya juga tidak berbicara selama di periksa. "Kak kok diem sih?"

Di sisi lain Yoshi juga gak mau bikin Tara kepikiran, itu gak akan baik buat kandungannya.

"Udah kering obat nya? Kok udah tiduran aja"

"Kak, jangan ngalihin pembicaraan deh."

Yoshi akhirnya bilang, "Nenek gak ngomong selama aku periksa."

Dari raut wajahnya juga Tara terlihat tidak bersemangat lagi. "Padahal tadi kamu biarin aku di pukul sama nenek. Jadi aku gak ngerasa bersalah kaya gini"

Yoshi malah kesal mendengarnya, "Kamu gila? Itu rotan loh Nat. Kalo tadi aku gak ada, kamu bisa pingsan"

"Ya biarin, dari pada kaya gini. Aku jadi gak betah"

"Mau makan apa?" Yoshi kembali mengalihkan topik pembicaraan.

"Lagi gak mau makan"

"Mau minum gak?"

"Nggak juga"

Yoshi pergi dari kamar. Dia ingin membawakan minuman untuk Tara.

"Nih minum"

Tara menatap segelas air putih dan lalu menatap orang yang memberikannya.

"Apaan sih di bilangin gak mau juga"

"Lah aku mau ngasih anak aku minum. Gak boleh?"

"Kak, anjir lah capek banget gue" Tara akhirnya menarik paksa gelas berisikan air putih itu dan meminumnya sampai habis.

Yoshi duduk disamping gadis yang menurutnya mungil dan mengelus elus rambutnya.

"Apaan sih, udah gapapa kok" Tara salah tingkah saat Yoshi mengelus rambutnya.

"Yakin? Mau aku periksa lagi gak?"

"Gak usah,"

Tak lama kemudian neneknya datang ke kamar dan berkata "Nata... nenek udah kasih tau semuanya ke mama sama papa kamu. Kalian pulanglah dan segera menikah." lalu nenek kembali lagi dan menutup pintu kamar Tara.

Tara melihat neneknya yang ia sayang begitu kecewa pada dirinya karena telah membuat kesalahan yang sangat fatal. Tara menghela nafasnya berat, dan segera merapihkan semua barang barang miliknya untuk segera kembali pulang.

"Kamu pulang duluan, aku bakal tetep disini" Yoshi membuat Tara mematung.

"Kak, keberadaan kita disini bikin nenek gak nyaman. Kita pulang aja ya" Tara mengepal tangan kanan Yoshi.

"Kamu tau? Nenek ada gejala gagal jantung Nat, aku khawatir kalo kita pergi kondisinya bakal memburuk."

Sejak nenek di periksa, Yoshi menemukan gejala gagal jantung. Kasus seperti ini memang sering di temukan pada orang lanjut usia.

"Apa?! Nenek gagal jantung?" Tara melemah saat mendengar diagnosa dari Yoshi.

"Aku belum yakin, tapi dari beberapa kasus yang aku temuin ya gitu."

Tara menghentikan aktivitasnya dan duduk di pinggir kasur, Yoshi tidak ingin memberi tahu Tara soal apa penyakit yang di derita neneknya ini. Tapi ini satu satu nya cara untuk Tara bisa bertahan untuk tinggal di rumah nenek.

Yoshi duduk di pinggir Tara. "Aku tau ini berat, tapi aku bakal berusaha buat cari solusi supaya nenek sembuh. Kamu jangan khawatir" setelah mengatakannya, Yoshi merentangkan kedua tangannya dan menghadap ke Tara.

"Kalo butuh sih boleh, free"

Tara langsung memeluknya dan menenggelamkan wajahnya di dada Yoshi. Wangi. Itu yang Tara pikirkan.

Doctor KanemotoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang