10

1.3K 194 12
                                    

Pemakaman selesai, gue sama kak Yoshi balik kerumah nenek. Nenek masih sama Jay, gak nyangka dia beneran jagain nenek. Baik juga ternyata.

"Ne—"

BUG!

Jay tiba tiba mukul kak Yoshi. Gue reflek berdiri di antara keduanya "Jay! Lo kenapa?!"

"Berani beraninya ya lo hamilin Nata!" Jay ingin memukul kak Yoshi lagi tapi gue tahan.

"Jay! Udah! Lo berlebihan!" teriak gue.

"Apa kamu bilang!? Nat dia udah berbuat dosa ke tubuh kamu!"

"INI BUKAN SALAH DIA DOANG! INI SALAH GUE JUGA ASAL LO TAU!" gue gak tahan sama Jay, gue udah cape abis ngurus pemakaman malah pas dateng ke rumah ada masalah. Sial.

Duh, perut gue tiba tiba keram lagi.

"Nat?" kak Yoshi dengan sigap nangkep gue yang hampir jatuh. "Kamu kenapa? Keram?"

Gue ngangguk.

Gue juga liat kak Yoshi natap Jay penuh dengan amarah. "Kita belum selesai" kak Yoshi mapah gue buat masuk kamar.

Nenek sama sekali gak mandang gue, mungkin gue terlalu semenjijikan itu dimata nenek. Maafin aku..

Setelah nganter gue ke kamar, kak Yoshi bergegas buat keluar "Kak, jangan"

"Tapi Nat, dia itu kurang ajar tau ga?"

"Udah kak" gue sebisa mungkin nahan kak Yoshi. Gue takut mereka berantem apalagi di depan nenek.

Dddrrttt!

Kayanya hp kak Yoshi geter, ada yang nelfon kali ya?

"Angkat aja kak"

"Hyomin" singkat, padat dan tidak jelas.

Gue penasaran kelanjutan waktu itu gimana, kok kak Yoshi sekarang jadi baik. kak Yoshi tiduran disamping gue. Dia narik nafas berat dan memejamkan matanya, kayanya dia juga capek buat hari ini.

"Kak"

"Hm" dia masih belum membuka matanya.

"Boleh aku tanya sesuatu?"

Kak Yoshi langsung duduk dan natap gue, "Apa?"

"Kakak sama Hyomin..."

"Aku yakin sekarang itu bukan anak aku" belum beres ngomong main motong aja. Tapi emang itu sih yanh mau gue bahas, its oke.

"Kenapa?"

"Karena aku belum pernah ngelakuin hal itu sama Hyomin."

"Bisa aja lagi mabuk kan" sambung gue.

"Nggak. Waktu aku mabuk dan kita ke motel aku inget walaupun gak sepenuhnya. Meski samar samar aku inget."

Aduh mampus dibahas lagi, gue mau sembunyi dimana ya? di kaosnya kak Yoshi aja deh biar wangi hehe.

"Aku tenang kalo gitu" lirih gue.

Kak Yoshi natap gue dalem banget, gue bisa rasain itu. Gue langsung berdiri dan ngaca. Pura pura sibuk benerin apa kek di meja rias.

"Kak Yoshi, dia masih anggep anak ini kesalahan kita gak ya. Soalnya kalo di pikir pikir, ini anugerah buat gue"

Kak Yoshi berdiri di belakang gue dan muterin badan gue biar bisa hadap hadapan sama dia. "E-eh?"

Aneh dong, ngapain coba?

"Minggir, mau ngaca"

Sialan. Gue kira bakal ada adegan ciuman gitu.

Doctor KanemotoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang