PRANG!
"Ngga! Ini ga mungkin! I-itu bukan aku pah! Bukan aku yang lakuin!" Teriak seorang gadis menatap tak percaya seorang paruh baya di depannya.
"Gausah mengelak kamu Vee! Gara-gara kamu ini semua! Kamu kan yang kasih adik kamu makan tadi hah?! Dan yah, gara-gara ulah anak sialan seperti kau anak kesayangan saya jadi koma! Segitu cemburu nya kamu sama Adek kamu hah?! Dasar anak sialan kau!"
Plak!
Lelaki paruh baya itu menampar anak perempuan nya dengan sekuat tenaga hingga menghasilkan bekas kemerahan-merahan.
"Udah Pah cukup! Vee, lo masuk kamar! Jangan nampakkan diri lagi di depan kita! Gue muak liat muka Lo!" Sentak seorang pria yang berumur 2 tahun lebih tua dari adik perempuannya. Seorang wanita paruh baya hanya menatap sang anak perempuan itu dengan tatapan sinis dari arah tangga.
Namanya Victoria Grey Kennedy dipanggil Vee. Anak dari Roy Alvion Kennedy dan Ozadei Uriel Walter . Seorang gadis berusia 16 tahun yang berada di kelas 2 SMA yang dituduhkan memberi racun ke makanan adik tirinya, Amanda Charlie Skochis . Papa Mamanya yang bercerai membuat Papanya menikah lagi dengan seorang wanita mantan pelacur yaitu Gena Aunie Weber. Sedangkan Mama kandungnya menikah lagi dengan seorang duda Pengusaha kaya yang tidak memiliki anak dan ditinggal mati sang istri, yang tak di ketahui Victoria namanya. Dia mempunyai 3 saudara kandung anak pertama seorang cowok bernama Natagio Zarroy Kennedy yang tinggal bersama sang ibu, anak kedua ada Jennifer Irisha Kennedy yang juga tinggal bersama sang ibu, dan anak ketiga, seorang cowok yang membentaknya tadi yang tak lain adalah abang kandungnya Owen Damian Kennedy. Sedangkan anak dari ibu tirinya hanya Amanda seorang.
Vee segera berlari menaiki tangga menuju kamarnya dan menangis sejadi-jadinya. Kecewa akan keluarganya yang tak memihak padanya. Vee rindu ibu kandungnya, Oza. Namun Papanya yang sekarang tak mengizinkan ia tuk bertemu bahkan menelfon ibu kandungnya yang sudah lost contact 1 tahun lebih dengannya. Dia capek bahkan abangnya yang selama ini dia percaya mengecewakannya.
Dia terduduk di tepi kasur, menyenderkan kepalanya di kasur sambil menangis terisak. "Hiks... Mama...Vee rindu mama sama Abang dan Kakak... Hiks... Papa jahat Ma... Hiks ... Vee mau tinggal sama mama aja...Disini ga ada lagi hiks... yang sayang sama Vee...Semua di rebut Amanda! Tapi bukan Vee yang nyelakain Amanda... Hiks mereka menuduh Vee... Vee ngga sanggup... Hiks mending Vee sama Mama aja waktu itu hiks... Vee mau bunuh diri aja! Ga ada guna juga Vee hidup..."
Gadis itu lalu mengesot ke arah nakas mengambil botol pill obat tidur dan mengambil sebuah cutter yang tersedia disitu.
"Hiks... Tuhan, saya lelah hidup di dunia ini... Saya tau saya salah dan saya masih banyak dosa. Tetapi saya sudah benar-benar tidak sanggup Tuhan... Vee rindu Mama...Izinkan saya untuk bertemu dan menghapus rindu dengan-Mu... Maafkan saya..." Setelah menangis terisak dan menggumamkan semua permohonannya gadis cantik yang terduduk lesu di tepi tempat tidurnya memakan beberapa pill obat tidur lalu menyayat tangannya.
Vee lalu merasa pusing dan beberapa menit setelahnya ia sudah terbujur kaku di karpet kamarnya.
****
Seorang wanita lengkap dengan pakaian serba hitam dan IT nya itu mengendap-endap masuk ke dalam suatu ruangan bercahaya minim.
"Ci jalan terus ke depan sampe nemu satu peti mati! Lalu Lo lanjut jalan ke arah angka 11 pas nah ada lemari tua disitu. Di rak kedua dari atas flashdisk nya! Cepet tinggal 7 menit lagi dia nyampe Ci!" Seru seorang pria dari sebrang sana menggunakan IT.
Verucci lalu dengan langkah cepat mengikuti intrupsi anggota nya dari IT. Kini ia sudah berdiri di depan lemari tua yang di maksud. Ia lalu meraba-raba rak kedua dari atas lemari itu. Ia menarik sebuah kotak berukuran sedang dengan susah lalu tanpa sengaja terjatuh. Tak beberapa lama muncul lampu-lampu merah dan bunyi sirene yang menandakan adanya penyusup.
'Ck! Sial! Bales dendam ku gagal!' batin Verucci.
"Bob! Plan B!" Ucapnya berbisik melalui IT.
Lalu dengan gerakan cepat ia membuka kotak yang berisi busa dan satu flashdisk yang berada ditengah-tengah kotak tersebut dan mengambilnya. Lalu dengan cepat ia mengendap-endap melarikan diri.
Verucci dengan cepat melangkah ke arah lift karena merasa tak mungkin melewati tangga darurat. Ia menunggu di balik dinding samping lift. Tak lama, lift terbuka dan keluarlah beberapa orang berjas dengan langkah terburu-buru dan dengan cepat ia memasuki lift.
Baru sampai di depan lift di dalam lift terlihat seorang pria lengkap dengan jas dan kemejanya yang dibuka sampai se dada dengan pistol di tangannya dan menatapnya santai.
"Hai sayang!" Sapa Pria itu.
"Shut your fucking mouth, Mr. Aresto Crentis!" Balas Verucci dengan santai namun terkesan tegas
"Hahahaha! A good game sweety..."
Setelah mengatakan itu lift tiba-tiba tertutup yang menyisakan Ares dan Verucci dengan keduanya yang memberi tatapan permusuhan.
Aresto mulai mendekat ke arahnya yang langsung di balas beberapa Bogeman oleh Verucci.
"Sialan! Kau..!" Aresto murka dan menodongkan senjata api yang tak lain ialah pistol ke arah Verucci.
"Apa hm? Tak bisa mendapakanku? Kau malah memperkosa adikku! Dasar brengsek!" Ucap Verucci kasar masih dengan nada yang santai tak lupa dengan sebuah flashdisk di genggaman nya yang dijadikan ancang-ancang.
Kemarahan Aresto makin memuncak dan menarik pelatuk pistol yang dia pegang.
Dan...
Dor!
"Kau! Sialan! Saya atas nama Edior Verucci Lancaster akan membalaskan dendam saya di kehidupan selanjutnya kepada anda, Aresto Crentis... Your a fucking jerk..." Setelah mengatakan hal itu wanita tersebut terkapar tak berdaya.
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
Transfer of Souls V
Random"Hiks... Tuhan, saya lelah hidup di dunia ini... Saya tau saya salah dan saya masih banyak dosa. Tetapi saya sudah benar-benar tidak sanggup Tuhan... Vee rindu Mama...Izinkan saya untuk bertemu dan menghapus rindu dengan-Mu... Maafkan saya..." Setel...