Setelah pertemuannya dengan Eza, Vee sekarang berada di dalam kamarnya meretas beberapa data-data penting perusahaan maupun perdagangan gelapnya lalu memasukkan beberapa pembenaran. Ia dengan serius memperbaiki kesalahan pada layar laptop milik Vee yang berada di depannya ini.
Lapar pun melandanya, ia pun turun menuju dapur lalu berjalan menuju kulkas dimana ia biasanya melihat art membuat makanan.
Lalu dia mengambil beberapa daging sapi lalu dipanggang nya di atas kompor elektrik menggunakan panggangan dengan beberapa potong sosis beserta daging-dagingan lain.
Lalu menyajikannya di atas piring tak lupa di beri saus steak yang ia racik lalu makan di meja layaknya miliader kaya dengan tenang.
Tak lama, seorang berdiri di depannya tak lain adalah Owen yang menatapnya tak suka sambil meminum segelas air mineral. Vee hanya menghiraukan Owen dan tetap memakan makanannya. Dia melirik Owen yang melihat daging steak nya dengan berbinar. Tak lama, Owen pergi, Vee menyelesaikan makannya.
Drrttt drttt
"Halo? Ini siapa?"
"...."
"Halo? Ini siapa? Sekali lagi saya tanya atau saya matikan?!" Tegas Vee yang masih tak mendengar jawaban dari sang penelpon.
Tut.Drrrtt drrrttt
"Ya Halo?"
"....."
"Mau anda apa sekarang hah?! Ini siapa? Jawab!"
"Abang pertamamu Vee."
Victoria sontak terkejut.***
Vee sudah siap dengan pakaian serba hitamnya berangkat ke sekolah. Ia lalu menaiki lift menuju lantai bawah dan melihat keluarga munafiknya sedang berkumpul sarapan bersama. Mereka melihat Vee tak suka.
"Kamu apain Owen semalam Vee?" Tanya sang ayah dengan nada dingin.
"Tanyakan saja pada anak anda." Jawab Vee acuh dan duduk di kursi paling jauh, bersebrangan dengan sang ayah sambil memakan hidangan yang disediakan.
"Dasar anak ga punya sopan!" Desis Gena, sang ibu tiri.
Vee terus memakan sarapannya dengan tenang tanpa membalas perkataan-perkataan dari mereka.
"Victoria Grey Kennedy! Siapa yang ngajarin kamu bersifat tidak sopan begini?!" Bentak sang ayah.
"Ya tidak ada yang ajarin. Saya dari kecil sudah yatim piatu. Ditinggal ibu kandung saya pergi dan ditinggal sifat perduli ayah saya yang kini berganti dengan sifat tak perdulinya." Jawab Vee santai lalu berdiri dan keluar mansion sambil tersenyum melihat wajah terdiam ayahnya.
***
Vee berjalan di koridor dengan santai setelah berganti pakaian tetap menampilkan wajah datarnya sambil memakan permen bertangkai.
'Bruk!'
"Jalan tuh pake mata! Siswa baru udah belagu lo!" Bentak orang yang tak sengaja menabrak Vee. Vee menatapnya rendah lalu mendekatkan mukanya sedikit.
"Jalan pake kaki. Coba peragakan jalan pakai mata!" Tantang Vee sambil melipat tangannya menatap gadis di depannya.
"Y-ya cari tau aja sendiri! Lo gausah belagu deh!"
Vee melewati gadis itu sambil berbisik. "Gue bukan murid baru, gue Victoria Grey Kennedy. Murid yang pernah lo dan Amanda bully."
KAMU SEDANG MEMBACA
Transfer of Souls V
Acak"Hiks... Tuhan, saya lelah hidup di dunia ini... Saya tau saya salah dan saya masih banyak dosa. Tetapi saya sudah benar-benar tidak sanggup Tuhan... Vee rindu Mama...Izinkan saya untuk bertemu dan menghapus rindu dengan-Mu... Maafkan saya..." Setel...