AndryJohn
.
.
.
.
.Suara bising mesin gurinda serta percikan api yang berasal dari aktivitas pernyatuan besi, memenuhi suasana gedung tinggi tahap konstruksi yang di kerjakan oleh para pekerja bangunan di bawah perusahaan Mahendra.
Para pekerja yang ahli dalam bidang ini, di kerahkan secara keseluruhan untuk menyelesaikan pembangunan gedung. Rencana pembangunan gedung yang akan memiliki lantai sekitar 27 lantai ini akan jadikan tempat tinggal salah satu putra keluarga Mahendra yang tentunya dia adalah pewaris utama perusahaan itu. Fantastic.
Berita akan konstruksi gedung milik sang pangeran dari keluarga Mahendra, sudah tersebar luas melalui media hingga setiap artikel yang menyangkut pembangunan gedung itu selalu laris di baca oleh pengguna sosial media.
Ditengah kebisingan dan bahaya yang akan menimpa, seorang laki-laki yang lengkap dengan setelan Jas mengkilatnya berjalan tergesa memasuki gedung. Dia terlihat panik sekaligus sibuk berbicara melalui telphone dengan seseorang yang membuatnya hampir tidak memperhatikan langkah yang di ambilnya.
"cepat turun ke bawah sekarang juga! Disini terlalu berbahaya untukmu, Zou!." bentak Lisa dengan nafas yang sedikit terengah.
Lisa datang ke gedung ini karena di telphone oleh Kenzou sang adik, di dalam sambungan telphone itu Kenzou berkata bahwa dia saat itu sedang berada di area konstruksi karena dia ingin melihat bagaimana para pekerja bangunan itu bekerja menghasilkan sebuah bangunan, karena memang pendidikan yang Kenzou ambil saat ini mengarah pada sebuah pembangunan.
Lisa yang saat itu sedang berada di dalam ruang meeting, sontak langsung berlari panik meninggalkan kantor beserta klien pentingnya hanya untuk pergi menjemput sang adik yang tetap keukeh ingin melihat bagaimana para pekerja konstruksi bekerja, tidak memikirkan bagaimana bahaya yang akan mengancam.
Disisi lain, Kenzou tampak tenang berdiri dengan jarak 5 lantai dari lantai Lisa. Dia saat ini tengah anteng berdiri di temani oleh Pimpro (peminpin proyek) sambil menatap santai kepanikan Lisa setelah menyuruh Pimpro yang menemaninya, mengarahkan Tower Crone yang membawa besi besar kelantai Lisa. Tujuan utamanya adalah untuk menghantam pilar besi yang ada disana agar jatuh menimpa Lisa yang sedang menunggu lift.
"tapi kak, aku perlu tahu bagaimana mereka mengerjakannya dan juga aku ingin tahu bagaimana mereka menyusun besi-besi besar penyangga itu. Ayolah kak aku tidak akan mati jika aku hanya sekedar melihat, kau terlalu berlebihan untuk hal kecil seperti ini, kak." balas Kenzou dengan senyum miring menawannya.
Senyum semakin melengkung lebar kala melihat besi yang di bawa Tower Crone, mulai mendekat pada pilar besi yang sudah menjadi sasarannya.
"turun sekarang juga, Kenzou! Lagi pula yang di kerjakan oleh para pekerja tidak ada sangkut pautnya dengan kuliahmu, memang sama-sama menciptakan sebuah bangunan tapi kau hanya akan menggambar sebuah bangunan. Jangan mencari alasan, turun sekarang juga!!." Kenzou yang mendengar Lisa begitu khawatir padanya hanya memutar bola mata malas. Baginya, Lisa sangat bodoh karena telah menyayangi iblis tamak seperti dirinya.
"ck, baiklah-baiklah aku turun. Jangan bergerak, tetap berdiri di tempatmu. Aku datang."
"cepat datang, lantai 15. Ak-...Tut..." Kenzou memutus sambungan telephonenya Sepihak menghentikan kalimat Lisa yang hendak terucap.
Walau dia mengatakan akan turun, tapi dia tidak bergerak sedikitpun karena dia tahu jika dia datang menghampiri Lisa, bisa-bisa dia mati ikut tertimpa pilar itu.
BRUUKKKK KREEEAAAT...
"binggo."
Kenzou tersenyum puas mendengar sekaligus melihat hantaman besi yang di bawa Tower Crone dengan pilar kokoh yang berdiri didekat Lisa. Pilar besi itu terlihat mulai miring dan bersiap jatuh menimpa Lisa yang terdiam kaku menatap penuh keterkejutan pilar besi yang kini akan segera menimpa tubuh Lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Misfortune | LM x BJH |
Fanfiction"Irene, jadilah istriku. Setidaknya jika kamu menyandang nama Mahendra dariku, kamu tidak akan lagi di pandang remeh oleh semuanya yang pernah menyakitimu. Jangan menolak dengan alasan kamu tidak mencintaiku karena cinta akan datang dengan sendiriny...