🌭 MCG 08 - B. Yang tenang

351 27 2
                                    

Bintangnya oyy jan lupa

Tandai typo

°
°
°

••• Masih di tahun 2018 •••

     Kakak beradik itu masih di jalan untuk pergi ke taman depan komplek. Mereka sudah berjalan sampai luar gerbang depan perumahan, dekat dengan jalan raya.

"30 menit cepet banget kak, mana mungkin nuntut ini."

"Makanya kalo jalan yang cepet, nanti dimarahin ayah lagi."

"Ayah kenapa gitu ya kak?" Tanya Vito.

Vita yang tidak mengerti maksud dari pertanyaan adiknya, menoleh bingung.

"Gitu gimana?"

"Kenapa ambis banget. Aku capek harus nurutin semua kemauan ayah buat terus belajar tiap hari gak ada habisnya." Vito mengeluh.

Vita langsung mengacak rambut adiknya, "Kan biar kamu pinter," Jawab Vita mencoba tersenyum.

Kepala Vito menengadah, "Tapi kepala aku pusing kak. Aku kayak bukan anak sekolah pada umumnya. Dituntut baik dan pintar sampai aku sendiri gak pernah bisa main bola sama temen kalau nggak di sekolah."

"Kan ayah kerja biar kita bisa makan, nanti kalau ayah udah gabisa kan kamu yang gantiin. Mungkin ayah mau kamu banyak belajar biar banyak pengalaman."

"Kalaupun kita bukan dari keluarga berada, mau makan pake singkong atau nasi jagung juga aku mau asalkan kita bareng-bareng."

Vita langsung memeluk tubuh Vito erat, "Yang sabar ya. Walaupun kamu harus usaha keras, kakak bakal selalu ada buat jagain kamu."

"Sayang kakak bangett!!"

Vita tersenyum haru, "Yang kuat yaa."

"Iya."

"Mana tangan kamu, ayo kakak gandeng. Kita harus cepet."

Tangan mereka saling bertaut dan berlari kecil di bawah langit yang mulai menunjukkan waktu senja.

Menghiraukan peringatan ayah untuk hanya pergi 30 menit karena hanya Tuhan yang tau, mungkin ini adalah waktu terbaik untuk mereka menikmati hidup.

🍠🍠🍠

"Waahh!! Rame banget ya!" Mata Vito menatap berbinar taman yang ramai pengunjung di sore ini.

Vita yang berdiri di sampingnya juga tersenyum ceria, "Iyalah, kan malam minggu."

"Ayo kesana, aku mau main itu dulu!"

"Eh jangan! Nanti kita dimarahin ayah kalo lama pulangnya."

Bahu Vito langsung merosot. Kecewa berat.

"Sebentar aja ya..? Ayok, aku juga gak pernah main beginian, cuma sekali ini. Ayo kak.." Vito menarik-narik lengan Vita.

"Dulu waktu kecil pernah kok." Sanggah Vita.

"Tapi kan aku gak tau rasanya kayak gimana. Ya kak ya? 15 menit aja deh."

Vita menghela napas, "Yaudah iya ayok. Kakak tungguin disini ya, jangan lama-lama."

"Oke!!"

Mendapat persetujuan kakaknya, Vito langsung lari dan mencoba seluruh permainan yang ada di taman. Padahal disana hanya ada anak kecil yang bermain dan orang dewasa yang menunggui anaknya.

Vita duduk di kursi berjajar yang disediakan taman menatap adiknya yang begitu senang seakan beban yang selama ini dipikulnya hilang entah kemana.

"Maafin ayah sama bunda ya."

My Childish Girl [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang