🥪 MCG 01. Dicky oh Dicky

2.6K 151 26
                                    

Vote-nya kaka-kaka ade-ade

Happy reading mwah🙌🏻

Tandai typo

°
°
°

HAWT NYIUSS!!

Pentolan sekolah, Dicky Ardhiyasa Pranaja dikabarkan tengah berpacaran dengan Arvita Salsabila Ramadani,

Seorang gadis imut lucu walau tak terlalu tinggi,

Pipi chubby dan kulit putih,

Senyum manis gigi kelinci.


     Seperti itulah kabar yang beredar di mading sekolah, lengkap dengan foto-foto saat Dicky yang mengusap pipi dan memeluk Vita di taman belakang sekolah kemarin.

Yang jadi pertanyaan, siapa orang gabut yang sempat-sempatnya nguping dan ngambil foto-foto itu.

Kuker banget. Kalo nggak ada kerjaan, gih sono bantuin ironmen nyelametin matahari yang tenggelem!! kasian gabisa renang..

Tapi yang namanya Dicky, orangnya bodoamat-an. Apalagi Vita, jangankan bodoamat, ngerti situasi dan kondisi aja kagak. Nggak ngerti kenapa semua orang membicarakan dirinya dan menatapnya aneh.

Memangnya dia ada salah? Nggak kan?

Rasa-rasanya dia ingin menangis saja saat ini. Tapi ini masih di koridor, malu.

Padahal hidungnya sudah gatal dan matanya sudah berkaca-kaca. Untung saja pintu masuk kantin tinggal beberapa langkah.

Rana sahabatnya hari ini juga tidak masuk, katanya ada acara keluarga. Tantenya nikahan, jadi mereka sekeluarga ikut kondangan. Jadilah dia jalan sendiri ke kantin.

"Bu bos!! Wwoooeee, sini sini!!"

Vita yang berjalan menunduk pun menatap kearah suara berisik itu.

Di bangku pojok sana, ada dua orang yang tengah heboh memanggil serta tangan mereka yang melambai-lambai memintanya mendekat.

Vita yang tidak paham pun hanya menatap mereka dengan diam. Lalu, dua orang tadi juga ikut diam. Saling pandang, sampai mereka menepuk jidatnya masing-masing.

Ya iyalah, percuma mereka teriak-teriak kayak orang utan, kalo Vita saja tidak tahu mereka itu siapa.

"Vitaa!! Sini!!" Nah, ini baru bener.

Vita mengerjap polos dan melangkah menghampiri dua lelaki tadi.

"Ada apa ya Kak?" Tanyanya saat sudah di dekat meja.

"Lo Vita pacarnya pak bos kan?" Salah satu cowok mewakilkan pertanyaan. Name tage nya betuliskan nama Sulaiman.

"Pak bos?" Beo Vita memiringkan kepalanya.

"Cantik banget busett!!" Gumam cowok satunya lagi mendengar pertanyaan dari Vita. Bisa dilihat name tage nya bernamakan Rangga Prayudha.

Dia kan yang pernah anterin Rana pulang? Batin Vita.

"Hush, kagak boleh gitu. Kalo pak bos denger, ntar kita nggak dijajanin seblak lagi ama dia. Mau lo, hah?!" Sewot Bang Sul yang tadi bertanya pada Vita.

"Ngintip tipis-tipis." Rangga menyengir.

Bangsul langsung meraup muka Rangga membuatnya gelagapan.

"Pedes dong kawankuhh."

"Kakak kakak ini siapa?" Perdebatan mereka terhenti mendengar suara pelan Vita.

"Ah, jadi gini gan..."

"Gan gan, gan gan. Lu kata dia apaan? Cewek polos begini, mau lu racunin ama otak sekecil biji daun bayam punya lo!!" Seloroh Rangga yang mendengar gaya bicara Sulaiman pada Vita.

"Emang bayem punya biji?" Tanya Sulaiman polos.

"Ini nih. Akibat berangkat sekolah cuman salim doang kagak sampek masuk kelas. to'il!"

"Iye iye maap, salah serper tadi." Ujar Bang Sul.

"Maksud gue Dicky. Lo Vita yang kemaren ditembak Dicky kan?" Ujar Rangga membernarkan niat awal Sulaiman.

"Eeumm, emang kenapa Kak?" Tanya Vita.

"Aakkhh lama lo basa basi busuknya. Tinggal to the point aja kenapa sih?!" Tuman, Bang Sul!!!

"Kalem dong! Ini juga lagi otewe ngomong!" Giaspoll Ngga.

"Otewa otewe. Dari tadi nggak kelar-kelar perasaan, heran!"

Ini kenapa jadi gas-gas an gini?!

"Bodoamat!" Tukas Rangga.

"Eh Vita, kita tadi manggil lo mau bilang, kalo mau cari Dicky, tunggu disini aja ama kita-kita. Kita sahabatnya Dicky, nanti kalo di tempat lain, bisa kena bully gengnya Dela." Jelas Bang Sul.

"Iyups, benul itu!!" Puji Rangga.

"Oohh gitu ya Kak." Jawab Vita manggut-manggut.

"Gitu doang?" Tanya Rangga dan Sulaiman bersamaan.

"Emang Vita harus gimana?"

"Aahh udeh ah. Lo duduk aja dulu, nunggu Dicky kesini." Final Rangga.

"Emang Kak Dicky nya sekarang kemana?" Tanya Vita, kepo.

Kepo sama kangen beda tipis lah.

"Itu, biasa. Lagi di bengkel, bantuin pak tentara ngepompa ban Tank." Jawab Bang Sul, ngelantur.

Vita mengerjab bingung, rasa-rasanya...

"Oohh, kalo gitu tunggu aj--"

"Wwoooeee, mana ada ban Tank yang bisa dipompa, tolong!!!" Teriak Rangga ngos-ngosan.

Aahh, mantap kalo ngegas-ngegas an gini.

"Lama nggak ya?" Gumam Vita melirik ke pintu masuk kantin. Membuat Bang Sul dan Rangga yang lagi berdebat seketika diam dan mengikuti arah pandang Vita.

Mereka berdua saling lirik, lalu kembali tersadar setelah mendengar suara isakan di depannya.

Mampus-mampus, bisa banjir nih tempat.

Dicky oh Dicky, udah kelar belom sih lo bantuin Pak tentara pompa-in ban Tank-nya?!

🍒🍒🍒

Dika Arfian nya aku ganti jadi Sulaiman dong😭😭


My Childish Girl [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang