Chapter 3 || Tentang Alano

366 19 32
                                    

Sebelum baca, jangan lupa klik dulu gambar bintangnya.
Gimana, udah?
Terima kasih bagi yang sudah memberikan vote.
Happy Reading ♡




Lantunan suara indah yang begitu dinanti-nantikan oleh siswa-siswi SMA GARUDA, dering bel yang paling disukai si anak-anak nakal dan pemalas. Suara nyaringnya membuat mata terbuka lebar dengan semangat membara ingin segera keluar dalam jeruji yang sialnya berisi ilmu. Dengan penuh kesabaran menanti, akhirnya lantunan indah itu mulai terdengar. Dering bel istirahat.

Jam istirahat sudah berlangsung selama 5 menit yang lalu, namun Alano masih berdiam diri di dalam kelas dengan beberapa teman perempuannya. Ia masih menunggu Arie untuk menjemput dan mengajaknya ke kantin. Ya kalian tahulah Al masih baru di sekolah ini. Tapi yang ditunggu-tunggu belum juga menunjukkan batang hidungnya sedikitpun. Karena bosan menunggu, akhirnya Al keluar dari kelas dan meninggalkan ruangan yang di dalamnya terdapat 4 orang siswi, yang salah satunya adalah gadis menyebalkan dan selalu memanggilnya si mesum –sialan memang– gadis itu Reyna.

"Si Arie kemana sih, ditelepon dari tadi gak di angkat-angkat terus," rutuk Al kesal karena sahabat sekaligus managernya itu tidak mengangkat teleponnya.

Pemuda itu menyusuri koridor sekolah sekalian melihat-lihat sekolah barunya ini. SMA GARUDA milik mendiang papanya ini memang luar biasa luasnya, tidak heran kalau sekolah ini menjadi salah satu sekolah terfavorit di Ibu kota. Saat ia sedang berjalan-jalan santai di koridor, banyak sekali siswa-siswi yang berbisik membicarakan tentang dirinya bahkan tak jarang ada berteriak seperti ini 'aduh mas jodoh ganteng banget sih!!' Al yang mendengar itu hanya membalasnya dengan kekehan ringan dan sialnya di mata para fans itu malah menambah kadar ketampanannya. Serba salah memang jika menjadi orang tampan.

"Sorry, mau tanya kalo kantin dimana, ya?" tanya Al pada seorang siswa yang membawa sekantong cimol.

Pemuda yang tadi ditanya Al menatap wajah sang aktor tanpa berkedip, "L-lo, Al?"

"Iya, gue Al--"

"Aaaaaaa!" teriak anak lelaki itu membuat Al yang belum selesai bicara terperanjat kaget. "O, M to the G. OMG! Lo beneran Al? Fix gue pingsan, bye!" lanjut pemuda itu dengan heboh, lalu ia menjatuhkan tubuhnya dan pingsan.

"Eh woy, kok pingsan? Bangun dulu, lo belom jawab kantin di mana?" ujar Al sembari menggoyangkan bahu pemuda lekong yang tadi membawa cimol.

"Lo lurus aja terus belok kanan," jawab pemuda itu lalu kembali pingsan.

"Itu kantin?" lagi, Al bertanya.

"Bukan, itu toilet. Ya iyalah kantin, gimana sih!" pemuda itu bangun dari posisi tidurnya

"Ok, thanks." Al beranjak dari sana dan meninggalkan si pemuda cimol yang tadi pingsan. Sedangkan si empunya menatap punggung Al tanpa berkedip sampai akhirnya....

"Al!! Kok pergi sih, fotbar dulu kali woy!" teriaknya dengan nyaring dan mendapat tatapan risih dari siswa-siswi yang berlalu lalang.
.
.
Seperti biasa kantin selalu menjadi tempat yang ramai, ratusan siswa-siswi memenuhi tempat duduk dan mengantri untuk mendapatkan makanan. Al celingak-celinguk melihat sekitar kiranya masih ada tempat kosong untuk ia duduk sembari menunggu Arie datang.

"Ehmm...." dehaman seseorang mengalihkan atensi Al. "Kak Al, ini buat Kak Al. Btw aku ngefans banget sama Kakak," lanjutnya sembari memberikan sebatang coklat yang diikat menggunakan pita pink.

"O, iya. Makasih ya," jawab Al setelah menerima coklat dari gadis yang ia tebak adalah adik kelasnya itu.

"Kak Al, boleh minta foto bareng gak?" pinta yang lebih muda, dan disanggupi oleh Al.

METAMORFOSA || Kupu-kupu Hitam Dan PutihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang