Chapter 4 || First Kiss?

253 17 37
                                    

Sebelum baca, jangan lupa klik dulu gambar bintangnya.
Gimana, udah?
Terima kasih bagi yang sudah memberikan vote.
Happy Reading ♡



Matahari begitu terik siang hari ini, panasnya begitu menyengat kulit dan menyebabkan banyak keluhan terlontar dari mulut. Kufur nikmat sekali mereka.
Anak-anak kelas XI IPS 2 tengah berkumpul di lapangan dengan mengenakan seragam olahraganya. Ini jam terakhir, dan sialnya panas-panas seperti ini malah jadwalnya olahraga.

Seluruh teman-teman Al sudah ada di lapangan, namun pemuda tampan itu masih berdiam diri di kelas sembari menunggu Arie yang membawakan seragam olahraganya.

"Al, nih seragam Lo. Cepetan ganti, gue liat tadi Pak Jack udah jalan ke lapang," seru Arie sembari memberikan seragam olahraga yang masih baru itu.

"Thanks, Rie. Ya udah sana Lo keluar gue mau ganti dulu," usir Al mendorong punggung lebar sahabatnya.

Arie mengerutkan keningnya, lalu berbalik menatap Al. "Lo mau ganti baju di kelas?" tanyanya

"Iya, kan kata Lo tadi guru olahraganya udah jalan ke lapang, kalo gue ganti ke toilet nanti kelamaan. Lo tau sendiri kan mau ke toilet doang aja harus naik bis, terus pesawat, baru nyampe," jelas Al sambil melepas baju seragamnya, sedangkan Arie menatap Al dengan jengah.

"Gak gitu juga sempak, alay banget lu! Jarak ke toilet gak sejauh itu kali."

Al tidak mengindahkan apa yang dikatakan oleh Arie, pemuda jangkung itu masih sibuk memakai seragam olahraganya. Tak lama, Al menatap Arie yang masih berdiam diri di kelasnya.

"Ngapain lo masih di sini, Arie? Gue mau buka celana, Lo mau liat burung gue, hah? Dah sono balik ke kelas lo!" beo Al dengan tangan yang sibuk melepaskan sabuk.

"Dih, siapa juga yang mau liat burung kecil Lo itu, sorry gak minat!" jawab Arie menatap jijik ke arah Al.

"Halah bacot banget, kayak yang burung Lo gede aja," sahut Al mulai melepaskan celananya.

"Kalo masalah itu, boleh di adu lah." Arie menyeringai melihat ekspresi wajah Al yang kecut.

"Rie, please deh ekspresi lo kek homo benget! jauh-jauh Lo dari gue, ngeri gue deket sama Lo!"

"Sialan! Amit-amit jabang bayi. Itu mulut kalo ngomong asal jeplak aja. Gue masih normal kali Al, masih suka yang bahenol!" jelas Arie, Al hanya terkekeh melihat reaksi sahabatnya. Managernya itu sampai mengelus perut, mengetuk-ngetuk meja dan kepalanya silih berganti.

"Udah ah, gue cabut ke lapang dulu. Lo tolong beresin seragam gue ya, Rie. Masukin ke loker aja, kuncinya ada di tas. Bye!" Alano langsung lari dan meninggalkan Arie yang mengehela nafas, dengan malas-malasan Arie memungut seragam Al dan melipatnya dengan rapih. Lalu ia mengambil kunci loker yang tadi Al suruh di dalam tasnya.

.
.

Alano sampai di lapang saat teman-temannya sedang melakukan pemanasan, ia menghampiri guru olahraganya yang sedang duduk di bawah pohon mangga.

"Siang, Pak. Maaf saya datangnya telat, tadi manager saya baru ngasih baju olahraganya," ujar Al, guru berbadan kekar itu mengadahkan kepalanya dan sedikit menyipitkan matanya saat menatap Al karena silau.

"O, kamu murid baru yang artis itu, 'kan?" tanyanya dan di angguki oleh Al, "Ya udah langsung ikut gabung aja sama yang lain," lanjutnya.

"Baik, makasih, Pak." Al langsung menghampiri teman-temannya dan masuk ke barisan paling belakang.

METAMORFOSA || Kupu-kupu Hitam Dan PutihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang