"Jadi, sekarang sudah baikan? Masih mual? Wajahmu memang tak pucat lagi sih"
"Aku sudah sehat."
"Benar ya?"
"Iya."
"Syukurlah." Nada kelegaan mengalun dari bibir tipis joy. Membuat wonwoo terenyuh karena mendapat perhatian dari gadis itu.
"joy tau dari mana rumahku?"
"Dino. Dia temanmu kan?"
"Oh, iya." Tak aneh, karena dino memang beberapa kali pernah main di rumahnya. Satu-satunya siswa yang mau berteman dengan wonwoo.
"Susah sekali mendapatkan alamatmu. Aku ada di ambang menyerah saat akhirnya dino datang karena penasaran melihatku menanyai hampir semua teman sekelasmu yang masih ada di kelas. Dan RRRIHA! Aku mendapatkannya!" Bersama wajah riang gembira, serta mata berkilau bahagia, joy seperti usai memenanangkan pertandingan. Dan wonwoo, hanya meringis mendengarnya. Merasa tak enak, karena tak secara langsung, hal tersebut disebabkan oleh dirinya yang kurang pandai bergaul, maka imbasnya seperti sekarang.
"Maaf joy merepotkanmu." Ujar wonwoo sesal.
"Eeeh! Tidak kok..., itu salahku sendiri. Niat awalnya ingin memberi kejutan dengan tidak meminta langsung padamu, tapi... bukannya segala sesuatu itu perlu ada keringatnya. Dan aku cukup senang ternyata hasilnya sesuai. Lebih malah disertai kerlingan genit joy dengan alis naik turun jenak aku jadi lebih tau dirimu wonu. Kau... ternyata pemuda tampan baik hati dan tidak sombong. Hihi..." joy tertawa lucu sementara wonwoo kelabakan saat menyadari arti kata 'tidak sombong' yang joy maksud. Gadis itu menggodanya karena ia selama ini tidak mengumbar postur tubuh dan menutup apik di balik seragam rapihnya.
wonwoo berusaha keras mendinginkan rasa panas di kedua pipinya, "A..aku lupa! joy ingin minum?" Ia mencoba mengalihkan pembicaraan, tapi joy hanya terkekeh kecil saat menyadari itu. Baiklah, ia akan berhenti menggoda lelaki tersayangnya...
"Aku tidak haus. Tapi aku sedikit cape sih. Badanku pegal-pegal sehabis menemani, jennie belanja, sebelum ke sini." Bibir renumnya mengerucut lucu. Teringat sahabatnya yang sangat maniak shoping. jennie dengan bakat menghabiskan uang orangtuanya adalah sesuatu yang melekat erat di balik namanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amour
Short StoryJoy terlalu cantik, terlalu indah dan terlalu pemaksa. Dan wonwoo dengan malu-malu menerima itu semua. . . . Ia juga mencintai gadis itu. [[short story]]