part 1

732 32 13
                                    

Sudah dua minggu lamanya Shina bekerja di bar sebagai Waiters gila memang jika di pikir padahal hidupnya tidak kekurangan, entahlah Shina hanya ingin mencoba sesuatu yang baru dalam hidupnya

"Shina-ya tolong antarkan minuman ini ke kamar VIP" ucap Madam Dira selaku pengelola bar tempat Shina bekerja

"Nee Madam" Shina langsung membawa minuman itu ke kamar yang Madam Dira sebutkan

Sudah tiga kali Shina mengetuk pintu kamar tapi belum juga ada sahutan, saat tangannya akan mencoba mengetuk lagi tiba-tiba pintu terbuka menampakan pria tampan yang baru saja selesai mandi mungkin karena rambutnya masih terlihat basah

"Ini minuman yang anda pesan Tuan" ucap Shina sopan sambil sedikit menundukkan kepala

"Ah iya bisa tolong letakan di meja ?" Pria itu tersenyum sambil mempersilakan Shina masuk

Sesampainya di dalam kamar Shina langsung meletakkan minuman di meja. Dan saat Shina membalik badannya dia melihat pria itu tepat di depannya dan menatapnya dengan tatapan aneh. Shina tidak bodoh untuk menyadari tatapan itu, itu adalah tatapan pria yang ingin di puaskan hasratnya

"Ah kenapa dia sangat seksi ? Apa dia jalang baru disini ?" batin Jimin sambil menatap Shina dari bawah hingga ke atas dengan tatapan yang penuh hasrat

Shina tidak memperdulikan itu dan segera ingin keluar dari ruangan itu tapi Jimin tiba-tiba menahan tangannya

"Maaf Tuan tugasku hanya mengantar minuman jika kau menginginkan jalang akan aku panggilkan"

"Tapi aku ingin kau yang melayaniku"

"Maaf sepertinya kau sudah mabuk, tunggulah disini aku akan panggilkan jalang untuk melayanimu" Shina berusaha melepaskan pergelangan tangannya yang di genggam erat oleh Jimin

Jimin kembali menarik tangan gadis itu dan melempar tubuh Shina ke ranjang. Tentu saja Shina terkejut dengan perlakuan Jimin tangan gadis itu mulai terangkat ingin melayangkan tamparan untuk pria brengsek ini. Tapi Jimin yang mengetahui itu segera menahan tangan Shina

Aksi Jimin tidak hanya berhenti disitu pria ini justru menahan kedua tangan Shina dengan satu tangannya sedangkan tangan yang satunya ia gunakan untuk melepas ikat pinggangnya, dengan segera Jimin mengikat tangan Shina dengan ikat pinggangnya

Shina berontak dengan sekuat tenaga tapi sekuat apapun tenaga yang Shina keluarkan tak mampu melawan Jimin. Semakin kuat Shina berontak Jimin malah semakin mengikat kencang kedua tangan gadis itu

"Sudahlah diam saja aku akan membayarmu lebih jika kau memuaskan aku malam ini, semakin kau berontak aku akan semakin menyiksamu" Tatapannya penuh nafsu membuat Shina muak melihat pria itu.

"Sudah aku bilang aku bukan jalang cepat lepaskan aku brengsek" umpat Shina sambil menatap tajam

Plak~ Plak~

Mendengar ucapan Shina membuat Jimin melayangkan tamparan yang cukup keras di kedua pipi Shina. Dengan hasrat yang sudah tidak dapat terbendung Jimin merobek pakaian Shina, Shina semakin meronta-ronta dan menendang-nendang Jimin tapi tetap saja pria itu tidak menyerah sampai akhirnya tenaga Shina habis untuk melawannya.

Shina pasrah atas apa yang di lakukan Jimin karena semakin kuat dia melawan Jimin semakin Jimin menyiksanya. Tidak hanya tamparan bahkan Jimin menarik kuat-kuat rambut Shina. hingga tanpa Shina sadari mereka kini sudah sama-sama tak mengenakan apapun

Shina hanya pasrah saat Jimin mulai memainkan permainannya, gadis itu hanya bisa menangis dan merintih kesakitan di bawah kungkungan Jimin

Ruangan itu penuh dengan desahan Jimin dan juga tangisan kesakitan Shina. Darah segar mulai mengalir dari pusat tubuh Shina. Jimin sempat berhenti saat merasakan ada yang mengalir di penyatuan mereka tapi lagi-lagi dia tak menggubris itu ia justru semakin mempercepat temponya dan semakin kuat dia menghentakkan miliknya

You are precious [ M ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang