Part 2

274 20 5
                                    

Seorang wanita berambut panjang sedikit kecoklatan duduk di sebuah kursi tunggu bandara, wajahnya terlihat sedikit kesal dan muram.

Shina baru saja menginjakkan kakinya di paris tapi dia sudah di buat geram oleh sepupunya yang bertugas menjemputnya. Padahal Shina sudah merencakan istirahatnya begitu sampai di Paris.

"Shina-ya" suara seorang pria yang dia tunggu akhirnya terdengar.

"Oppa kenapa lama sekali ?" Ucap Shina sambil mendekati sepupunya

"Maaf aku ada sedikit pekerjaan tadi. Ayo pulang kau pasti lelah kan ?"

Selama di mobil Shina hanya diam melamun. Apakah dia harus menceritakan kepada keluarganya ? Atau lebih baik diam saja ? Shina takut. Bukan takut kemarahan hanya saja Shina takut menambah pikiran sang Paman yang baru saja keluar dari rumah sakit.

"Shina-ya kenapa kau melamun ? Apa Yoongi mengabaikanmu lagi ?" Suara Taehyung membuat Shina tersadar dari lamunannya.

"Aniya bagaimana keadaan Paman ?"

"Keadaan Appa sudah jauh lebih baik. Baru tadi pagi keluar dari rumah sakit" Taehyung menatap Shina yang terlihat gelisah. "Apa ada sesuatu yang menggangumu ?" Taehyung memang selalu peka terhadap Shina.

"Berjanjilah tidak akan marah Oppa dan juga berjanjilah tidak akan mengatakan ini kepada siapapun" Shina menarik nafas dalam-dalam.

"Eum aku akan diam" Taehyung menepikan mobilnya dan menatap serius Shina.

"Nanti saja di rumah tidak sekarang" Ucap Shina yang membuat Taehyung berdecak kesal dan kembali melajukan mobilnya

---

Setelah menyapa Paman dan Bibinya kini Shina tengah asik duduk santai di halaman belakang bersama Taehyung di temani cokelat panas kesukaan mereka.

"Apa yang ingin kau bicarakan tadi ? Cepat katakan sekarang sebelum aku mati penasaran" Shina mulai memasang wajah seriusnya sambil menengok ke arah kanan dan kiri guna memastikan tidak ada orang lagi selain mereka berdua.

"Berjanjilah untuk tidak marah dan jangan katakan pada siapapun" Taehyung hanya mengangguk sambil menyipitkan matanya. "A-aku.... Aku... Oppa aku..." Wajah serius Shina mulai gugup.

Taehyung yang tidak sabaran lagi-lagi mendecak kesal. "Kenapa ? Ah cepat katakan" Taehyung menatap Shina dengan raut wajah yang kesal. Tiga detik kemudian wajah kesalnya berubah menjadi khawatir, Shina meneteskan air matanya.

"Kenapa apa yang menganggumu ? Apa ini tentang Yoongi ? Apa dia menyakitimu ?" Tangannya terulur mengusap air mata Shina. "Apa terlalu sakit untuk kau katakan ?" Imbuh Taehyung sambil menarik Shina ke dalam dekapannya.

Shina hanya mengangguk sambil sesegukan di pelukan Taehyung. "Aku takut Oppa akan marah" ucapnya sedikit terbata-bata karena sesegukan.

Shina memejamkan mata menarik nafas dalam-dalam dan sedikit mengurai pelukan Taehyung. "Oppa maaf aku tidak bisa menjaga diriku, a-aku.. aku kehilangan kehormatanku" air matanya kembali menetes lebih deras.

Taehyung terkejut matanya langsung melotot. "Siapa yang melakukannya ? Apa itu Yoongi ?" Emosinya tersulut tangan yang tadinya mengelus halus rambut Shina, kini turun mencengkeram bahu Shina. "Katakan siapa yang melakukannya Shina-ya" Taehyung sedikit meninggikan suaranya sambil mengguncang bahu Shina.

You are precious [ M ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang