03 | Just One Day

34 8 3
                                        

Happy reading...

Incheon Airport.

Ya, sekarang Alesya sedang berada di bandara Incheon untuk melakukan perjalanan ke Jepang. Mengapa? Apa lagi kalau bukan untuk membuntuti Jiminnya.

Ia tidak sendiri, ia bersama dengan sahabatnya, Vanessa.

BTS akan mengadakan konser di Jepang. Karena Alesya ingin menonton sekaligus mengikuti Jimin, ia akan terbang ke Jepang. Dan ia juga sudah meminta pada ayahnya agar dipesankan hotel bersebelahan dengan BTS. Terkadang disini banyak orang bilang : Orang kaya mah bebas.

Ia bersama Vanessa terbang ke Jepang pada pukul 10 pagi.

Dan beberapa jam lalu Alesya sudah sampai di kota Tokyo, ibukota Jepang.
Ia masuk pada kamar hotelnya, dan merapikan barang-barangnya.

Ia dan Vanessa satu ruangan, karena Alesya takut jika sendiri.

"Van, aku mau tidur bentar. Nanti kalau kamu sudah mau siap-siap pergi ke konser, bangunkan saja aku."

"Baiklah. Aku juga mau keluar sebentar mencari makanan."

"Bawakan aku juga."

"Oke," jawab Vanessa.

Alesya pun tertidur lelap untuk menyiapkan tenaga agar bisa berteriak-teriak saat konser BTS nanti malam. Ia juga merasa lelah setelah perjalanan dari Seoul ke Tokyo.

Dan sekarang sudah menunjukkan pukul 18.00 di kota Tokyo, Alesya dan Vanessa sedang menunggu kendaraan yang sudah mereka pesan. Untuk menuju lokasi konser BTS.

Setibanya disana, mereka mengantri cukup lama karena banyaknya ARMY jepang yang sangat berantusias menonton mereka.

Alesya dan Vanessa ke tempat paling depan, mereka berdiri menunggu konser dimulai.

Tiba-tiba sorot lampu mulai menyala dan munculah para member BTS di atas panggung. Sontak semuanya berteriak tak lain juga Alesya dan Vanessa. Alesya sibuk memanggil-manggil nama Jimin berharap ia melihatnya. Yang pastinya tak terdengar oleh Jimin.

Mereka memulai dengan salam dan menyapa para penggemar terlebih dahulu. Kemudian mulai membawakan lagu mereka yang berjudul : Dynamite.

Semua orang terpukau dengan penampilan mereka yang selalu luar biasa. Dan Alesya ikut berjingkrak-jingkrak dan mengikuti lagu tersebut.

Apalagi karena ia dibagian paling depan, ia bisa dengan jelas melihat wajah pria kesukaannya, Park Jimin.

"Loh loh, kok ini baterainya mau habis ya? Van kamu bawa powerbank ngga?" tanya Alesya.

Alesya tidak mau kehilangan saat penting seperti ini, jadi dia ingin mengabadikannya di handphone miliknya.

"Bawa, cari sendiri aja di tas punggung aku."

Kemudian Alesya berdiri dibelakang Vanessa untuk mencari powerbank yang ada di tas ranselnya. Ia sangat sibuk mencarinya dan mengobrak-abrik dalamnya.

"Van mana? Gak ada," protes Alesya.

"Ada cari dulu."

Saat ia tengah sibuk mencarinya, tiba-tiba ada sesuatu yang menutupi wajahnya secara tiba-tiba jatuh dari atas. Seperti sebuah kain tebal.

Dan tiba-tiba terdengar suara teriakan gemuruh dari seluruh penonton.

"Woi apa nih? Yang bener dong! Kena kepala orang nih!!!" teriak Alesya sambil membuka kain tersebut.

Dan tak ia sangka sekarang semua penonton sedang melihat ke arahnya.

Dalam hati ia bertanya,
"Apa sekeras itu aku teriak? Sampai semua orang melihat ke arahku? "

The MiracleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang