04 | Run

17 5 0
                                    

Happy reading...

Hari ini Alesya kuliah seperti biasanya. Ia pun mengendarai mobilnya ke Universitas Seoul.

Sesampainya disana ia bertemu dengan ketiga sahabatnya yang memang satu kampus.

Kemudian mereka masuk ke kelas, dan mendengarkan apa yang dijelaskan dosennya.

Alesya adalah gadis yang cerdas, mungkin itu karna diturunkan dari kedua orang tuanya.

Ayahnya adalah CEO dari perusahaan paling berpengaruh di Korea. Ibunya adalah pemilik perusahaan fashion besar yang biasa dipakai oleh artis atau orang kelas atas.

Walaupun tak belajarpun Alesya selalu mendapat nilai A+. Sudah takdirnya pintar mau bagaimana lagi?
Tak terasa 2 jam sudah berlalu, dan kini mereka sedang keluar dari ruang kelas.

"Sya kamu mau kemana?" tanya Agatha.

"Ngga tau. Kenapa?"

"Ikut kita ke mall yuk?" ajak Prisil.

"Ah aku sedang malas berbelanja. Lain kali saja, kalian pergi saja."

"Oke Sya, kalo ada yang mau dititipkan bilang saja," tawar Vanessa.
"Oke girls, aku pergi dulu ya."

" Bye."

Akhirnya Alesya mengendarai mobilnya pulang ke rumah. Ini masih pukul 12 dan ia bingung akan berbuat apa. Karena kelas hari ini hanya pagi.

Kemudian ia berbaring di atas kasurnya dan melihat jaket yang menggantung di salah satu hanger. Ya, itu jaket yang dilemparkan oleh Jimin saat konser di Jepang.

Ia jadi teringat Jimin.

"Apa aku menghampiri Jimin saja?"

"Hm, sepertinya itu ide bagus. Dari pada aku bingung harus ngapain."

Akhirnya ia membuka ponselnya, dan mengirim pesan pada Jimin.

Alesya :

Selamat siang!

Jimin :

Hm

Alesya :

Kau sedang dimana?

Jimin :

Di lokasi syuting

Alesya :

Aku kesana sekarang.

Jimin :

Walau aku menolakpun kau akan kesini.

Alesya :

Oppa sudah tau itu.

Jimin :

Kau tau dimana?

Alesya :

Tau, bahkan Oppa diujung duniapun aku tau.

Jimin :

Terserah saja.

Alesya :

Tunggu aku ya.

Alesya langsung mengganti pakaianya dengan celana jeans dan kaos lengan panjang berwarna hitam.

Ia menggunakan taksi untuk pergi ke lokasi syuting Jimin. Sekitar 1 jam lamanya, Alesya kini sudah sampai.

Dan ia pun masuk. Melihat Jimin sedang syuting. Ia duduk di sebuah kursi, sambil sesekali memainkan ponsel. Alesya juga memotret Jimin, dan memperhatikan betapa ia sangat profesional.

The MiracleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang