Aku mencintaimu. Tapi kenapa kamu bagaikan batu, dan aku bagaikan orang bodoh yang berharap batu itu menjadi lunak. Aku rela bersaing dengan semua orang dari seluruh penjuru dunia ini untuk mendapatkanmu. Tapi kenapa kamu tidak membiarkanku mengikuti persaingan itu.
Kamu mengetahui, tapi berusaha menutupi. Kamu dekat, tapi berusaha menjauh. Tapi ingatlah, aku tidak pernah lelah untuk mengejarmu.
Mau bagaimana lagi, aku sudah terlanjur menginginkanmu.
Meskipun penolakanmu yang terus menerus menghujaniku. Tapi aku sudah siap dengan seribu payung yang akan mempertahankanku untuk terus menembus hujan itu.
Maafkan aku jika terlalu egois untuk memilikimu. Tapi jangan salahkan aku, tapi salahkan juga wajahmu itu yang terlalu tampan untuk ku abaikan.Jika kamu merasa terganggu dengan kehadiranku, maka jangan ada di dunia ini. Karna aku akan terus hadir di kehidupanmu.
Namun jika aku lelah, aku akan beristirahat sebentar. Tapi jangan salah, aku beristirahat untuk menyiapkan tenaga agar bisa mengejarmu lebih cepat.
Sampai aku mendapatkanmu.
Hingga akhirnya aku kehilangan duniaku, dan yang aku katakan semua diatas, tiba-tiba runtuh begitu saja.
Semua terasa gelap dan hitam. Dan yang aku inginkan sekarang adalah, menarik semua perkataanku.
Semua tentangmu.
Alesya Dynara.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Miracle
FanfictionSetiap cinta harus melewati proses yang panjang untuk bisa berjalan beriringan. Tak butuh untaian kata untuk diungkapkan, cukup hati yang berbicara dalam diamnya. Cinta bukan soal paksaan, tapi cinta tumbuh seiring berjalannya waktu. "Aku bisa mend...