Pernikahan

7.9K 341 2
                                    

Takdirku sudah ditentukan

Semesta dan alam akan menjadi saksi bisu

Bagaimana kuatnya aku menjalani semuanya

Clarissa Jasmine.

Happy Reading...

Jasmine menatap kosong layar ponselnya setelah membaca chat yang dikirim oleh Alvaro. Hatinya benar-benar muak. Kenapa sejak awal lelaki itu tidak bicara jujur saja padanya? Jadi mereka tidak perlu sejauh ini melangkah.

"Woii, bengong lagi nih anak!" Cika menelisik raut wajah Jasmine.

"Nggak kok, perasaan lo aja kali" elak Jasmine.

Saat ini mereka sedang berada di salon langganan mereka. Setelah berdebat cukup serius. Ahh tidak, lebih tepatnya hanya Desi dan Cika yang berdebat. Jasmine sendiri memang lebih banyak diam memikirkan banyak hal.

"Lah, terus kenapa lo diem aja?" tanya Cika lagi masih belum puas dengan jawaban Jasmine.

"Lagi baca chat dari, Al" sahut Jasmine malas.

Jika biasanya Jasmine akan senyum-senyum sendiri seperti anak SMP yang sedang kasmaran begitu mendapatkan chat dari Alvaro. Kali ini dia hanya diam malas meladeni atau sekedar menjawabnya.

"Tumben, biasanya kayak lagi kesambet jin perawan aja lo. Senyum-senyum sendiri kayak orang stress kalo Alvaro nge-chat" tanya Desi bingung lalu menoleh ke arah Cika yang ternyata sedang memperhatikan Jasmine.

Jasmine mengangkat kedua bahunya. "Lagi males aja" jawabnya acuh.

Desi dan Cika saling tatap, kemudian menatap dalam mata Jasmine mencari sesuatu yang mungkin di sembunyikan oleh wanita itu.

"Apa?" tanya Jasmine seraya menghindari tatapan mengintimidasi kedua sahabatnya.

"Wah nggak beres, lo" kata Cika geleng-geleng kepala.

"Ck, dia cuma mau ngomong sama gw entar" jawab Jasmine setengah kesal.

------

Jasmine duduk dalam diam sambil menatap kosong langit malam. Saat ini dia sedang berada di taman belakang rumah Alvaro. Sore tadi Alvaro mengirimkan pesan padanya agar datang ke rumah lelaki itu karena ada hal penting yang akan Alvaro bicarakan dengannya.

Pikiran Jasmine sudah berkelana kemana-mana. Pikiran negatif lebih mendominasi. Setelah apa yang dia dengar dari mulut Alvaro sewaktu di Restoran.

Jujur, Jasmine tidak pernah menyangka jika Alvaro selama ini hanya merasa kasian dan terpaksa menerimanya. Lalu buat apa mereka harus menikah?

Bagi Jasmine pernikahan itu adalah sesuatu yang sangat sakral, yang akan dia lakukan dan jalani sekali seumur hidupnya. Lalu bagaimana nasib pernikahan mereka ke depan? Kalau lelaki itu saja mencintai wanita lain. Jasmine menghela nafas sesak, untuk saat ini dia benar-benar kalut dan bingung dengan langkah yang harus dia ambil.

Lamunan Jasmine buyar saat merasakan seseorang duduk disampingnya. Jasmine hanya melirik Alvaro dalam diam.  Malas sekali rasanya jika harus duduk bersama dengan lelaki yang jelas-jelas sudah mempermainkan hatinya selama ini.

Alvaro menatap Jasmine lekat melihat keterdiaman wanita di sebelahnya.

"Mine" panggilnya, Mine adalah panggilan khusus dari Alvaro. Hanya lelaki itu saja yang memanggilnya dengan sebutan seperti itu.

Namun Jasmine tetap  bergeming, tanpa menjawab panggilan dari Alvaro atau sekedar menoleh pada lelaki itu.

Kening Alvaro terlipat dalam. Hatinya bertanya-tanya apa yang sedang dipikirkan wanita riang disebelahnya saat ini? Karena biasanya jika sudah bertemu dengannya, Jasmine akan lebih banyak berbicara dan bercerita atau sekedar bertanya, berceloteh hingga lelah sendiri.

💋 Jasmine 💋 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang