Nyatanya kamu hanya bayangan semu untukku
Nyatanya hatimu tak benar-benar ada untukku
Clarissa Jasmine
Happy Reading.....
"Jasmine" pekik Desi heboh.Perempuan itu hanya tersenyum lebar memperlihatkan deretan gigi putihnya saat Jasmine dan Cika melemparkan tajam ke arahnya karena teriakan cemprengnya.
"Gw gak nyangka, Jass. Impian lo buat dapetin Alvaro sebentar lagi bakal terwujud" riang Desi yang diangguki mantap oleh Cika.
"Hem.... Akhirnya perjuangan lo selama ini nggak sia-sia!" Timpal Cika dengan senyum tulus menghiasi wajahnya.
Saat ini mereka sedang makan siang di salah satu Restoran yang cukup terkenal dalam sebuah Mall, Jakarta.
Rencananya Desi dan Cika akan menemani sahabat mereka untuk memilih cincin pernikahan karena Alvaro sibuk. Itulah yang dikatakan Jasmine pagi tadi melalui chat group mereka.
Mendengar ucapan kedua sahabatnya membuat sepasang mata cantiknya bersinar. Wajahnya pun bercahaya, kebahagiaannya terlihat begitu nyata.
Teringat akan sesuatu, Cika lantas bertanya. "Ehh, tapi emang nggak pa-pa nih kita yang bantuin lo milih cincinnya? Maksud kita, selera Alvaro itu kayak gimana? Setuju apa enggak sama pilihan lo, Jass?"
Jasmine tersenyum kecut seraya mengangguk. Ingatannya kembali pada chat yang Alvaro kirimkan padanya pagi tadi dan membuat moodnya langsung anjlok setelah membacanya.
Alvaro
Aku gak bisa anterin kamu pilih cincinnya, kamu minta tolong temenin Desi sama Cika aja, gak pa-pa kan? Aku sibuk banget ada hal penting yang harus aku kerjain."Dia emang lagi sibuk banget belakangan ini mungkin tugas kampusnya banyak yang numpuk" alibi Jasmine yang diangguki oleh kedua sahabatnya. Padahal dia sendiri tidak tau apa yang lelaki itu sibukkan, tapi dia tetap mencoba untuk berfikir positif.
"Lo beruntung banget, Jass. Alvaro itu paket lengkap pakai banget! Udah ganteng, kaya pula. Nikmat Tuhan mana lagi yang mau kau dustakan" ungkap Cika sambil memegang dadanya dramatis tak lupa senyum mengembang yang tak luntur sejak tadi.
"Tapi gw penasaran sama sahabatnya si Safira itu. Mereka berdua beneran sahabat apa bukan sih? Kok kayaknya Alvaro lebih deket sama dia ketimbang sama lo, Jass?" tanya Desi yang disetujui anggukan oleh Cika.
"Mereka berdua beneran sahabat kok. Kayak kita aja. Wajar kalau mereka berdua kelihatan lebih deket, kan Safira kenal Alvaro lebih dulu dibandingin gw. Mereka udah saling kenal dari TK" jelas Jasmine meskipun sebenarnya hatinya jauh lebih kepo dari pada kedua sahabatnya.
"Yaudah lah kita tuh harus positif thinking! Sekarang kan Jasmine udah mau nikah sama Alvaro tinggal nunggu seminggu doang, loh. Kalau emang mereka punya hubungan khusus atau salah satunya punya perasaan lebih kenapa juga masih sahabatan sampai sekarang iya gak sih?" Tutur Desi menatap bergantian kedua sahabatnya.
"Bener juga tuh, Jass" timpal Cika sambil mengetuk jari telunjuknya ke dagu. "Udahlah, dari pada mikir yang aneh-aneh mendingan sekarang kita berburu cincin kawin. Ahh, jadi pengen kawin juga tapi sama siapa ya?" Sambungnya lagi dengan wajah masam.
"Nikah, bego!" Ralat Desi sambil menoyor kepala Cika, membuat perempuan itu mendelik sambil mencebikkan bibirnya kesal.
Jasmine dan Desi tertawa keras melihat wajah nelangsa Cika.
KAMU SEDANG MEMBACA
💋 Jasmine 💋 (END)
Novela Juvenil21++ Konten dewasa. Harap bijak dalam memilih bacaan!! Hidup Clarissa Jasmine terombang ambing dalam pernikahan yang dilandaskan oleh rasa iba. Alvaro Aldebaran, pria yang ia cintai sejak duduk di bangku SMA akhirnya mau menikahinya. Jasmine pikir...