Hai semuanya, yuk jangan lupa untuk follow dulu akun ini. Habis itu pencet bintangnya dan kasih komennya, makasih ❤️
Aku bakal revisi lagi, so, tungguin aja
_______Beberapa bulan kemudian tepatnya ada kedua calon pengantin yang sedang kelimpungan terutama mempelai wanitanya yaitu Felicya. "Aduh gimana nih mas sampe sekarang kita aja belum bilang ke Alena kalo kita udah mau nikah" Ujarnya dengan nada yang sedikit bimbang
"Oke kamu tenang dulu biar urusan Alena aku yang ngurus ya. Btw emang udah berapa persen persiapannya?" Tanya Dhafi
"Persiapan sudah hampir semua selesai mas dan tiket pesawat juga udah dibooking sama mama. Jadi gimana mas?"
"Yaudah tenang yaa, sekarang Alena ada dimana? Biar mas kesana ngomong baik-baik sama dia. "
"Biasanya jam segini ada rumah produksi sih. Oiya kalau ngomong sama Alena, aku mohon banget ngasih taunya pelan-pelan aja. "
Dhafi tersenyum kecil dan mengusap rambut felicya pelan. "Iyaa mas tau, don't worry ya. Sekarang kirim alamatnya ke whatsapp mas"
Tak menunggu lama lagi, felicya pun segera membuka whatsapp dan mengirim alamatnya ke Dhafi. "Udah kan mas? Yauda kamu hati-hati"
Dhafi mengangguk pelan dan lantas segera keluar untuk menuju kerumah tersebut demi bertemu dengan Alena, karena beberapa hari terakhir ini ia dan felicya sangat sibuk mengurusi beberapa berkas dan juga fitting baju begitu pun dengan Alena yang sibuk dengan kegiatan disekolah ataupun diluar bersama temannya
-----
Skip. Oiya jarak dari rumah utama kerumah produksi bisa dibilang cukup jauh dan harus menghabiskan waktu selama satu jam apalagi dijam-jam sibuk seperti sekarang ini. Sudah sangat dipastikan jalanan sangat padat
Sesampainya disana ia langsung turun dari mobil dan berjalan untuk mengetuk pintu rumah tersebut. "Permisi"
Cklekk. Terbuka lah pintu dari dalam oleh salah satu orang yang bekerja disini. "Eh, mau cari siapa ya pak?"
"Emm apakah Alena nya ada?"
"Oh mbak Alena toh, ada koh pak kebetulan lagi ada studio. Mau saya panggilkan? Oiya silakan masuk sambil nunggu mbak Alenanya."
Dhafi menggeleng kecil dan tidak mau buat keributan didalam jadi lebih baik ia nunggu disini saja. "Tidak usah, saya tunggu disini saja."
Tak lama kemudian muncul lah Alena dengan wajah tidak bersahabat ketika tau ia ingin bertemu dengannya. "Ada yang ingin om sampaikan sama kamu."
"Baik. Waktunya duapuluh menit dari sekarang" Ujar Alena dengan tenang
Katakan dirinya tidak sopan, karena emang dia sedang photoshoot dan jeda waktu istirahatnya tidaklah lama dan dhafi memaklumi hal itu, kemudian ia ceritakan semuanya sampai dhafi berujar. "Om ingin meminta izin kepada Alena. Bahwa om akan menikah dengan bundamu"
Deg. Tau perasaan Alena saat ini, eh ralat. Perasaan Alena setelah dhafi berucap seperti itu adalah nafasnya tercekat. Tapi ia sadar dan tidak boleh egois kepada bundanya, karena bagaimana pun bundanya juga butuh seseorang untuk menemani dimasa tuanya nanti
"I know pasti kamu kaget kan? Tapi untuk kali ini izinkan om untuk menikahi bundamu ya."
Hela nafas Alena hembuskan. "Tapi atas dasar apa om tiba-tiba mau menikahi bunda saya?"
Dhafi terdiam dan membuat Alena kesal. "Gabisa jawab kan om?!? Tapi kenapa harus bunda, kenapa gak cari wanita lain saja om?" Lirihnya
"Om minta maaf, tapi om cuma cint---," Terpotong dengan ucapan Alena yang tampaknya mengusir dirinya untuk segera pergi dari sini. "Silakan om pergi dari sini!"
KAMU SEDANG MEMBACA
BROTHER (REVISI & END)
Teen FictionRANK: #1 brother (11/05/2022) #1 penulisbaru (06/04/2024) #1 complete (17/06/2023) #2 duda (22/06/2023) #1 singleparent (30/05/2024) #2 acak (03/04/2024) ___________ Alena Daisha Fazila, remaja berusia tujuh belas tahun yang kini duduk dibangku...