Part 14 (revisi) ✅

4.1K 170 4
                                    

Alur sedikit ubah.

Tiga bulan berjalan, semuanya resmi menetap di dalam satu rumah menjadi keluarga. Kini yang lain sedang berada di ruang keluarga, terkecuali dirinya yang baru saja muncul dan langsung meminta izin.

"Bunn, aku izin pergi keluar sama Keysa ya." Alena tiba-tiba saja muncul

Felicya menoleh. "Mau kemana nak?."

"Gatau, tergantung Keysa aja. Soalnya kan di ajak sama dia."

Manafi menyelah obrolan ibu dan anak ini. "Yaudah, kalo gitu abang anterin ya."

"Eh, gau,___" Namun, lagi-lagi manafi memotong pembicaraan nya. "Ssst, gak ada penolakan."

"Nanti ngerepotin bang." Jelas saja Alena tidak enak pada anak tertua dari Dhafi.

"Choose, dianterin atau gak usah pergi?."

Akhirnya dengan terpaksa Alena mengangguk mengiyakan saja. Manafi beranjak dari duduknya untuk mengambil kunci mobil yang masih ada di dalam kamarnya

"Kalo gitu, aku berangkat dulu."

"Hati-hati ya nak, bilang sama abang suruh bawa mobilnya pelan-pelan aja."

"Iyaa bundaa.."

Kini sudah berada didalam mobil dan tengah melaju dengan kecepatan sedang.

"Mau dijemput jam berapa?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mau dijemput jam berapa?." Tanya Manafi tapi pandangan tetap fokus ke depan

Alena menoleh. "Gausah bang, bakalan lama juga perginya."

"Oke jam lima abang jemput lagi."

What the hell, "Bang, yang bener aja masa jam lima sih. Sebentar banget." Protesnya, gak akan mungkin hanya sebentar

"Back to rules, pertama, gak ada penolakan! Jadi, iya atau gak."

"Ishh, yaudah iyaa." Dengan berat hati mengiyakan saja

"Good Girl."

Perjalanan menuju mall cukup padat dikarenakan emang jam-jam macet walaupun sudah siang seperti ini. Setibanya di lobby mal, Manafi tetap kekeuh untuk nungguin hingga Keysa berdiri tepat di depannya.

"Mana temennya?."

Mendelik tak suka. "Sabar bang, lagian siapa suruh mau ikut nungguin."

BROTHER (REVISI & END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang