0.9 Haechan Aneh

1 1 0
                                    

Jam  menunjukkan pukul 08:30 ara sedang bersiap-siap di depan cermin, dan memoles sedikit make-up diwajahnya. Setelah merasa cantik dia segera turun mencari abangnya. Ia melangkah ke ruang tengah, namun yang ia dapati hanya papanya yang sedang membaca koran sambil minum teh. 

"Pa". Panggil ara. 

" Iya nak? " Papanya mengalihkan fokusnya dari koran menjadi ke arah ara. 

"Abang mana? " 

"Lagi di taman belakang sama mama" Ujar papa kemudian melanjutkan aksinya membaca koran. 

Ara dengan cepat melangkah ke arah taman. Kemudian setelah hampir sampai di taman, ia berteriak. 

"Abang!! " 

"Iya sayang, abang disini" 

Ara yang mendengar jawaban abangnya segera menghampiri. 

"Abang anterin ara" Kalimat pertama yang ara katakan pada abangnya setelah sampai di depan abangnya. 

"Ara mau kemana nak? " Tanya mama lembut. 

"Ke taman ma,ini mau minta anterin abang" 

"Ngapain kamu ke taman? Mau pacaran ya? Nggak- nggak, abang nggak mau nganter. 

" Abang ih, bukan itu " Bibir ara mengerucut kesal. 

" Kamu kalau perlu aja ya ngerusuh abang, padahal abang kan jarang pulang, sibuk ngurusin perusahaan papa yang diluar kota." Abdar memasang tampang sedih didepan adiknya. 

"Abang ku sayang, ara ini mau kerja kelompok, bukannya mau pacaran."

"Abdar, gih, anterin adek kamu, jangan digodain mulu" Mama menginterupsi abdar. 

"Iya ma, siap" Abdar menuruti perintah ibunya, kemudian berjalan. 

"Tungguin abang ra, abang ganti baju dulu"

Selama menunggu abangnya, ara berbincang dengan ibunya. 

"Mama, nggak ke butik? "

"Nanti siang ra mampir bentar, hari ini mama nitip butik ke tante kamu" 

"Ohh gitu, Terus papa? Kok nggak kekantor, santai banget ara liat tadi." ara bertanya lagi. 

"Oh papa, ada undangan perkumpulan pemegang saham, di perusahaan strat-up muslim dunia ra, mama juga diundang, jadi mama ikut papa hari ini." Mama menjawab dengan tangan yang masih menyiram bunga. 

"Oh perusahaan papanya haechan" 

"Loh, kamu kenal anaknya dek? " Abang yang baru saja datang langsung bertanya pada ara. 

"Iya, haechan temen aku" 

"Wah, kamu masih inget dia"

"Hah, maksudnya bang? Ya inget lah, kan temen sekelas" 

"Hah dia gak inget ma? " Abang bertanya ke mama dan mama hanya membalas dengan senyum tipis. 

"Harusnya kamu ikut juga ra, kamu juga diundang soalnya, mama lupa kasih tau. " 

"Eh, berarti Jeno juga pergi ya? pantes dia gamau kerja kelompok hari ini" Ujar ara menebak -nebak. 

"Yaudah dek, berangkat sekarang ga? "

"Iya bang, salam dulu ke mama sama papa,assalamu'alaikum ma"

Ara kemudian menghampiri papanya dan menyalaminya. 

Ara sampai tepat waktu di tempat janjian. Ia segera berlari dan mencari keberadaan anggota sekelompok nya. Beruntung dia dengan cepat menemukan mereka. 

"Loh baru ada haechan sama lo aja nih ngel?" Ara bertanya setelah tiba disana. 

"Iya ra, nungguin bayu nih" Angel teman kelompok ara menjawab pertanyaan ara. 

"Yaudah nunggu bentar ya kita" Ujar ara. 

"Eh ra, tadi yang nganterin lo siapa? " Angel meletakkan hpnya fokus menunggu jawaban ara. 

"Yang tadi? Abang gue ngel, kok bisa liat lu? "

"Tadi waktu dia keluar mobil, terus ngelus kepala lu, kirain gue itu pacar lu ra."

"Enggak lah ngel, dia abang gue" Ara tertawa. 

"Btw, abang lo udah punya pacar belom ra? "

"Dia nggak punya pacar, punyanya tunangan ngel".

" Lah, bukannya sama aja ya? "

"Beda, dia nggak pernah pacaran, terus waktu ngurus bisnis papa, ketemu sama Kak adiba, dia nyari informasi tentang kak adiba, trus udah mantep mau lamaran, dia datang kerumah kak adiba buat ngelamar, dan bulan depan mau lamaran sama kak adiba, kemungkinan tahun depan nikah karena abang mau ke  Arab Saudi setahun" Terang ara pada angel. 

Angel mengangguk "Terus kalo lo, punya pacar gak ra"? 

" Enggak ngel, orangtua gue ga ngijinin pacaran, jadi gue sama abang gapernah pacaran sama sekali" 

"Hah? Seriusan ra? " Angel yang terkejut membuat bayu yang baru saja datang segera bergabung. 

"Kenapa? Kenapa ra? " Tanya bayu. 

"Ini loh bay, ara belom pernah sama sekali pacaran, jadul banget kan? Haha, gue aja mantannya kalo diitung lebih 20" Ucap angel bangga sambil tertawa. 

"Gue juga belom pernah pacaran, berarti gue juga jadul dong" Haechan yang dari tadi diam akhirnya bersuara. 

"Hah, heng... " Angel terdiam tidak tahu harus menjawab apa. 

"Hari ini ke taman hiburan kan? " Bayu memecah keheningan. 

"Iya nih bay, btw karena yang bawa motor haechan sama bayu, boleh nggak gue numpang sama lo Chan" Angel bertanya menatap kearah haechan. 

"Nggak bisa, gue gak menerima tumpangan dari cewek. " Jawab haechan ketus. 

"Yaudah angel sama bayu, gue naik ojol aja" Ara memberi solusi. 

"Ayo, sekarang jalan ke taman hiburannya nya, gue ada urusan nanti sore" Haechan segera berdiri mendahului. 

"Bentar chan, tunggu, gue belom mesen ojol nih" Ara buru-buru membuka HP. 

"Nggak usah mesen, lo bareng gue ra, buruan ikut gue" Haechan menginterupsi. 

Ara terkejut, namun tetap berdiri dan mengikuti haechan ke motornya. 

__________________

Antara Kita dan TuhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang