Ara yang sedang berjalan di Koridor kampus, menoleh setelah namanya dipanggil oleh seorang pria dari lapangan basket. Atensi ara sepenuhnya jatuh pada pria yang sedang melambaikan tangan dan tak henti-hentinya menyebut namanya.
"Hai Kak Daniel" Ara melambai dari kejauhan.
Daniel yang melihat ara melambaikan tangan, dengan cepat menghampiri nya.
"Kamu mau kemana ra? " Tanya Daniel segera setelah berada di depan ara.
"Oh, aku mau ke kelas kak, tadi nyamperin dosen sebentar"
"Udah habis jam kuliah kamu? "
"Udah kok kak, kenapa? "
"Mau nonton aku tanding basket bentar nggak? "
" Hmm" Ara berpikir sebentar
"Mau ya ra? Please? Kalau gaada kamu aku lemes" Ujar Daniel memohon.
"Emang kenapa kak?kok bisa lemes? "
"Soalnya kamu semangat aku" Daniel tertawa setelah mengatakannya.
"Haha, oke kak" Ara tersenyum manis, membuat pria manapun yang melihatnya merasa senang.
Ara mengikuti Daniel yang berjalan didepannya. Dan disambut teman-temannya dengan wajah yang kagum karena melihat ara datang.
"Wah, lo bawa siapa nih dan? Putra, pria berkulit hitam manis, bertanya ke Daniel yang baru saja datang.
" Oh ini ara, adek kelas sejurusan kita "
"Gue kenal nih dia siapa, yang jadi inceran kating waktu awal ospek kan?" Dafi mendekat ke arah ara, ingin melihat dengan jelas.
" Hah, serius nih daf, dia ini Araiya Fatiyyarurahman?" Putra bertanya dengan ekspresi terkejut.
"Kakak-kakak kenal sama aku? " Ara bertanya dengan polos.
"Kenal lah, emang disini ada yang nggak kenal lo? Cewek berhijab yang cantik saat diem, apalagi senyum, ditambah punya lesung pipi lagi, lo idaman para cwok ra" Dafi menjawab sumringah.
"Udah-udah, ga main-main nih kita kalo kalian nanya terus" Daniel memerintah agar teman-temannya berhenti.
"Wah, monyetnya marah nih kita nanyain ceweknya." Putra mengejek Daniel.
"Bentar dan, gue kenalan dulu sama dia, gue dafi" Dafi mengenalkan diri sembari mendorong tangannya maju.
"Araiya" Ucap araiya menyatukan kedua tangannya seperti biasa.
"Eh iya, gue lupa, lo gamau sentuhan sama cowok ya? " Ucap dafi salah tingkah.
"Iya kak, maaf ya"
"Santai aja ra" Ucap dafi tersenyum.
"Udah, ayo ra ke tempat duduk dulu, aku anterin" Daniel mengajak ara untuk berpindah ketempat duduk.
Sebelum Daniel pergi, ara sempat bertanya tentang lawan main basket kali ini.
"Kak, hari ini mainnya lawan siapa? "
"Lawan kelas kamu ra" Daniel berlari setelah mengatakan itu.
Diujung lapangan, ara dapat melihat 4 teman lelakinya bersiap-siap untuk bermain. Ara menonton pertandingan sampai habis, dan dia tidak henti-hentinya mengatakan bahwa Daniel keren.
"Eh tapi Jeno keren juga sih, Haechan juga, ganyangka dia tau main basket". Gumam ara.
Setelah pertandingan, ara menghampiri kearah Jeno dan Daniel yang sedang berkumpul sambil duduk. Ia sempat membeli beberapa minuman.
" Chan, buat lu" Ara menyerahkan botol minuman ke arah haechan yang berada paling dekat dengannya, ia juga memberikan minuman kepada Jeno, Jaemin, dan Renjun. Saat akan memberikan minuman ke Daniel, ara sudah didahului oleh seorang wanita.
"Dan, minum buat lo" Ucap wanita itu menyerahkan minum kearah Daniel, dan diterima baik oleh Daniel.
" Makasih rin" Ucap Daniel.
Ara dengan cepat menyembunyikan minumannya setelah melihat Daniel menerima minuman dari wanita itu, Kerrin.
Daniel berdiri dari posisi duduknya, kemudian menghampiri ara.
"Ra, ayok pulang, gue anterin" Ajak Daniel pada ara.
"Gausah bang, ara pulang sama gue aja,searah soalnya" Jeno menanggapi ajakan Daniel pada ara.
"Gapapa kok jen, gue mau nganterin"
"Gausah bang, ara ngerepotin orangnya" Renjun ikut menanggapi Daniel.
"Iya kak, aku sama Jeno aja, soalnya ada barang yang mau dibeli, titipan mama." Akhirnya ara ikut bersuara.
"Okelah kalau gitu, aku duluan ya ra, nanti aku hubungin" Daniel melangkah meninggalkan ara, dan tidak lupa melambaikan tangan.
"Giliran sama Bang Daniel ngomongnya aku kamu" Ejek jaemin pada ara setelah tersisa hanya mereka berlima dilapangan.
"Hebat ya ra, udah deket aja sekarng lu" Renjun ikut ikutan mengejek ara.
"Gue pulang dulu" Ucap haechan yang berlalu cepat.
"Gue juga mau pulang, ayo Jen" Ara berjalan mendahului Jaemin dan Renjun.
________________
Selain di wp, aku juga publish cerita ini di apk lain. Dan disitu udah banyak yang baca. Tapi kalau ada readers yang mau baca sampai episode 20 aku bakal up seminggu 2 kali. Jadi kalian komen ya kalau mau ヾ(^-^)ノ
Jangan lupa vote juga ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Kita dan Tuhan
Hayran KurguJangan menyalahkan Tuhan dalam pertemuan kita. Kita yang salah, karena memutuskan untuk menaruh perasaan pada masing-masing dari kita. Pada akhirnya, kita tidak bisa meninggalkan Tuhan kita masing masing. Dan perpisahan adalah sebenar - benarnya...