05- CAFE

21 5 0
                                    

Hanya sekedar menatapmu saja begitu menyeramkan apalagi berbicara denganmu?- keira anastasya alandro

   Siang hari yang begitu panas , banyak orang- orang yang berlalu lalang di tengah- tengah padatnya ibu kota jakarta
    Sama halnya dengan ansel dan teman- temannya yang tidak langsung pulang kerumah, mereka lebih memilih untuk pergi ke cafe dekat sekolah mereka.


"Untung lu ikut kita- kita , kalau enggak bakal jadi babunya si jinggan lu." Celetuk aziel

Flashback on

"Lu ngapain ke sini ?" Tanya aziel mengerutkan keningnya

"Lu nanyain gue ?" Jinggan balik nanya

"Ya iya lah oneng, gue nanyain lu-" kata aziel "masa iya gue nanyain setan." Lanjut aziel kelewat kesal

Jinggan menengok ke belakang dan benar saja, tidaka orang lain selain dirinya

Terus dimana teman temannya "lagi- lagi mereka ninggalin gue"gumam jinggan dalam hati

"Ya... terserah gue lah, bukan urusan lu juga. Gue kesini tuh mau ngajakin Ansel hangout" jawab jinggan seraya menatap wajah Ansel

"Mau ya sel ?" Lanjut jinggan memaksakan kendah pada Ansel

"Can not, gue ada urusan!" Tegas laki- laki itu

"Iya Ansel mau keluar ama kita- kita! , iya gak Dent.. Fi..." Selat aziel

" i.... i... ya, bener tuh apa kata aziel." Jawab Denta dan Alfian karena merasa dirinyalah yang dipanggail

"Kenapa sih setiap gue ngajakin lu jalan, lu selalu gak mau dan selalu banyak alasan!" Sentak jinggan

Karena merasa selalu ditolak setiap jinggan mengajak Ansel untuk keluar berdua, akhirnya jinggan keluar dari ruangan OSIS dengan ekspresi murung

Flashback Off

"Dasar cewek gak tau diri " ucap denta dengan nada ketus

"Emang ya tuh cewek, kok bisa bisanya Ansel sahabat gue kenal sama tuh cewek." Gumam Aziel dengan ekspresi bingung yang dibuat- buat

Ansel tidak peduli dengan apa yang dikatakan oleh teman- temannya, Ansel lebih memilih untuk memesan meja kosong untuk mereka tempati.

"Lu pada mau minum apaan?" Tanya Aziel

"Gue frappuccino" pilih denta dan alfian secara bersaman

"Lu apa sel?" Kini aziel bertanya pada Ansel

"Samain" jawab Ansel singkat yang masih setia dengan laptop dan tugas osisnya

"Udah mas itu aja?" Tanya waiter yang sedang melayani mereka

"Iya mbak" jawab Aziel yang diikuti anggukan oleh teman- temannya

"Waiternya lumayan juga ya" ucap Aziel setelah waitressya pergi

" yee kalau lu mah siapa aja lu puji sekaligus mbak yeni yang lu kata semok  tu!" Jawab denta ngegas

Terlalu larut dalam perbincangan hingga akhirnya pesanan yang lama mereka pesan datang dari arah dapur yang dibawakan oleh seorang waiter menuju meja mereka.
Dengan waktu yang bersamaan seorang siswi perempuan tidak sengaja menabrak waiter tersebut, membuat minuman yang Ansel dkk pesan tumpah hingga mengenai  pakaian Ansel 

"Sorry mbak saya nggak sengaja" ucap keira meminta maaf

"Lu bisa gak kalau jalan liat- liat" ucap ansel dingin

"Kan tadi gue udah minta maaf! , apa kurang jelas di telinga lu" nada suara keira naik 1 oktaf

Ansel terlalu kesal dengan Keira apalagi sekarang Ansel masih banyak tugas osis yang masih belum Ansel selsaiin " kenapa setiap ada lu didekat gue, rasanya gue ingin bunuh lu" ucap Ansel santai tapi terdengar menyeramkan

"Gu- "

Brug

Setelah mengatakan hal tersebut, tiba- tiba saja penglihatan Keira menjadi kabur dan seketika itu juga tubuh keira ambruk tepat dihadapan semua orang

Maaf lama updatenya😣😣

* jangan suka ngehujat karya orang lain*







The Hassle Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang