06-khawatir

12 5 0
                                    

Keira terbaring lemas diruangan yang serba putih dengan aroma antiseptik yang khas


"Gimana keadan saudara saya dok?" Tanya kyla pada dokter

Ya, dirumah sakitlah sekarang keira berada

"Tidak ada yang perlu dikhawatirkan,  saudari keira hanya kelelahan" ucap dokter kania

"Saya permisi mau memeriksa pasien yang lain" pamit dokter itu yang dijawab anggukan oleh kyla

"Kalian pulang aja, biar gue yang nemenin keira" kini kyla beralih pada teman- temannya

Ella dan Meicha terlihat sangat lelah maka dari itu kyla menyuruh merek untung pulang terlebih dahulu

"Enggak kyl gue nungg keira bangun." Ucap ella sendu

"Tapi kalian kan- "

"Enggak, kita tetap akan nunggu sahabat kita sampai sadar" Meicha menentang meskipun kyla tetap memaksa mereka untuk pulang

Kyla bungkam dengan perkataan Meicha, toh emang mereka sahabat yang setia susah senang selalu bersama

Beberapa jam keira dalam keadaan terbaring lemas, kini keira sadar dengan merasakan sakit di kepala

"Au sshh" keluh keira

"Keira lu udah sadar?" Sontak kyla meicha dan ella mendekati keira dan menanyakan kondisinya

"Apa yang sakit kei?, sakit banget ya emang kei?" Keira mendapatkan pertanyan beruntun dari teman- temanny

"Gue dimana ni, kenapa kepala gue sakit banget" ucap keira

"Guys nanti kecafenya jadi kan?" Tanya meicha pada teman temannya

" ya pasti jadi dong" jawab Ella antusia

Ketika dalam perjalanan menuju cafe , tiba- tiba keira merasakan sakit dikepala dan hal tersebut sangat menarik perhatian kyla

"Lu kenapa kei?" Kyla sangat mencemaskan keadaan keira saat ini

"Gue gakpapa kok kyl" bohong keira pada kyla, karena keira tau pasti kyla akan melarangnya untuk ikut

"Ok, tapi awas aja ya sampai kenapa- napa, kalau ada apa- apa bilang ke gue" ucap kyla perhatian pada keira

"Yuhu, kita sudah sampai" ucapan meicha membuyarkan perdebatan antara Kyla dan keira

Ketika ingin masuk kedalam cafe, tepat didepan pintu masuk cafe, kepala Keira bertambah sakit dari sebelumnya

"Guys kita cari tempat yang nyaman aja" kata meicha pada teman- temannya

"Hmmm bagaimana kalau disana aja?" Tawar Ella pada teman- temannya

"Boljug, ide bagus" kyla menerima saran yang

Tidak lama berjalan, Keira merasakan bahwa tubuhnya tidak seimbang, sehingga membuat tubuhnya oleng dan tanpa sengaja keira menabrak salah satu waiter yang ada di cafe tersebut

"Sorry mbak saya gak sengaja"  ucap Keira meminta maaf

"Lu bisa gak kalau jalan liat- liat" ucap Ansel dingin

"Kan tadi gue udah minta maaf!, apa kurang jelas di telinga lu" nada suara keira naik 1 oktaf

Ansel terlalu kesal dengan keira apalagi sekarang Ansel masih banyak tugas osis yang harus Ansel  selesaikan" kenapa setiap ada lu didekat  gue, rasanya gue ingin bunuh lu" ucap Ansel santai tapi terdengar menyeramkan

"Gu-"

Brug

Setelah mengatakan hal tersebut, tiba- tiba saja penglihatan Keira menjadi kabur dan seketika itu juga tubuh keira ambruk tepar dihadapan  semua orang

Ingin rasanya Keira mengulang kejadian tersebut, dan membalas semua perkataan Ansel

"Kyl, apa yang terjadi setelah gue pinsan tadi?" Tanya keira tersulut emosi

Sebenarnya kyla tidak ingin menceritakannya pada keira, tapi keira berhak tau apa yang sudah terjadi dengannya

"Jadi begini ceritanya....." dengan panjang lebar kyla menceritakannya pada keira

🎗🎗🎗


Setelah insiden tadi sore di cafe, Ansel dkk memilih untuk pulang kerumah Aziel hanya sekedar menenangkan diri, toh rumah Aziel selalu sepih hanya ada asisten rumah tangga yang selalu menemaninya

"Gila lu sel, cewek kayak gitu lu bilang gak perfac, padahal tuh cewek cantik, baik lagi, ya.... meskipun agak sedikit bawel sih, tapi its ok lah menurut gue cocok sama lu" ucap Aziel panjang lebar

"Dan tuh cewek tipenya sama kan kayak yang lu inginkan waktu lu masih  kecil?" Denta mencoba mengingat memori lama

"Teman menurut kamu anak itu cantik gak?"  Kata Denta sambil menunjuk anak perempuan yang sedang bermain ayunan di taman

"Cantik dan kelihatannya anak itu juga baik, aku suka anak itu" ucap Ansel bak seorang anak kecil yang masih berusia 8 tahun seraya melambaikan tangan kepada anak perempuan itu

Seketika itu juga Ansel tersenyum miring setelah mengingat masa lalunya ketika baru mengenal anak perempuan. 

Maaf kalau banyak typo😊

The Hassle Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang