Chapter 15

165K 18.9K 2.3K
                                    

TANDAI TYPO



بسم الله الرحمن الرحيم

🌧

15. Yang Hamil Shifa Atau Jihan?

"Shif? Lu kenapa? Kok diem aja?"

Shifa menoleh ke arah sumber suara. Ia tersenyum kecil menanggapi ucapan Viana. "Gua nggak pa-pa, Vi," sahutnya.

"Shif, kalo ada masalah cerita ke kita semua."

Shifa kembali tersenyum kecil menanggapi ucapan Zara. Matanya tiba-tiba memandang kosong ke arah depan. Hingga tak sadar, perlahan air matanya lolos begitu saja dari mata Shifa. "Gua mau cerita, tapi nanti, bukan sekarang."

"Kafe biasa, yang samping sekolah, ya. Pulang sekolah langsung aja ke sana, nggakga usah ganti baju dulu. Gua mau ke kamar mandi sebentar," ucapnya, lalu Shifa beranjak dari duduknya untuk pergi ke kamar mandi sebentar.

Setelah punggung Shifa menghilang dari daun pintu, Zara mulai menanyakan pada teman-temannya soal pertanyaan yang kurang lebih satu bulan ini bersarang di otaknya. "Kalian ngerasa ada yang aneh nggakga sih sama Shifa?" tanyanya sembari menatap Jihan dan Viana.

Viana mengangguk pelan. "Akhir-akhir ini juga dia kaya menutup diri."

"Sssttt, nanti juga kita tau sendiri kalo Shifa udah cerita," potong Jihan yang tak ingin teman-temannya membicarakan yang tidak-tidak tentang Shifa.

Jihan memilih hanya diam memainkan ponselnya sembari menunggu Shifa yang kembali dari kamar mandi.

Ting!

Jihan langsung saja membuka aplikasi chat yang berwarna hijau. Di paling atas tertera nama Aa' Galang dengan chat yang baru dikirimnya.

Jihan langsung membuka obrolannya dengan Galang. Sekalian ia yang akan izin, bahwa sepulang sekolah, ia dan teman-temannya ada janji.

Aa' Galang : By, pulang sekolah ga ada rapat OSIS?

Jihan : Ga ada

Jihan : A, nanti pulang sekolah aku ada janji sama temen-temen, boleh ga?

Aa' Galang : Dimana?

Jihan : Di kafe samping sekolah

Jihan : Shifa mau ngomong sesuatu katanya

Aa' Galang : Boleh

Aa' Galang : Nanti kalo mau pulang bilang aku,
biar aku jemput

Di seberang sana Galang yakin, bahwa Shifa akan mengungkapkan yang sebenarnya pada teman-temannya, bahwa Shifa hamil anak Kenzie.

***

Zealskar Caffe

Pukul: 15:05

Sesuai janji mereka tadi pagi sebelum jam pembelajaran di mulai, mereka kini sudah di kafe samping sekolah, alias Zealskar Caffe. Mereka masih menunggu Shifa yang akan berbicara sesuatu. Tetapi Shifa masih diam, yang dilakukannya hanya memainkan jarinya, sesekali menggigit bibir bawahnya.

Jihan tau bahwa Shifa sedang gugup. Mungkin ini bukan masalah kecil bagi Shifa, yang membuat Shifa susah berbicara.

"Shif? Lu mau ngomong apa? Ngomong, dong, jangan diem aja," paksa Zara karena kesal melihat Shifa yang sedari tadi hanya diam sembari memainkan jarinya.

GALANG: Perfect Husband (Telah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang