28

2.8K 466 14
                                    

Seharusnya gue beserta Bigboss, Fearless, dan Vigorous pergi makan malam di hari itu juga, di hari yang sama setelah penangkapan Shéren, tapi akhirnya harus mundur karena kita berlima belas dipanggil rektor karena udah buat kegaduhan di hari dan jam kerja.

Gue pikir kita cuma diceramahi aja tapi kenyataannya kita dihukum suruh bersih-bersih lapangan outdoor, parkiran umum, sama taman kampus. Hukuman dijalani selama 3 hari dimulai dari jam 15.00 setelah selesai kelas sampai jam 17.00, sampai rumah jelas langsung rebahan tanpa ada niatan ngelakuin kegiatan lain apalagi pergi.

Dan kita baru bisa pergi keluar di hari Sabtu malam minggu, untungnya Midnight Cafe atau cafe yang gue pilih ini termasuk cafe high class. Sengaja gue pilih cafe ini untuk menghindari keramaian, cafe kekinian jaman sekarang ini banyak titik free wifi dan yang dateng juga bocah-bocah SMP yang sok gede.

Berisik, dateng rombongan, beli minum 1 tapi mainnya berjam-jam buat numpang wifi. Belum lagi kalo yang dateng ciwi-ciwi rempong, mana gue bawa Bigboss sama Vigorous, pasti nanti banyak yang caper, hih.

Gue booking tempat yang bagian outdoornya lumayan jauh dari area indoor cafe, kita berlima belas apalagi ada Arjuna, Tendra, bahkan Sello sendiri kalo heboh suaranya gak main-main, jadi dari pada mengganggu yang lain mending cari aman aja.

Karena ini cafe high class, tentu isinya bukan remaja SMA apalagi bocah-bocah, kebanyakan yang dateng ke sini emang seumuran gue atau anak kuliahan, terus ada juga orang-orang kantoran yang meeting kecil di indoor, pokoknya yang berduit-berduit aja yang datang ke sini, hehe.

Gue udah duduk manis di salah satu kursi, yang lainnya masih di depan kasir buat pesan, uangnya gue percayakan sama Lian, bebas mereka mau pesan apa aja, tadi Harris sempat izin mau beli wine dan gue iya kan.

Gak lama satu per satu mereka datang dan duduk memenuhi meja besar yang gue booking.

"Nih gue kembaliin, terima kasih Ale." kata Lian sambil ngasihin credit card gue

"Makasih Ale!" mereka yang lain secara serempak ngomong sampai beberapa orang yang ada di indoor nengok ke arah kita

"Iya sama-sama, perwakilan aja kenapa sih dilihatin tuh." jawab gue sambil nunjuk area indoor pakai lirikan

"Biarin, tempat umum ini." kata Lily

"Gimana perkembangan kasus Shéren?" tanya Chris

"Kemarin gue sama Mama Papa dipanggil ke pengadilan, gue ditanyain semuanya dan gue jawab jujur sesuai fakta." jawab gue

"Terus udah ada jatuhan pidana?"

"Lo tau, keluarganya Shéren baru dateng terus seenaknya bilang minta pakai proses kekeluargaan, dih enak aja." kata gue

"Jangan mau lah, dia aja bukan keluarga lo ngapain masalahnya diselesaiin jalur kekeluargaan." kata Rosa

"Jelas Papa langsung marah bahkan berani bawa banyak pengacara kalo Shéren gak dihukum sesuai undang-undang."

"Nah gitu bagus, maju terus lo gak salah." kata Lily

"Bisa-bisanya keluarga Shéren minta proses kekeluargaan, berarti mereka memaklumi tingkah buruk anaknya yang bahkan hampir membunuh orang?" kata Tristan

"Nah itu." kata Rosa

"Sebagai orang tua yang baik, yang bijaksana, kalo anaknya salah tetap salah, gak seharusnya dibela, itu yang buat anak jadi manja, merasa dunia punya dia aja, semuanya harus dia." kata Lian

"Menghalalkan segala cara buat dapetin Jevano lagi, padahal dia tinggal centil dikit juga Jevano udah kepincut lagi, ya gak bro?" Arjuna nyenggol bahu Jevano

Naughty Boy -JJH-✔️ [SUDAH TERBIT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang