Saat pertama kali gue buka mata yang gue lihat pertama adalah langit-langit ruangan yang serba putih ditambah bau obat yang kuat, pastinya gue masih di rumah sakit, ternyata gue selamat, gue kira malam itu jadi malam terakhir gue hidup mengingat sebanyak apa darah yang udah gue keluarkan."Dek?"
Gue belum ada tenaga buat nengok tapi dari suaranya itu udah pasti Kak Theo.
"Hm." jawab gue
Kak Theo yang kaget buru-buru nekat tombol darurat dan gak berselang lama ada dokter dan beberapa perawat yang masuk.
Gue dicek, diperiksa sama dokternya, gue gak ngerti ini periksa apa namanya tapi beberapa kali mata gue disorot senter, mulut gue pelan-pelan dibuka sama dokternya.
"Untungnya tidak ada infeksi yang serius dalam organ pencernaan." kata dokternya setelah memeriksa rongga mulut gue
"Kita akan pantau selama 24 jam, jika memang ada kemajuan yang baik Ibu Ale bisa kami pindahkan di kamar inap biasa."
"Terima kasih dokter." kata Kak Theo
Dokter tadi langsung pamit dan keluar dari ruangan.
"Dek, you ok?" tanya dia sambil duduk di samping gue
"I'm fine." jawab gue pelan
Kak Theo tiba-tiba nyatuin dahinya sama dahi gue.
"Kakak takut kamu kenapa-napa dek." katanya
Aduh sedih banget sih, gue baru sadar ini masa udah diajak nangis.
"I'm fine kak, everything is fine." kata gue
"Kamu tau takutnya kakak lihat baju kamu yang penuh darah, ruangan kamu yang penuh darah, maaf kakak gak bisa jaga kamu dengan baik." katanya
"Nope, bukan salah kakak." kata gue
"Adek masih ada rasa sakit? Atau adek butuh sesuatu?" tanya Kak Theo
"Cukup kakak di sini aja, aku gak butuh yang lain." kata gue
"Janji sama kakak kamu kuat, kakak kasih semua darah yang kakak punya asal kamu kuat." katanya
Gue terkekeh pelan, "Iya kak, kuat kok ini."
Kak Theo menjauhkan dahinya dari dahi gue. Matanya kelihatan berkaca-kaca.
"Masa anak laki nangis." kata gue
"Kakak khawatir sama kamu ngerti gak? Kalo kamu pergi terus siapa yang ganggu kakak lagi di rumah?" katanya
Gue senyum dengar jawabannya dia.
"Kata Jevano pelaku udah ditemukan, kamu mau dia dihukum apa? Kakak lakuin demi kamu." kata Kak Theo
"Udah ditemukan?" tanya gue
"Udah."
"Biar aku aja kak." kata gue
"No, kakak juga harus ikut."
"Aku mau balas sendiri, pakai tangan aku sendiri, aku gak mau banyak orang yang ikut." kata gue
"Mama Papa?" tanya Kak Theo
"Rahasiain dari mereka, nanti aku bilang kalo rasa dendamku udah terbalas, aku bilang ke Papa buat masukin masalah ini ke jalur hukum."
"Janji ya jangan kenapa-napa lagi?"
"Iya kakak." jawab gue
Meskipun kalo di rumah gue suka banget berantem sama Kak Theo dari masalah sepele sampai masalah yang fatal, tapi gue sayang banget sama dia. Gue jarang ada interaksi lagi sama dia semenjak pindah ke kontrakan, sekalinya gue pulang kakak malah pergi perjalanan bisnis atau nggak lembur dan berakhir pulang ke apartemen pribadinya.
![](https://img.wattpad.com/cover/137206682-288-k102937.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Naughty Boy -JJH-✔️ [SUDAH TERBIT]
Fiksi PenggemarDrama kehidupan anak muda yang tiada akhir, kisah pertemanan, percintaan, kekeluargaan, semua tertuang dalam kisah ini.