Waktu berjalan begitu cepatnya, gak terasa hari yang gue tunggu udah tiba. Gue wisuda guys, wisuda, w i s u d a, mau nangis huhu. Setelah berbagai macam badai gue lalui selama 4 tahun kuliah akhirnya semuanya terbayar lunas dengan selempang cumlaude yang diberikan dari kampus.
Gue sama sekali gak berekspektasi bakalan dapet selempang ini mengingat gue beberapa kali remedy, beberapa kali bolos, dan ternyata gue adalah salah satu mahasiswa terpilih yang diberi selempang ini. Dan senengnya lagi, kelima-limanya anak Fearless dapet selempang cumlaude.
Selamat datang gelar baru, Alexandra Hutama, S.M., bagus deh nama gue ada gelarnya, hehe.
Gak hanya Fearless yang merayakan wisuda tapi ada juga sisa anak Bigboss yang wisuda bareng kita dan semua anak Vigorous.
Apa Jevano dateng?
Dia bilang diusahakan. Kurang lebih 4 bulan dia tinggal di New York tanpa pulang sama sekali saking hecticnya pekerjaan dia di sana. Katanya cabang NY itu memang udah diambang bangkrut dan Jevano diberi tugas Papanya untuk menyelamatkan cabang yang ada di sana, jadi dia beneran sibuk.
Selain karena sibuk kerja, perbedaan waktu antara Indonesia dan New York juga membuat gue dan Jevano sulit berkomunikasi apalagi 4 bulan terakhir gue bener-bener mempersiapkan sidang skripsi sebaik mungkin.
Kalo gue chat hari Senin siang dia baru jawab chatnya hari Senin malam karena siang di Indonesia sama dengan malam di New York. Mau telepon juga harus pinter-pinter cari waktu biar gak nabrak kegiatan gue maupun kegiatannya Jevano.
Gue sih gak masalah dia hadir atau nggak di acara wisuda ini, yang gue harapkan cuma ucapan sederhana dari dia itu udah cukup, tanpa perlu hadir, tanpa perlu adanya hadiah.
"Masih gak nyangka gue cumlaude." kata Zean
"Sama lah, gue kira cuma lulusan biasa ternyata lulusan terbaik." kata Lily
"Kuncinya cumlaude itu lo jangan sampai ngulang kelas dan IPK gak ada yang dibawah 3.2, kita kan gak pernah ngulang kelas dan IPK selalu diatas 3.5." kata Lian
"Gue mikirnya IPK 3.5 itu banyak, jadi gak mungkin gue dapet cumlaude, lah ternyata." kata gue
"Alhamdulillah." kata Rosa
"Tobat sekarang?" tanya Lily
"Bersyukur lah, gimana sih lo." balas Rosa
"Jevano dateng nggak Ale?" tanya Zean
"Nggak tau, dia bilang diusahakan dateng tapi kalo gak bisa ya gak papa." jawab gue
"Lo jangan terlalu baik apa jadi orang." kata Lily
"Bukan gitu, dia emang sibuk, Papanya sendiri bilang ke gue kalo cabang yang di sana itu udah kelewat bobrok dan Jevano dikasih tugas buat memperbaiki perusahaan yang di New York." jelas gue
"Gak kebayang gue Jevano yang begajulan gitu bisa menyelamatkan perusahaan besar." kata Rosa
"Don't judge book by the cover." kata Lian
"Halah pret." cibir Lily
"Udah dipanggil tuh." kata Zean
Kalo kalian pikir kita masih ada di area kampus, no no, kita sekarang ada di sebuah studio foto, tadi kita udah foto sama orang tua masing-masing dan sekarang giliran kita foto berlima, yakali semuanya cumlaude kita gak sombong, hehe bercanda.
Kita ambil 2 sesi foto yang pertama masih dengan pakai jubah dan toga, fotonya semi formal. Sesi kedua kita lepas jubah jadi kelihatan pakai kebaya sama toga aja, itu gak ngerti lagi gayanya bermacam-macam apalagi Lily yang udah kaya super model tiap detik ganti gaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Naughty Boy -JJH-✔️ [SUDAH TERBIT]
Fiksi PenggemarDrama kehidupan anak muda yang tiada akhir, kisah pertemanan, percintaan, kekeluargaan, semua tertuang dalam kisah ini.