3

91.5K 8.7K 1.5K
                                    


Langkah panjang Jevano membawa gue turun dari rooftop FEB. Setelah akhirnya gue deal sama dia bakalan bantu jadi pacar pura-pura di depan Sello beserta anak gengnya dan seperti biasa Jevano suka narik-narik tangan, gak sadar apa 1 langkahnya dia itu sama aja 2 langkahnya gue?

"Mau kemana sih?"

"Nanti juga tau." jawab Jevano

Gue menghela napas dan berusaha mengimbangi langkah kakinya dia.

"Pelan dong, langkah lo tuh lebar." protes gue

Jevano akhirnya memperpendek sedikit langkah kakinya. Ternyata dia bawa gue ke parkiran umum yang ada di dekat gerbang utama.

"Lo ke kampus bawa kendaraan nggak?" tanya Jevano

Gue cuma geleng.

"Masuk." katanya sambil bukain pintu mobil samping kemudi

"Mau kemana?" tanya gue lagi

"Masuk aja dulu." katanya

Gue berdecak sebelum akhirnya masuk ke dalam mobilnya, disusul dia yang masuk. Awalnya gue mau tanya lagi ini kemana, tapi setelah tau rutenya menuju pusat kota, gue jadi gak terlalu khawatir. Gak mungkin dong dia nyulik tapi di bawa ke pusat kota?

"Lo gak ada kelas apa Jev?" tanya gue

"Bolos."

Gila aja? Gue sebisa mungkin gak ambil jatah bolos tapi dia enak banget bilang bolos. Oh iya, tenang aja, hari ini gue sama Rosa cuma 1 mata kuliah, itu pun tadi kena usir, agak sia-sia emang.

"Lo sendiri?" tanya dia

"Cuma 1 kelas." jawab gue

Dia cuma ngangguk paham.

Jevan memperlambat laju mobilnya saat sampai di sebuah deretan ruko mewah dan berhenti di depan sebuah tempat rias.

"Turun." perintahnya

Udah kaya boss aja dia suka perintah-perintah.

"Mau ngapain sih Jev?" heran gue

"Ayo masuk aja." katanya

Kali ini dia gandeng tangan gue, udah bukan narik lagi, pencitraan kali soalnya ini tempat ramai.

Jevan bawa gue masuk ke salon atau tempat rias. Meskipun gue anak orang berada, tapi gue jarang pergi ke tempat kaya gini. Lebih enak ngurus diri di rumah, beli produk sendiri yang sesuai kebutuhan, dan tentunya gak dipungut biaya lagi.

"Atas nama Sanjaya." kata Jevano pada kasir

"Baik, tunggu sebentar ya." pegawai kasir itu pergi dan gak lama ada 2 orang pegawai lainnya

"Mari saya antar." kata salah satu dari mereka

"Udah sana ikut." kata Jevano

Belum sempat gue protes, Jevano udah nyuruh 2 pegawai itu buat bawa gue masuk. Gue dibawa ke ruangan lain yang terpisah dari pengunjung lainnya, mungkin keluarga Jevano pengunjung tetap disini makanya dapat ruangan VIP.

Gue diminta ganti bathrobe dan didudukkan di kursi depan meja rias. Disana wajah gue di make-up tipis, cantik banget hasilnya kelihatan natural nggak medok. Selesai sama wajah, mereka minta gue buat ganti lagi dari bathrobe ke dress panjang yang mereka kasih.

Baru kali ini gue pakai dress yang warnanya cerah, gue jarang pakai dress dan dress yang gue punya semuanya warna gelap. Kalo pun sekarang gue boleh pilih, gue mau ganti warna dressnya, tapi gue keburu males berantem sama Jevano.

Naughty Boy -JJH-✔️ [SUDAH TERBIT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang