Kavita | 9

38 6 0
                                    

Delapan tahun kemudian

Bunyi langkah sepatu pantofel laki-laki itu memenuhi seisi ruangan. Para karyawan yang bekerja disana menundukkan pandangannya lalu menyapa atasannya.

"Selamat pagi, Pak." Sapa mereka semua.

Pria itu mengeluarkan tangannya dari saku celananya. Lalu, menjawabnya dengan singkat, "pagi,"

Setelah itu dia langsung pergi menuju ruangannya yang ada dilantai paling atas. Sesampainya disana sudah ada yang menunggu di sofa kerjanya.

Arsyad. Dia masih berteman baik dengan pemilik perusahaan itu. Untuk pertama kalinya ia bertemu pemilik perusahaan itu setelah lamanya tidak jumpa.

"Apa kabar, Fan?"

Ya, dia Rafandra. Pria yang masih mencintai Kavita. Sampai saat ini wanita itu masih ditempatkan khusus dihatinya. "Baik, Syad."

Mereka saling berpelukan lalu kembali duduk. Arsyad dan Rafandra baru bertemu hari ini. Perkiraan Rafandra yang tinggal di New York hanya sekitar 4 tahun kini melesat menjadi 8 tahun disana. Rafandra memang menyelesaikan kuliahnya dalam jangka waktu 4 tahun, tapi 4 tahun belakangan ini ia bekerja disalah satu perusahaan papanya yang berada di luar negri.

Oh iya, mengenai wanita itu, Rafandra jadi penasaran. Masihkah sama sikap wanita itu setelah delapan tahun lamanya tidak jumpa?

"Syad,"

Arsyad menoleh, "kenapa, Fan?"

Rafandra mengubah duduknya menjadi menyamping, lebih tepatnya mengarah pada Arsyad agar bisa melihatnya dengan jelas. "Gimana kabarnya Kavita?"

Seketika Arsyad menjadi gugup setengah mati. Ia bingung harus menjawab apa, untuk sekedar memberi info tentang wanita itu saja ia tidak berani, dan sekarang sahabatnya itu mendesaknya untuk menjawab pertanyaannya.

"G-gue udah jarang ketemu Kavita,"

Bohong! Pasti Arsyad bohong. Rafandra tau pasti akan yang berbeda setelah kepergiannya, dan sekarang ia baru kembali setelah sekian lamanya.

Gue gak mau elo sakit hati lagi, Fan. Mana mungkin gue bilang kalau Kavita udah ada yang ngelamar. Batin Arsyad.

"Jawab yang jujur, Syad. Gue yakin ada yang gak beres, kan?"

Arsyad melihat jam yang melingkar dipergelangan tangannya. Lalu, ia beranjak dari tempat duduknya. "Gue ada urusan diluar, untuk proyek yang baru nanti aja kita bicarain lagi. Elo kan belum lama pulang ke Indonesia, nikmati dulu sebagai CEO di perusahaan lo sendiri." Setelah itu Arsyad benar-benar pergi.

Ruangan kembali menjadi hening. Rafandra mengeluarkan sebuah kotak kecil yang isinya kalung emas yang liontinnya bergambar inisial nama KR yang tak lain singkatan nama mereka berdua.

Sudah lama Rafandra menyimpan perhiasan itu, sejak ia tinggal di New York ia sempat terpikir untuk membelikan sesuatu yang bisa membuat wanitanya menjadi bahagia. Ya mungkin dengan cara ini ia bisa menebus semua kesalahannya.

Bagi Rafandra delapan tahun adalah waktu yang sangat lama. Tidak bisa dibayangkan hidup dalam bayang-bayang wanita itu saat masa-masa SMA. Ah, dia terlalu mencintai Kavita.

Tangannya bergerak untuk membuka sebuah dokumen untuk ditanda tangani. Mejanya sudah banyak tumpukan dokumen yang siap ia tanda tangani untuk hari ini. Menjadi pemimpin di perusahaan adalah tanggung jawab yang sangat besar, maka dari itu ia akan bersungguh-sungguh bekerja agar bisa membuka cabang di daerah lain.

♡♡♡

"Lepasin gak!" Pinta wanita itu yang sedang berusaha untuk melepaskan genggaman dari seorang pria.

KAVITA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang