Capitolo Uno

1.4K 125 7
                                    

Seoul, South Korea, 08.00 AM.
ENA Suite Hotel Namdaemun.

Seorang pria baru saja terbangun dari tidurnya, saat ia mendengar suara merpati di luar jendela kamarnya. Vincenzo Cassano, yang kini telah menjabat sebagai bos mafia itu, segera beranjak ke kamar mandi, saat mengetahui bahwa 2 jam lagi ia dan rombongan delegasi Italia yang lain akan kembali ke Italia.

Setelah membersihkan diri selama 15 menit dan mengganti baju, ia merapikan rambutnya sebentar, setelah itu ia mengemasi barang bawaannya kedalam tas. Setelah merasa semua selesai, ia mengambil ponselnya di nakas, saat melihat tanggal yang tertera di lockscreen ponselnya, ia baru menyadari sesuatu.

Hari ini adalah peringatan satu tahun kematian ibunya, Oh Gyeong Ja. Ia memijat dahinya yang tiba-tiba terasa pening, dan sedikit menggerutu. Andai saja statusnya tidak buron, mungkin kini ia tengah menyelenggarakan peringatan kematian ibunya.

Saat sedang asyik melamun, ia dikejutkan dengan suara ketukan di depan pintu kamarnya.

"Sudah saatnya ya?" gumamnya pelan.

Ia mengambil tas yang berisi barang bawaannya lalu berjalan ke arah pintu, dan membukanya. Benar saja, rombongan delegasi Italia sudah berkumpul di luar kamar, untuk pergi ke bandara.

Vincenzo berjalan mengikuti rombongan delegasi Italia yang masuk kedalam lift, sampai akhirnya mereka tiba di halaman hotel mewah itu. Setelah menunggu beberapa saat, bis yang akan membawa mereka ke bandara Incheon pun datang, sambil menunggu gilirannya untuk naik ke bus, Vincenzo membuka ponselnya dan menatap foto Hong Cha Young, ia sangat merindukan Cha Young.

Saat tiba gilirannya untuk masuk ke bis, ia pun segera naik dan duduk di tempat yang telah disediakan. Ia membuka kembali ponselnya, kini ia memutuskan untuk mengirimkan pesan kepada Cha Young.

Sweetie

Aku akan kembali ke Italia beberapa saat lagi, jaga dirimu baik-baik Nona Hong.

Cha Young terbangun saat mendengar suara alarm dari ponselnya, dengan malas ia pun bergerak untuk mematikan alarm itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cha Young terbangun saat mendengar suara alarm dari ponselnya, dengan malas ia pun bergerak untuk mematikan alarm itu. Ia melihat jam yang menunjukkan pukul setengah sembilan pagi, sebentar lagi ia harus pergi ke pemakaman, untuk mengunjungi ayahnya dan ibu Vincenzo.

Ia tersenyum senang kala mendapatkan sebuah pesan dari seseorang yang ia rindukan, siapa lagi kalau bukan Vincenzo Cassano.

Darling

Aku akan kembali ke Italia beberapa saat lagi, jaga dirimu baik-baik Nona Hong.

Cha Young bergumam kecil, "Tentu saja aku akan menjaga diriku dengan baik." Dengan perasaan senang, Cha Young pun membalas pesan itu.

Tentu saja aku akan menjaga diriku dengan baik, kau sendiri juga harus menjaga dirimu dengan baik. Semoga penerbanganmu lancar Pak Cassano.

Cha Young bersenandung kecil, dan berjalan masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah beberapa lama ia pun keluar dengan keadaan yang lebih segar.

Setelah menjemur handuk yang ia gunakan untuk mandi, ia segera bersiap untuk pergi ke pemakaman. Beberapa menit pun berlalu, setelah merasa penampilannya sempurna, ia pun mengambil tas dan kunci mobilnya, lalu berangkat.

Saat perjalanan, ia mampir ke toko bunga untuk membeli dua buket bunga, selain bunga ia juga membeli beberapa buah bungeoppang dan dua botol makgeolli.

Cha Young dengan riang membawa barang bawaannya masuk kedalam kompleks pemakaman, ia menaruh makgeolli dan bunga yang ia beli di makam ayahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cha Young dengan riang membawa barang bawaannya masuk kedalam kompleks pemakaman, ia menaruh makgeolli dan bunga yang ia beli di makam ayahnya.

"Hai ayah, kemarin aku menang di persidangan, kasusnya adalah kasus ibu Oh Gyeong Ja yang disidang ulang. Aku sangat bahagia bisa memenangkan kasus itu. Dan satu lagi! Kemarin aku bertemu dengan Vincenzo, kami sempat berbincang sebentar sebelum akhirnya ia kembali ke hotel, sedihnya hari ini ia kembali ke Italia. Padahal aku masih sangat merindukannya," ujar Cha Young menceritakan kejadian kemarin di depan makam ayahnya.

"Akan ku tuangkan makgeolli kesukaan ayah ini ya," monolognya sambil menuangkan makgeolli kedalam 2 mangkuk kecil di depannya.

Selesai menuangkan makgeolli, ia pun meminum salah satu makgeolli itu. Setelah makgeolli yang ada di mangkuknya habis, ia meletakkan buket bunga yang ia bawa di depan nisan ayahnya.

"Istirahatlah dengan tenang ayah," ujarnya pelan.

Cha Young beranjak pergi dari makam ayahnya, ia berjalan menuju makam Oh Gyeong Ja yang terletak beberapa meter dari makam ayahnya.

Sesampainya di depan makam Oh Gyeong Ja, ia mengusap pelan batu nisan ibu Vincenzo itu. Ia meletakkan buket bunga dan beberapa bungeoppang yang ia beli tadi di depan nisan Oh Gyeong Ja.

"Bu Oh, kau pasti senang sekali, aku memenangkan sidang ulang kasusmu. Kini pimpinan finansial Bank Shinkwang telah dipenjara. Semoga dengan ini istirahatmu menjadi lebih tenang. Kemarin aku juga bertemu putramu, setahun ini aku sangat merindukannya dan kemarin aku sebenarnya ingin menghabiskan waktu bersama dirinya, tapi ia harus kembali ke hotel, dan hari ini ia harus kembali ke Italia," ujar Cha Young.

"Istirahatlah dengan tenang Bu Oh, aku harus kembali," Cha Young berujar pelan

Setelah berpamitan, pengacara cantik itu segera melangkahkan kakinya untuk keluar dari kompleks pemakaman itu. Sesampainya di luar pemakaman, ia memasuki mobilnya dan pergi menuju Geumga Plaza.

TBC

TBC

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Our Story | Vincenzo Cassano 𝑋 Hong Cha YoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang