FOLLOW!
VOTE
KOMEN!Semenjak kejadian semalam, Jongin dan dua kawannya tidak diperbolehkan untuk bermain selepas mengaji. Persyaratan itu harus dipatuhi mulai detik ini.
Dan sekarang Jongin, Baekhyun dan Kyungsoo sedang bermain kelereng di bawah pohon rimbun bersama anak-anak dari komplek sebelah, sore-sore seperti saat ini sangat ramai karena banyak yang ngabuburit atau modusin si trio Unyil."Abah mau kemana?" Tanya Jongin saat melihat Abah akan menaiki catornya.
"Abah mau ke rumah buat ngambil makanan takjil gratis."
"Ikut! Nini ikut!" Pekik Jongin semangat, hal ini sering Abah lakukan dari tahun ke tahun jika berada di pertengahan bulan puasa sampai akhir puasa.
"Kita juga!" Ucap Kyungsoo dan Baekhyun. Mereka tidak mau berpisah dengan Jongin.
"Abah sambil jualan, nanti kalian capek." Ucap Abah
"Enggak kok, kita juga mau bantuin Abah jualan." Ucap Jongin.
Abah yang melihat semangat anak-anak pun tersenyum pasrah, gak papa lah sambil jualan mangga. Kata Namjoon di rumah banyak mangga yang udah matang, sebagian dibagikan pada warga Asri dan sebagian nya dijual, maklum Abah kan punya banyak kebon.
"Ya udah, yuk naik." Pasrah Abah sambil membantu menaikkan trio Unyil tersebut ke catornya.
ʕ´•ᴥ•'ʔ
Alun-alun akan sangat ramai jika menjelang buka puasa dan setelah sholat tarawih, banyak lampu warna-warni yang menyala di kios-kios dan penjual bakso di pinggir trotoar jalan. Di alun banyak anak-anak sampai orang dewasa yang menunggu bedug magrib berkumandang karena pemandangan alam yang penuh pohon dan banyak anak-anak bermain pun menambah kesan ramai namun damai.Di sanalah Abah dan trio Unyil berjualan sambil membagikan takjil gratis.
"Takjil gratis nya kak." Ucap Kyungsoo dan tak butuh waktu lama makanan itu pun langsung diterima oleh orang-orang. Abah sangat terkenal karena kebaikan hatinya.
"Bang takjil nya bang, gratis kok." Baekhyun pun tak kalah semangat, bocah itu membagikan takjil gratis milik Abah dengan senyumnya yang menawan membuat orang-orang pada sawan.
Trio Unyil memencar, Kyungsoo ke bagian timur, Baekhyun ke bagian barat sedangkan Jongin ke Utara, lalu Abah? Dia sedang menjual buah-buahan yang bang Momon panen di rumah. Cator Abah sudah dikerumuni oleh ibu-ibu dan mbak-mbak cantik yang berburu buah manis untuk menemani buka puasa, bahkan saking ramainya bang Momon sampai pinjem motor matic milik pak Hoseok yang lagi senam buat ngambil box berisi buah di rumah karena catornya sedang dipakai.
"Kak takjil gratis nya." Ucap Jongin memberikan plastik berisi es buah kurma dan lontong berisi kacang pada laki-laki tinggi bersarung hitam.
"Makasih dek Jongin."
"Eh?" Jongin melotot saat mas-mas ganteng didepannya tau namanya, dia kan belum kenalan.
Sedangkan mas-mas ganteng itu tertawa kecil melihat wajah lucu bocah dihadapannya, raut bingun terpancar jelas di wajah bulat itu.
"Gak mau bilang makasih untuk kemarin malam?"
Jongin melotot kembali saat dia ingat siapa mas ganteng di depannya ini, dia laki-laki yang menolongnya saat di hadang geng motor! Mas ganteng ini juga yang menggendong Jongin seperti bayi dan mengantarkannya pulang ke rumah dengan selamat. Kata bunda sih anaknya pak ustadz Donghae!
"Makasih banyak anaknya pak ustadz Donghae." Ucap Jongin spontan.
Sehun yang mendengar itu tertawa, panggilan nya sangat aneh. Di saat orang yang bertemu dirinya di alun akan memanggilnya 'tampan atau ganteng' tapi si mungil satu ini malah menyebutkan Abi nya sebagai nama panggilan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jurnal Ramadhan {End}
Humor(End!) Keseharian Jongin dan dua kawan Unyil nya di bulan Ramadhan. Jongin yang suka sama mas-mas ganteng putih anaknya pak ustadz Donghae.