I love you mas Sehun!

556 82 70
                                    


Seminggu setelah lebaran terkadang masih terasa suasana lebaran, apalagi kalo masih tiga hari kayak gini. Jongin lagi jalan-jalan sama mas Sehun dengan Satria ke taman bunga deket alun.
Sehun mengajak Jongin untuk menghabiskan waktu bersamanya, berdua saja!

"Bear, mau lagi es nya?"

Jongin menoleh saat Sehun memanggilnya, dia sudah terbiasa dengan panggilan beruang seperti itu, ada sedikit rasa kesal karena disamakan dengan hewan berbulu kesayangannya tapi senang juga karena punya panggilan istimewa.

"Mau mas, mau lagi tapi mas yang traktir." Ucap Jongin.

"Iya, bentar ya tunggu sini nanti mas beliin." Ucap Sehun lalu meninggalkan Jongin yang sedang duduk di bangku taman untuk membeli es cendol.

Melihat punggung lebar punya mas Sehun bikin Jongin senyum sendiri, menurut Jongin Sehun itu mirip serigala bahkan bang Aming selalu memanggil mas Sehun dengan sebutan serigala jantan, terbukti dari badan mas Sehun yang kekar berotot, mata tajamnya seolah sedang menatap mangsanya, alis tebal menambah kesan manly dan tegas. Tapi wajah itu akan hilang seketika jika sudah dihadapan Jongin anaknya pak Kuwu.

"Mas Sehun ganteng banget, punya Nini!" Gumam Jongin tanpa sadar.

Saat sedang mengagumi mas gebetan, tiba-tiba Sehun dihampiri oleh teh Wendy.

"Kak Sehun!"

Sehun yang sedang membeli es cendol pun menengok dan menemukan Wendy yang sedang melambaikan tangannya.
Sehun mengernyit heran, pasalnya dia tidak pernah kenal dengan gadis itu bahkan Sehun bisa memastikan jika ini pertamakali mereka bertemu, tapi kenapa gadis itu tahu namanya?

"Iya?" Karena sangat tidak sopan jika mengabaikan, Sehun menanggapi Wendy dengan ramah.

"Kenalin, aku Wendy anak komplek mawar." Ucap Wendy dengan senyuman, mengulurkan tangannya untuk bersalaman namun Sehun menyatukan tangannya memberikan salam, Wendy meringis karena lupa jika Sehun itu anak pondok.

"Saya Sehun." Ucap Sehun tersenyum.

"Kak Sehun lagi apa?"

"Lagi jalan-jalan."

Obrolan mereka berlanjut tanpa menyadari mahkluk mungil yang sedang meremas gelas plastik itu dengan geram, mas Sehun kok lupa sama es cendol nya? Dia kan haus! Kenapa malah ngobrol sama teh Wendy? Mas Sehun kok nyebelin? Jongin mengerucutkan bibirnya, kaki kecilnya menghentak-hentak berjalan menuju Sehun yang sedang asyik ngobrol dengan Wendy.

"Mas Sehun es cendol aku mana?" Ucap Jongin merengek.

Sehun mengerjap sadar, astaga! Dia lupa jika sedang membawa pujaan hatinya minum es cendol. Sehun merunduk dan menggendong Jongin, menepuk punggung Jongin sambil memberikan es cendol miliknya. Wendy yang melihat itu terheran, pasalnya Jongin itu sudah SMP walaupun memang Wendy akui wajah Jongin tidak sinkron dengan umurnya tapi tetap saja Jongin sudah SMP, kenapa digendong seperti bayi? Lebih-lebih oleh mas ganteng kesukaannya lagi.

"Eh, dek Jongin haloo." Ucap Wendy mencoba menyapa. Siapa tahu jika Jongin dan Sehun itu punya hubungan kakak dan adik yang bisa comblangin dirinya ke Sehun.

"Iya?" Jawab Jongin cuek, bukan gayanya sekali tapi karena sudah kepalang kesal dengan perempuan dihadapannya yang merebut atensi mas Sehun! Jongin gak suka! Mas Sehun itu punya Jongin!

"Lagi apa?" Tanya Wendy mencoba basa-basi.

"Teteh kan punya mata, pasti tau dong Nini lagi apa." Ucap Jongin, Sehun yang mendengar itu kaget karena dia tahu Jongin itu sangat sopan, tapi kenapa sekarang dia sangat nakal?

"Bear." Peringat Sehun, Jongin yang merasa ditegur oleh mas Sehun pun mencebikkan bibirnya menahan tangis.

Melihat wajah Jongin yang memerah bersiap akan mengeluarkan air mata, Sehun kelabakan. Jongin kenapa sih? Perasaan tadi seneng gara-gara es cendol kok sekarang malah nangis, udah kayak hormon ibu hamil aja padahal belum di apa-apain.

Jurnal Ramadhan {End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang