Warning: Ooc, typo bertebaran kek sampah:v, alur berantakan, bahasa baku dan ga baku, dll.
Karakter hanya punya Animonsta/Monsta. Saya hanya meminjamnya sakedap:v!
•
•
•
Tit... Tit... Tit...
Bunyi Bedside Monitor terdengar nyaring di ruangan tersebut walau beberapa orang sedang melakukan sesuatu disana dengan panik.
"Hehk...hehk! Heh...hehk!"
Seorang wanita memakai pakaian putih menekankan kedua tangannya di dada seseorang yang terbaring diranjang.
Tit..tit...
Bunyi Bedside Monitor pun lama-lama melemah.
"Suster! Siapkan Defiblator sekarang!"
Sosok yang dipanggil suster itu mengangguk. "Baik, Dok!"
Suster itu mengambil Defiblator yang terletak dekat dengannya, lalu memberikannya pada sang Dokter.
Dokter tersebut menerima Defiblatornya, lalu ia menggosokan Defiblatornya satu sama lain. Setelah itu ia meletakan Defiblatornya pada dada pasien.
"Hekh...!"
Dada pasien tersebut sedikit terangkat saat dokter kembali melepas Defiblatornya. Dokter itu kembali melakukan hal sama.
"Hekh...! Hekh...!"suara nafas pasien tersebut keluar dengan tidak normal.
Suster mengelap dahi pasien yang berlumuran darah. "Dokter! Pasien ini terus kejang-kejang dan Pendarahannya semakin parah. Darahnya terus keluar, Dok!"
Dokter itu menghentikan aktifitasnya dan menatap sang suster. "Ini tidak bisa dibiarkan. Kita harus mengoprasinya sekarang juga! Siapkan ruang oprasinya, Suster!"
"Tapi dok biaya admi-
"Itu bisa di urus nanti! Yang terpenting sekarang adalah nyawa anak ini. Di luar sana keluarganya pasti menunggu."
Suster itu mengangguk. "Baik, dok!"setelah itu suster langsung pergi keluar ruangan dan menuju ruang oprasi.
Dokter itu menatap intens pasiennya, lalu menatap nama yang tertera diranjang rawat.
"Thorn..."gumamnya
~Sementara itu...
Tap!
Tap!
Tap!
Tap!
Tap!
Tap!Gempa, Hali, Taufan, Blaze, Ice dan Solar berlari panik disepanjang lorong rumah sakit. Kaki mereka terus berlari dan air mata mereka terus mengalir disepanjang langkah mereka.
Terkadang mereka akan terjatuh saat melewati belokan lorong rumah sakit. Tapi jatuhnya diri mereka tidak bisa mematahkan rasa untuk terus berlari.
Bruk!
Tanpa sengaja Solar menabrak seorang suster. "Ma-maaf, Sus."ucap Solar
Suster itu menatap Solar. "Hah?! Kamu..
"Sekali lagi maaf sus. Saya buru-buru."potong Solar cepat dan langsung berlari kembali.
Suster itu menatap kepergian Solar. "Ah! Aku harus cepat menyiapkan ruang oprasi."gumam Suster tersebut dan langsung pergi.
Tap!
Tap!
Tap!
Tap!"Suster!"panggil Gempa saat tepat di depan suster yang menjaga bagian administrasi
KAMU SEDANG MEMBACA
KESEHARIAN BOEL+FUSION(RAMADHAN)(END)
فكاهةBerisi keseharian Boboiboy Elemental menjelang ramadhan yang gaada unfaedahnya. Terkadang author akan muncul secara tiba-tiba. vote🌟 komen💬 simpan didaftar bacaan kalian🆕 CERITA INI MURNI MIKIR BUKAN PLAGIAT. OK!