pertemuan

779 76 59
                                    

"Indo!"

Indo tiba tiba terbangun dengan air mata yang bercucuran di pipinya. Dia melihat sekeliling, sekarang ia berada di rumah sakit.

Timor langsung memeluk Indo.
"Apa... yang terjadi?" Indo kebingungan dengan keadaan sekarang.

"Lu tadi pingsan, tiba tiba ada di tengah hutan, untung aja Timor lewat, dan ada luka di bagian perut" jelas Singa.

"Abang kenapa? Apa ada yang menyakiti abang?" Timor masih memeluk Indo sambil menangis, dia sangat mengkhawatirkan Indo.

Indo melihat perban di perutnya, sepertinya lukanya sudah membaik. Indo sendiri tidak tau apa yang terjadi dengannya.

Indo pun membalas pelukannya sambil mengelus kepala Timor.
"Aku baik baik saja, terima kasih sudah mengkhawatirkan ku" kata Indo.

"GAPAPA!? TIBA TIBA DI TEMUKAN DI HUTAN TERUS ADA LUKA TUSUKAN ITU DI BILANG GAPAPA!?!?!?" Timor sebal dengan Indo yang menganggap remeh lukanya itu. Dan ceramah pun terjadi.

"Maaf mengganggu, tapi Indo harus di periksa lebih dalam, dan dia juga punya privasi, jadi tolong keluar sebentar" Indo di selamatkan oleh WHO yang datang menyela ceramah no jutsu nya Timor.

Mereka pun keluar, dan WHO mulai memeriksa luka Indo.

"Berapa lama aku pingsan?" Tanya Indo.
"Ga lama sih, 6 jam doang" TF 6 JAM GA LAMA?!
Indo membulatkan mulutnya.

"Oh ya, ada yang mau bertemu denganmu" kata WHO seusai mengganti perban Indo.

Indo penasaran siapa dia. Dan Tak lama kemudian, UN memasuki kamar Indo.

"E-eh, pak UN (._. )" Indo sedikit terkejut saat mengetahui UN ada di situ.

"Hahaha, santai saja, aku hanya menjengukmu" UN sedikit tertawa melihat reaksi Indo. Siapa yang ga bakal kaget kalo yang jenguk kalian itu pemimpin bumi, presiden aja udah komat kamit.

"Aku ada urusan, jadi aku akan meninggalkan Indo di sini" WHO pergi keluar karena ada urusan. UN mengangguk.

"Bagaimana keadaan mu?" Tanya UN dengan sedikit tersenyum.

"Ah, aku sudah baikan" jawab Indo sungkan.

"Sudahlah, santai saja" UN merasa tidak enak jika Indo menjadi sungkan begitu.

Wajar sih-

Mereka pun mengobrol sebentar, Indo sudah mulai terbiasa mengobrol dengan UN. Dan kini perbincangan mereka menjadi normal seperti perbincangan orang pada umumnya.

"Kalau begitu... Apa kau tahu apa yang membuatmu seperti ini?" Tanya UN. Indo terdiam sejenak, dia tidak tau harus menjawab apa.

"Aku... tidak tau..." jawab Indo dengan sedikit ragu, dia juga penasaran dengan apa yang terjadi dengannya. Dia juga kadang terdiam mengingat mimpinya.

UN yang melihat Indo terdiam memikirkan sesuatu mulai merasa ada yang aneh.

"Apa kau bermimpi sesuatu?" Tanya UN dengan nada serius, tapi masih ada senyum tipis di wajahnya.

Indo terdiam sejenak, dan menceritakan semua mimpinya. Setelah semua sudah di ceritakan, Indo tertunduk dengan perasaan gelisah, dia takut jika itu benar benar terjadi.

"Ooh.. Aku mengerti" UN menganggukan kepalanya sedikit.

"Tolong jangan beritahu siapa siapa" kata Indo. Dia tidak mau saudaranya dan papa nya mencemaskan dirinya.

UN mengangguk.

"Tenang lah, aku bisa menjaga rahasia" jawab UN, tak lama kemudian, UN pamit karena ada urusan, jadi Indo sendiri sekarang.

He's back [Countryhuman Indonesia &asean] HiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang